Saya Indonesia, Saya Pancasila: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Hanamanteo (bicara | kontrib)
+
Hanamanteo (bicara | kontrib)
+
Baris 21:
Pada 29 Mei 2017, tepat pada hari pertama Pekan Pancasila 2017, Joko Widodo mengunggah sebuah video berdurasi 34 detik{{efn|group=note|Berita lain menyebut 33 detik.<ref name="kompas1"/>}} yang menandai Pekan Pancasila 2017 resmi dimulai.<ref name="kumparan"/><ref name="bbc">{{cite news|last1=Franciska|first1=Christine|last2=Affan|first2=Heyder|url=http://www.bbc.com/indonesia/trensosial-40091809|archiveurl=https://web.archive.org/web/20170713074900/http://www.bbc.com/indonesia/trensosial-40091809|title='Saya Pancasila': Melawan ancaman ideologi bangsa|publisher=BBC Indonesia|date=30 Mei 2017|archivedate=13 Juli 2017|accessdate=27 Januari 2018}}</ref> Video ini segera menjadi viral di dunia maya.<ref>{{cite news|author=Rachmatunnisa|url=https://inet.detik.com/cyberlife/d-3517384/netizen-viralkan-saya-indonesia-saya-pancasila|archiveurl=https://web.archive.org/web/20180118182059/https://inet.detik.com/cyberlife/d-3517384/netizen-viralkan-saya-indonesia-saya-pancasila|title=Netizen Viralkan 'Saya Indonesia Saya Pancasila'|publisher=Detik|date=1 Juni 2017|archivedate=18 Januari 2018|accessdate=18 Januari 2018}}</ref> Sampai 30 Mei, video ini ditonton lebih dari 290.000 pengguna kali.<ref name="kompas1"/> Tagar #SayaPancasila juga menjadi semakin viral karena video ini.<ref name="kompas3">{{cite news|last=Tashandra|first=Nabilla|url=http://nasional.kompas.com/read/2017/07/04/08395691/viralnya.tagar.saya.indonesia.saya.pancasila.jadi.bagian.keteladanan|archiveurl=https://web.archive.org/web/20180118182454/http://nasional.kompas.com/read/2017/07/04/08395691/viralnya.tagar.saya.indonesia.saya.pancasila.jadi.bagian.keteladanan|title=Viralnya Tagar "Saya Indonesia, Saya Pancasila" jadi Bagian Keteladanan|publisher=Kompas|date=4 Juli 2017|archivedate=18 Januari 2018|accessdate=18 Januari 2018}}</ref> Sampai 30 Mei, tagar ini sudah digunakan lebih dari 38.000 kali.<ref name="bbc"/>
 
Viralnya slogan ini didukung oleh survei Asosiasi Penyelenggara Jaringan Internet Indonesia pada 2016 yang menyebutkan jumlah pengguna internet di Indonesia yang mencapai 132,7 juta orang berbanding jumlah keseluruhan penduduk Indonesia yang mencapai 256,2 juta orang. Jumlah pengguna internet di Indonesia meningkat sebesar 51,8% dalam jangka waktu dua tahun; menurut APJII, jumlah pengguna internet di Indonesia pada 2014 adalah 88 juta orang,<ref>{{cite news|author=Yoga Hastyadi Widiartanto, Reska K. Nistanto {{tooltip|(ed.)|editor}}|url=http://tekno.kompas.com/read/2016/10/24/15064727/2016.pengguna.internet.di.indonesia.capai.132.juta.|archiveurl=https://web.archive.org/web/20171113093910/http://tekno.kompas.com/read/2016/10/24/15064727/2016.pengguna.internet.di.indonesia.capai.132.juta.|title=2016, Pengguna Internet di Indonesia Capai 132 Juta|publisher=Kompas|date=24 Oktober 2016|archivedate=13 November 2017|accessdate=29 Januari 2018}}</ref> sedangkan menurut [[Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia|Kementerian Komunikasi dan Informatika]] jumlah pengguna internet adalah 82 juta orang.