Metamfetamina: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Dikembalikan ke revisi 13446147 oleh ArdiPras95 (bicara). Tag: Pembatalan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 26:
|date =
|url =http://www.kompas.com/gayahidup/news/0207/15/162748.htm
|accessdate = }}</ref> adalah obat psikostimulansia dan [[simpatomimetik]].
==Sejarah==
Penemuan metamfetamina berawal pada tahun 1871, ketika seorang ahli farmasi Jepang bernama Nagai Nagayoshi yang sedang melakukan riset di [[Humboldt Universität zu Berlin|Universitas Humboldt]], Berlin. Nagoyashi berhasil mengisolasi senyawa efedrina yang berfungsi sebagai stimulan dari tumbuhan Cina, ''Ephedra sinica''. Awalnya efedrina diharpkan dapat membantu penderita asma, namun perusahaan Jerman, Merck, menolak untuk memproduksi obat tersebut karena efeknya yang tidak jauh berbeda dengan adrenalin. Hal ini memicu Nagayoshi untuk meningkatkan efek efedrina dan mengembangkannya menjadi metamfetamina. Sayangnya, Nagoyashi belum dapat menemukan aplikasi praktis metamfetamina dan obat ini akhirnya sempat dilupakan.
Di tahun 1919, seorang ahli kimia Jepang lainnya yang menuntut ilmu di Berlin, Akira Ogata, berhasil menemukan proses yag lebih mudah dan cepat untuk memproduksi kristal metamfetamina. Ogata menggunakan resep efedrina dari Nagoyashi dan menambahkannya dengan fosfor merah dan iodin. Resep tersebut kemudian dibeli oleh sebuah perusahaan farmasi Inggris bernama, Burroughs Wellcome & Co dan mulai dipasarkan di Eropa sebagai obat fisiatrik (gangguan kejiwaan). Di tahun 1934, sebuah perusahaan farmasi Jerman bernama Temmler memproduksi metamfetamina untuk konsumsi publik dengan nama dagang Pervitin. Obat tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan konsentrasi dan tingkat kesadaran.<ref>[https://www.vice.com/en_au/article/4wb78m/from-kamikaze-pilots-to-footy-players-heres-a-short-history-of-ice A Brief History of Meth], Julian Morgans. 23 Oktober 2015.</ref>
== Referensi ==
|