Wolter Robert van Hoëvell: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 18:
Para penyelenggara mendapat izin dari Rochussen untuk menggelar pertemuan karena mereka berpendapat bahwa keluhan mereka adalah masalah sosial, bukan "masalah negara," dan bahwa mereka bukanlah ancaman politik bagi pemerintah.{{sfn|Stoler|2010|p=76}} Namun, pada tanggal 20 Mei, van Hoëvell mencetak retorika anti-pemerintah yang sebelumnya diminta pemerintah agar tidak dimasukkan ke dalam jurnal yang dipublikasikannya. Di sisi lain, ada juga sinyal pada peristiwa publik lainnya yang menimbulkan kegelisahan di kalangan penduduk Belanda yang lahir di Hindia Belanda serta populasi Indo-Eropa yang besar, yang telah melakukan demonstrasi sendiri dan mengajukan petisi kepada Rochussen untuk menghentikan van Hoëvell. Dengan mempertimbangkan semua perkembangan ini, Rochussen menyimpulkan bahwa pertemuan di gedung ''De Harmonie'' dianggap subversif dan berbahaya bagi negara; ia diberitahukan bahwa [[KNIL|angkatan bersenjata]] siap mengendalikan situasi jika perlu.{{sfn|Stoler|2010|pp=76-77}} Pukul 6 sore tanggal 22 Mei, orang-orang berduyun-duyun ke gedung klub, dan pukul 7 malam situasi sudah penuh sesak. Van Hoëvell dengan cepat diangkat menjadi presiden dewan tersebut. Segera setelah itu, pertemuan tersebut menjadi tidak dapat diatur dan teriakan beberapa orang menyebabkan kerusuhan. Dalam suasana yang semakin kacau, para pemrotes mengusir van Hoëvell dari kursi kepresidenannya segera setelah ia diangkat untuk menduduki posisi tersebut, dan setelah itu dia dan yang lainnya meninggalkan gedung tersebut. Protes dengan cepat berakhir pada kegagalan.{{sfn|Stoler|2010|pp=80-86}}
==== Pengunduran diri ====
Pada pertengahan tahun 1848, sosok van Hoëvell menjadi semakin kontroversial dan mungkin terlalu penting bagi mereka yang tidak setuju dengan pemerintah setempat, dan di bawah tekanan dari Gubernur Jenderal,{{sfn|Taylor|2010|p=152}} dia mengundurkan diri dari jabatannya pada tanggal 19 Juli 1848. Setelah melakukan sebuah pelayanan akhir di Willemskerk pada bulan Agustus, ia dikirim pulang oleh "separuh penduduk Batavia";{{sfn|Fasseur|1992|p=107}} Khotbah terakhirnya, yang berdasar dari [[Surat kepada orang Ibrani]] 13: 18-19, menyatakan harapannya agar dirinya suatu saat bisa kembali ke Hindia Belanda.{{sfn|Bie|Loosjes|1931|p=99}} Di kemudian hari, ia mencirikan sosok Gubernur Jenderal sebagai seseorang yang lebih kuat dari pada raja Belanda: "Ia adalah matahari, tempat di mana semua mata tertuju, saat dia tertawa, semua orang tertawa, jika dia terlihat serius, maka seluruh orang banyak mengerutkan kening wajahnya".{{sfn|Hesselink|2009|p=69}}
== Warisan ==
|