<ref>{{cite news|author=Staf Menkominfo|url=https://kominfo.go.id/index.php/content/detail/3980/Kemkominfo%3A+Pengguna+Internet+di+Indonesia+Capai+82+Juta/0/berita_satker|archiveurl=https://web.archive.org/web/20180129141151/https://kominfo.go.id/index.php/content/detail/3980/Kemkominfo%3A+Pengguna+Internet+di+Indonesia+Capai+82+Juta/0/berita_satker|title=Kemkominfo: Pengguna Internet di Indonesia Capai 82 Juta|publisher=[[Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia|Kementerian Komunikasi dan Informatika]]|date=8 Mei 2014|archivedate=29 Januari 2018|accessdate=29 Januari 2018}}</ref> Di [[Facebook]], pada 2016, jumlah pengguna di Indonesia mencapai 88 juta pengguna.<ref>{{cite news|author=Oik Yusuf, Reska K. Nistanto {{tooltip|(ed.)|editor}}|url=http://tekno.kompas.com/read/2016/10/20/17062397/jumlah.pengguna.facebook.di.indonesia.terus.bertambah|title=Jumlah Pengguna Facebook di Indonesia Terus Bertambah|archiveurl=https://web.archive.org/web/20180129141233/http://tekno.kompas.com/read/2016/10/20/17062397/jumlah.pengguna.facebook.di.indonesia.terus.bertambah|publisher=Kompas|date=20 Oktober 2016|archivedate=20 9 Januari 2018|accessdate=29 Januari 2018}}</ref> Sementara itu, di [[Twitter]], pada 2016, jumlah ''tweet'' pada 2016 mencapai 4,1 miliar dengan jumlah pengguna aktif mencapai 77 juta warganet.<ref>{{cite news|last=Wardani|first=Agustin Setyo|url=http://tekno.liputan6.com/read/2671059/ini-momen-terbanyak-dicuit-pengguna-twitter-indonesia-selama-2016|archiveurl=https://web.archive.org/web/20180129141214/http://tekno.liputan6.com/read/2671059/ini-momen-terbanyak-dicuit-pengguna-twitter-indonesia-selama-2016|title=Ini Momen Terbanyak Dicuit Pengguna Twitter Indonesia Selama 2016|publisher=Liputan 6|date=6 Desember 2016|archivedate=29 Januari 2018|accessdate=29 Januari 2018}}</ref> Pada 2017, Indonesia termasuk ke dalam 5 besar negara dengan jumlah pengguna Twitter terbanyak di seluruh dunia.<ref>{{cite news|author=Herman|url=http://www.beritasatu.com/digital-life/428591-indonesia-masuk-lima-besar-pengguna-twitter.html|archiveurl=https://web.archive.org/web/20180129141244/http://www.beritasatu.com/digital-life/428591-indonesia-masuk-lima-besar-pengguna-twitter.html|title=Indonesia Masuk Lima Besar Pengguna Twitter|publisher=Berita Satu|date=3 Mei 2017|archivedate=29 Januari 2018|accessdate=29 Januari 2018}}</ref> Di [[Instagram]], pada 2016, jumlah pengguna di Indonesia mencapai 22 juta pengguna.<ref>{{cite news|last=Fajrina|first=Hani Nur|url=https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20160623112758-185-140353/ada-22-juta-pengguna-aktif-instagram-dari-indonesia|archiveurl=https://web.archive.org/web/20180129140834/https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20160623112758-185-140353/ada-22-juta-pengguna-aktif-instagram-dari-indonesia|title=Ada 22 Juta Pengguna Aktif Instagram dari Indonesia|publisher=CNN Indonesia|date=27 Juni 2016|archivedate=29 Januari 2018|accessdate=29 Januari 2018}}</ref>
 
== Dampak ==
Baris 54:
 
=== Kekhawatiran akan kediktatoran ===
