Anne Boleyn: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 30:
 
== Kehidupan di Istana Inggris ==
Anne dipanggil untuk dinikahkan dengan sepupu Irlandianya yang lebih tua beberapa tahun dari Anne, James Butler, yang tinggal di istana Inggris.<ref>Fraser, p. 122.</ref> Namun rencana pernikahan itu tidak jadi dilaksanakan. Sebelumnya, Mary Boleyn yang merupakan kakak perempuan Anne Boleyn telah dipanggil lebih dulu dari Perancis pada 1519, kemungkinan karena dia telah menjalin hubungan romantis dengan Raja Perancis dan para pejabatnya. Mary menikah dengan seorang bangsawan rendah, Willam Carey, pada Februari 1520, dan tak lama, dia menjadi gundik Raja Henry VIII. Para sejarawan berpendapat bahwa Henry VIII adalah ayah dari salah satu atau kedua anak Mary Boleyn, yang kedua anak tersebut tidak diakui Raja sebagai anak-anaknya. Ini berbeda dengan Henry Fitzroy, putra Elizabeth Blount, yang diakui Henry VIII sebagai anaknya.
 
Di istana, Anne Boleyn sendiri menjadi dayang dari Permaisuri [[Katherine dari Aragon]], istri Henry VIII yang berasal dari Spanyol. Penampilan dan sopan santun Anne mengundang banyak kekaguman di dalam istana. Raja Henry VIII memberikan banyak hadiah dan gelar kepada Anne dan keluarganya. Ayah Anne diangkat menjadi Earl of Witshire dan adik lelakinya, Lord George Rochford, menjadi penjaga ruang rahasia kerajaan.<ref name="bbc2" />
Baris 38:
== Anne dan Henry VIII ==
[[Berkas:Henry's reconciliation with Anne Boleyn cph.3g08965.jpg|jmpl|Henry VIII dan Anne Boleyn]]
Pada 1526, Henry VIII mulai menjalin hubungan dengan Anne Boleyn.<ref>Scarisbrick, p. 154.</ref> Meski begitu, Anne menolak menjadi gundik raja karena melihat nasib kakaknya, Mary Boleyn, yang dijadikan gundik raja dan dicampakkan begitu saja. Surat cinta Henry untuk Anne mengindikasikan bahwa hubungan mereka belum sampai taraf hubungan seksual.
 
Meski Anne disebut-sebut menjadi sebab utama Henry [[Pembatalan perkawinan|membatalkan pernikahannya]] dengan Katherine dari Aragon, tetapi sangat mungkin bahwa Henry sendiri sudah berencana melakukan hal tersebut jauh sebelumnya karena menginginkan seorang pewaris putra. Sebelum ayah dari Henry VIII, [[Henry VII, Raja Inggris|Henry VII]], naik takhta, Inggris dilandang perang sipil untuk memperebutkan takhta dan Henry VIII menginginkan seorang putra demi menghindari kekacauan serupa. Di Inggris masa itu, belum ada kejadian seorang wanita memerintah sebagai ratu, sehingga keberadaan [[Mary I, Ratu Inggris|Putri Mary]] (satu-satunya anak Henry VIII dan Katherine dari Aragon yang hidup sampai dewasa) masih dipandang tidak cukup membantu menyelesaikan permasalahan.<ref>Lacey, p.70.</ref>
 
Demi untuk menikahi Anne Boleyn, Henry VIII kemudian mengajukan pembatalan pernikahannya dengan Katherine kepada [[Paus Klemens VII]], dengan landasan bahwa Katherine adalah janda mendiang kakaknya, Pangeran Arthur, dan menikahi janda saudara merupakan sesuatu yang tidak dibenarkan di mata Tuhan. Namun Katherine sendiri membela diri bahwa dia masih dalam keadaan perawan pada pernikahan pertamanya yang singkat dan pasangan suami-istri yang belum melakukan hubungan badan dipandang bahwa pernikahan mereka belum sepenuhnya sempurna, dan karena alasan inilah Katherine pada akhirnya dapat menikah dengan adik Arthur, Henry VIII. Paus yang saat itu berada dalam tawanan Karl V, Kaisar Romawi Suci dan keponakan Katherine, menolak keinginan tersebut karena dalam iman Katholik, pernikahan yang disatukan Tuhan tidak bisa dipisahkan sampai kematian memisahkan pasangan, dan dispensasi mengenai hal hal yang menghalangi pernikahan menjadi tidak sah tidak bisa dicabut setelah dikeluarkan.
 
