Otak global: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-algoritma; +algoritme)
Baris 45:
 
== Kritik ==
Sebuah kritik yang sering dilontarkan mengenai konsep bahwa kemanusiaan akan diarahkan oleh otak global adalah bahwa hal ini akan mengurangi diversitas serta kebebasan individual.<ref>{{cite journal | last = Rayward | first = W. B. | date = 1999 | title = H. G. Wells' s idea of a World Brain: A critical reassessment | journal = Journal of the American Society for Information Science | volume = 50 | issue = 7 | pages = 557–573 | id = {{citeseerx|10.1.1.85.1010}} | doi=10.1002/(sici)1097-4571(1999)50:7<557::aid-asi2>3.0.co;2-m}}</ref> anddan leadmengarah topada [[masspengawasan/mata-mata surveillancemassal]].<ref>{{cite journal | last = Brooks | first = M. | date = June 24, 2000 | url = http://www.nettime.org/Lists-Archives/nettime-l-0006/msg00182.html | title = Global brain | journal = New Scientist | issue = 2244 | page = 22 }}</ref> Kritik semacam ini terinspirasi oleh bentuk-bentuk pemerintahan [[totalitarianisme|totaliter]], seperti yang dicontohkan oleh karakter [[George Orwell]], ''"Big Brother"''. Kritik semacam ini juga terinspirasi oleh analogi antara kecerdasan intelektual kolektif dan kecerdasan intelektual berkelompok serta [[masyarakat serangga]], seperti sarang lebah dan koloni semut, yang di dalamnya setiap individu dapat digantikan dengan individu yang lain. Dalam pandangan yang lebih ekstrem, ide otak global ini telah dimirip-miripkan dengan [[Borg (Star Trek)]],<ref>{{cite book | last = Goertzel | first = Ben | date = 2002 | title = Creating Internet Intelligence: Wild computing, distributed digital consciousness, and the emerging global brain | publisher = Kluwer Academic/Plenum Publishers | url = {{google books|id=Vnzb-xLdvv8C|plainurl=yes}} | isbn = 9780306467356 }}</ref> ras ''[[cyborg]]'' yang berpikir secara kolektif yang dibayangkan oleh para pencipta seri fiksi ilmiah [[Star Trek]].
 
Para peneliti otak global membalas dengan menyatakan bahwa kehadiran kecerdasan intelektual yang tersebar akan mengantarkan pada kondisi yang sama sekali berlawanan dengan apa yang dibayangkan para kritik tersebut.<ref>{{cite journal | authorlink = Francis Heylighen | last = Heylighen | first = Francis | date = 2007 | title = The Global Superorganism: an evolutionary-cybernetic model of the emerging network society | journal = Social Evolution & History | volume = 6 | issue = 1 | pages = 58–119 | url = http://pespmc1.vub.ac.be/papers/Superorganism.pdf }}</ref><ref>{{cite book | authorlink = Francis Heylighen | last = Heylighen | first = Francis | date = 2002 | chapter = Das Globale Gehirn als neue Utopia | trans_chapter = The global brain as a new utopia | publisher = Suhrkamp | location = Frankurt | chapterurl = http://pespmc1.vub.ac.be/papers/GB-Utopia.pdf | editor1-first = R. | editor1-last = Maresch | editor2-first = F. | editor2-last = Rötzer | title = Renaissance der Utopie }}</ref> Alasannya adalah bahwa kecerdasan intelektual kolektif memerlukan perbedaan pendapat, desentralisasi, serta kemerdekaan individual, seperti yang digambarkan oleh [[James Surowiecki]] dalam bukunya ''[[The Wisdom of Crowds]]''. Selain itu, bentuk penciptaan keputusan yang lebih tersebar akan mengurangi kekuatan pemerintah, korporasi, serta pimpinan politik, dan dengan demikian memperluas partisipasi demokratis serta mengurangi bahaya kendali totaliter.