Dewan Pakar [[Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia]], Anton Tabah Digdoyo, menyebutkan bahwa pemimpin yang berkata "Saya Indonesia, Saya Pancasila" akan mudah jadi diktator dan merasa diri selalu benar. Anton menyamakan hal ini dengan ucapan [[Louis XIV dari Perancis]], "''L'État c'est moi''" ("Negara adalah saya"). Anton menambahkan dengan mengatakan "Saya Indonesia, Saya Pancasila" berarti perbuatan yang belum tentu sesuai dengan Pancasila dianggap Pancasilais.<ref>{{cite news|last=Siregar|first=Zulhidayat|url=http://politik.rmol.co/read/2017/06/12/295228/Kampanye-Saya-Pancasila,-Jokowi-Bisa-Bisa-Jadi-Diktator-|archiveurl=https://web.archive.org/web/20180125022229/http://politik.rmol.co/read/2017/06/12/295228/Kampanye-Saya-Pancasila,-Jokowi-Bisa-Bisa-Jadi-Diktator-|title=Kampanye Saya Pancasila, Jokowi Bisa-Bisa Jadi Diktator|publisher=Rakyat Merdeka Online|date=12 Juni 2017|archivedate=25 Januari 2018|accessdate=24 Januari 2018}}</ref> Namun, Joko Widodo membantah segala tuduhan bahwa dirinya diktator.<ref>{{cite news|author=Fabian Januarius Kuwado, Sandro Gatra {{tooltip|(ed.)|editor}}|url=http://nasional.kompas.com/read/2017/08/08/13215881/jokowi--masa-wajah-saya-kayak-gini-dibilang-diktator|archiveurl=https://web.archive.org/web/20180124195823/http://nasional.kompas.com/read/2017/08/08/13215881/jokowi--masa-wajah-saya-kayak-gini-dibilang-diktator|title=Jokowi: Masa Wajah Saya Kayak Gini Dibilang Diktator|publisher=Kompas|date=8 Agustus 2017|archivedate=24 Januari 2018|accessdate=24 Januari 2018}}</ref> Joko juga memastikan bahwa tiada satupun institusi di Indonesia yang mempunyai kekuasaan diktator dalam [[Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945|konstitusi Indonesia]]. Konstitusi memastikan adanya perimbangan kekuasaan antar-lembaga-lembaga negara. Setiap lembaga negara bisa saling mengendalikan dan mengawasi dari kewenangan yang diberikan konstitusi. Dengan adanya hal itu, demokrasi juga akan berjalan secara sehat.<ref>{{cite news|last=Rizqo|first=Kanavino Ahmad|url=https://news.detik.com/berita/3592128/jokowi-tak-ada-institusi-di-indonesia-yang-diktator|archiveurl=https://web.archive.org/web/20180125023938/https://news.detik.com/berita/3592128/jokowi-tak-ada-institusi-di-indonesia-yang-diktator|title=Jokowi: Tak Ada Institusi di Indonesia yang Diktator|publisher=Detik|date=9 Agustus 2017|archivedate=25 Januari 2018|accessdate=24 Januari 2018}}</ref>
 
=== Serangan terhadap kelompok tertentu ===
Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Hafidz Abbas berpendapat slogan "Saya Indonesia, Saya Pancasila" bisa menjadi alat suatu kelompok untuk menyerang kelompok lain sebagai kelompok anti-Pancasila hanya karena perbedaan pendapat. Apalagi, pada saat itu masyarakat seperti terbagi menjadi dua kelompok akibat [[Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017|Pilgub Jakarta 2017]], yakni kelompok yang mendukung [[Basuki Tjahaja Purnama]] atau Ahok dan yang tidak mendukung Ahok. Menurutnya, slogan yang dibutuhkan adalah slogan yang bisa menyatukan kedua kelompok tersebut, bukan slogan tersebut, agar tidak ada romantisme sempit yang ada pada rakyat Indonesia, bahwasanya jika tidak mengikuti kehendak 'saya', maka dianggap tidak Pancasilais.