Pada 1531, Katherine dari Aragon diasingkan dari istana dan kamarnya diberikan kepada Anne Boleyn. Meski begitu, masyarakat memberikan dukungannya kepada Permaisuri Katherine. Pada senja musim gugur tahun 1531, saat Anne makan malam di rumah manor di tepi sungai Thames, dia hampir dikepung oleh segerombolan wanita dan menyelamatkan diri menggunakan kapal.<ref>Fraser, p. 171.</ref>
 
Meski belum resmi menjadi istri raja, Anne sudah memiliki pengaruh besar di istana sepeninggal Katherine seperti menerima duta besar dan mengajukan petisi. Duta besar Milan melaporkan bahwa pada 1531, menjadi sangat penting mendapat persetujuan Anne jika seseorang berkeinginan untuk memengaruhi pemerintahan Inggris. Di masa itu, Anne juga memberi sumbangsih besar dalam persektuan internasional antara Inggris dan Perancis. Pada 1 September 1532, Henry menganugerahkan Marquessate of Pembroke dan ini merupakan kali pertama penganugerahan gelar kebangsawanan turun-temurun kepada seorang wanita di Inggris.
 
Anne dan Henry kemudian melangsungkan upacara pernikahan rahasia pada 14 November 1532.<ref>Starkey, pp. 462–464.</ref> Anne kemudian hamil dan untuk mengesahkan pernikahan mereka yang kurang dianggap sah, dilakukan pelayanan pernikahan kedua di London pada 25 Januari 1533. 23 Mei 1533, Cranmer tang merupakan Uskup Agung Canterbury saat itu membatalkan secara resmi pernikahan Henry dan Katherine. Pembatalan pernikahan ini berimbas pada Mary, anak perempuan Henry dan Katherine. Mary kehilangan statusnya sebagai seorang putri (yang berarti juga kehilangan haknya atas takhta) dan dinyatakan sebagai anak tidak sah atau anak haram. Lima hari berselang, Cranmer menyatakan bahwa pernikahan Henry dan Anne sah dan baik.<ref>Williams, p.124.</ref> Di bulan Juni 1533, Anne dinobatkan menjadi Permaisuri Inggris dalam suatu upacara mewah di [[Westminster Abbey]].<ref>Fraser, p. 195.</ref><ref name="bbc2" />
 
Anak pertama Henry dan Anne, seorang anak perempuan yang diberi nama [[Elizabeth I, Ratu Inggris|Elizabeth]], dilahirkan pada September 1533. Anne sempat mengalami dua kali keguguran pada musim panas tahun 1534 dan 1536. Saat kehamilan keduanya berusia lima belas pekan, Anne mendapatkan informasi bahwa Henry VIII mengalami luka parah di dalam suatu turnamen. Anne sangat syok mendengar berita tersebut dan akhirnya mengalami keguguran anak keduanya yang berjenis kelamin laki-laki di hari yang sama dengan pemakaman Katherine dari Aragon. Henry yang putus asa menginginkan anak laki-laki kemudian berselingkuh dengan [[Jane Seymour]], salah satu dayang Anne Boleyn.<ref name="buku">Scarisbrick, J. J. (1997). Henry VIII (2 ed.). Yale University Press. ISBN 0-300-07158-2, Halaman 348.</ref>
Baris 62:
 
== Catatan kaki ==
{{reflist|2}}
<references />
 
{{S-start}}