Stasiun Kamal: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib) |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 1:
{{Infobox stasiun
|name=Kamal Pelabuhan
|image=COLLECTIE TROPENMUSEUM Station Kamalpier van de Madoera Stoomtram Maatschappij (MT) te Kamal Madoera TMnr 10014016.jpg
|caption=Stasiun Kamal Pelabuhan
|prov=Jawa Timur
|kabupaten=Bangkalan
Baris 8:
|desa=Kamal
|kode pos=69162
|open=[[1898]]
|reopen=[[2019]]
|firstcomp=[[Madoera Stoomtram Maatschappij]]
|class=Besar tipe B
|operator=[[Daerah Operasi VIII Surabaya]]
|kode=
|no_stasiun=4900
|letak=km 0+000 lintas Kamal–Pamekasan dan Kamal–Bangkalan
|line=''
}}
'''
Stasiun ini dibuka pada tahun 1898 sebagai titik awal pembangunan [[jalur kereta api lintas Madura]]. Dibangun oleh [[Madoera Stoomtram Maatschappij]], stasiun ini terintegrasi langsung dengan [[Pelabuhan Kamal]] sehingga para penumpang yang hendak melanjutkan perjalanan ke [[Jawa]] dapat langsung menggunakan kapal feri menuju Soerabaja tanpa harus berjalan kaki jauh. Pembangunan terus dilanjut hingga pada tahun 1901 sampai di Kalianget.<ref>{{Cite book|title=Inventaris van het archief van de NV Madoera
Stoomtrammaatschappij, (1896) 1897-1973|last=S.M. Dengkeng-Sunito|first=|publisher=Nationaal Archief|year=1988|isbn=|location=Den Haag|pages=}}</ref>
Pada tanggal 1 September 1913, dibangunlah ''shortcut'' jalur kereta api dari stasiun ini ke [[Stasiun Kwanyar]], sehingga kereta dapat langsung menuju Stasiun Kwanyar tanpa harus melewati [[Stasiun Bangkalan]].<ref>{{cite book|title=Indië: geïllustreerd tijdschrift voor Nederland en koloniën|volume=7|publisher=Cliché's en druk van Joh. Enschedê en Zonen|year=1923}}</ref> Namun jalur tersebut ditutup hanya sampai Stasiun Sukolilo setelah Stasiun Telang dibuat percabangan langsung menuju Stasiun Sukolilo agar dapat tersambung ke Pamekasan, karena daerah Batuporon merupakan kawasan militer khusus yang dijaga ketat.<ref>{{cite web|url=http://www.maduracorner.com/bangunan-sejarah-yang-terlupakan/|title=Bangunan Sejarah Yang Terlupakan|publisher=Madura Corner|accessdate=19 Januari 2018}}</ref> Karena kalah bersaing dengan mobil pribadi dan angkutan umum, PJKA akhirnya menutup jalur ini pada tahun 1984. Untuk menandai keberadaan stasiun tersebut, aset bangunan stasiun masih dipertahankan dan dikuasai oleh [[PT Kereta Api Indonesia]]. Mulai tahun [[2019]], stasiun ini kembali aktif. Karena petikemas semakin banyak dikirim
== Referensi ==
|