<ref name="cnn"/> Ketua Komisi Pendidikan dan Kader [[Majelis Ulama Indonesia]] Pusat Sudarnoto A. Hakim menyatakan bahwa slogan "Saya Indonesia, Saya Pancasila" mengesankan kuat adanya serangan terhadap kelompok tertentu yang dinilai sebagai anti-Pancasila atau setidaknya bertentangan dengan Pancasila.<ref>{{cite news|last=Hakim|first=Sudarnoto A.|url=http://politik.rmol.co/read/2017/06/15/295711/Pancasila-|archiveurl=https://web.archive.org/web/20180125023938/https://news.detik.com/berita/3592128/jokowi-tak-ada-institusi-di-indonesia-yang-diktator|title=Pancasila|publisher=Rakyat Merdeka Online|date=15 Juni 2017|archivedate=25 Januari 2018|accessdate=24 Januari 2018}}</ref>
 
=== Sindiran ===
Ketua [[Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia|Majelis Permusyawaratan Rakyat]] [[Zulkifli Hasan]] mempermasalahkan video "Saya Indonesia, Saya Pancasila". Zulkifli berujar bahwa jika berperilaku dengan tepat, maka Pancasila bisa jadi pemersatu. Namun, kalau diperalat, itu bisa memecah belah. Zulkifli juga menyindir slogan "Saya Indonesia, Saya Pancasila" sebagai "Saya bukan Pancasila, saya Zulkifli Hasan, belum pernah ganti nama".<ref>{{cite news|author=[[Media Indonesia]]|url=http://news.metrotvnews.com/politik/3NO0wayb-saya-bukan-pancasila-saya-zulkifli-hasan|archiveurl=https://web.archive.org/web/*/http://news.metrotvnews.com/politik/3NO0wayb-saya-bukan-pancasila-saya-zulkifli-hasan|title=Saya bukan Pancasila, Saya Zulkifli Hasan|publisher=Metro TV News|date=26 Juli 2017|archivedate=25 Januari 2018|accessdate=24 Januari 2018}}</ref> Menteri Keuangan [[Sri Mulyani Indrawati]] menyindir banyak warga negara yang memiliki paspor dan KTP, menyatakan "Saya Indonesia, Saya Pancasila", tetapi tidak membayar pajak dengan tambahan kalimat "Saya Tidak Bayar Pajak".<ref>{{cite news|author= Sapto Andika Candra, Bayu Hermawan {{tooltip|(red.)|redaktur}}|url=http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/makro/17/06/21/orwjcs-sri-mulyani-bilang-saya-indonesia-saya-pancasila-tapi-tak-bayar-pajak|archiveurl=https://web.archive.org/web/20180125015329/http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/makro/17/06/21/orwjcs-sri-mulyani-bilang-saya-indonesia-saya-pancasila-tapi-tak-bayar-pajak|title=Sri Mulyani: Bilang "Saya Indonesia, Saya Pancasila" Tapi tak Bayar Pajak|publisher=Republika|date=21 Juni 2017|archivedate=25 Januari 2018|accessdate=24 Januari 2018}}</ref> Menurut Sri, jika mereka memang merasa sebagai warga negara Indonesia, maka harusnya mereka membayar pajak, sehingga kalimat tersebut bisa dilanjutkan dengan "Saya Bayar Pajak".<ref>{{cite news|last=Sembiring|first=Lidya Julita|url=https://economy.okezone.com/read/2017/06/21/20/1721972/sri-mulyani-banyak-orang-yang-bilang-saya-pancasila-tapi-tidak-bayar-pajak|archiveurl=https://web.archive.org/web/20180124195703/https://economy.okezone.com/read/2017/06/21/20/1721972/sri-mulyani-banyak-orang-yang-bilang-saya-pancasila-tapi-tidak-bayar-pajak|title=Sri Mulyani: Banyak Orang yang Bilang 'Saya Pancasila' tapi Tidak Bayar Pajak|publisher=Okezone|date=21 Juni 2017|archivedate=24 Januari 2018|accessdate=24 Januari 2018}}</ref>
 
== Catatan kaki ==