Wali Sanga: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Pembatalan |
|||
Baris 134:
-->
<ref>Lihat pula: [[Pangeran Sabrang Lor]].</ref>
'''Syekh Datuk Kahfi''' {{Main|Syekh Datuk Kahfi}}'''Syekh Datuk Kahfi''' (dikenal juga dengan nama '''''Syekh Idhofi''''' atau '''''Syekh Nurul Jati''''' atau '''''Syekh Nurjat''i''' atau '''''Syekh Nurijati''''') adalah tokoh penyebar Islam di wilayah yang sekarang dikenal dengan [[Kota Cirebon|Cirebon]] dan leluhur dari Pembesar [[Kerajaan Sumedang Larang|Sumedang]].
Dia pertama kali menyebarkan ajaran Islam di daerah Amparan Jati. Syekh Datuk Kahfi merupakan buyut dari [[Pangeran Santri]] (Ki Gedeng Sumedang), penerus penguasa di [[Kerajaan Sumedang Larang]], [[Jawa Barat]], dan putera dari Syekh Datuk Ahmad. Ia juga merupakan keturunan dari Amir Abdullah Khan.
'''Datuk Kahfi''' adalah tokoh perintis dakwah Islam di wilayah [[Cirebon]]. Ia menggunakan nama Syekh Nurjati pada saat berdakwah di Giri Amparan Jati, yang lebih terkenal dengan nama Gunung Jati, sebuah bukit kecil dari dua bukit, yang berjarak + 5 km sebelah utara [[kota Cirebon]], tepatnya di desa Astana Kecamatan Gunung Jati Kabupaten Cirebon.
Sebelumnya Syekh Nurjati dikenal dengan nama [[Syekh Datuk Kahfi]] atau Maulana Idhofi Mahdi. Secara kronologis singkat, Syekh Nurjati lahir di Semenanjung Malaka. Setelah berusia dewasa muda pergi ke Mekah untuk menuntut ilmu dan berhaji. Syekh Nurjati pergi ke Bagdad dan menemukan jodohnya dengan Syarifah Halimah serta mempunyai putra- putri. Dari Bagdad ia pergi berdakwah sampai di Pesambangan, bagian dari Nagari Singapura (sekarang Desa Mertasinga, Kabupaten Cirebon). Ia wafat dan dimakamkan di Giri Amparan Jati.
Cerita tentang Syekh Nurjati dijumpai dalam naskah-naskah tradisi Cirebon yang merupakan bukti sekunder. Naskah-naskah tersebut berbentuk prosa, diantaranya : Carita Purwaka Caruban Nagari, Babad Tanah Sunda dan Sejarah Cirebon. Serta naskah yang berbentuk tembang di antaranya Carub Kanda, Babad Cirebon, Babad Cerbon terbitan S.Z. Hadisutjipto, Wawacan Sunan Gunung Jati, Naskah Mertasinga, Naskah Kuningan dan Naskah Pulasaren. Dari sekian banyak naskah hanya naskah Babad Cirebon terbitan Brandes saja yang tidak memuat tentang Syekh Nurjati. Sedangkan naskah tertua yang menulis tentang Syekh Nurjati dibuat oleh Arya Cerbon pada tahun 1706 M
Syekh Datuk Kahfi merupakan guru dari Pangeran Walangsungsang dan Nyai Rara Santang (Syarifah Muda'im), yaitu putera dan puteri dari [[Sri Baduga Maharaja]] ([[Prabu Siliwangi]]), raja [[Kerajaan Pajajaran]], Jawa Barat. Syekh Datuk Kahfi wafat dan dimakamkan di Gunung Jati, bersamaan dengan makam Syarif Hidayatullah ([[Sunan Gunung Jati]]), Pangeran Pasarean, dan raja-raja [[Kesultanan Cirebon]] lainnya.
Syekh Nurjati adalah tokoh utama penyebar agama Islam yang pertama di Cirebon. Tokoh yang lain adalah [[Sunan Gresik|Maulana Magribi]], [[Pangeran Makhdum]], Maulana [[Pangeran Panjunan]], Maulana Pangeran Kejaksan, Maulana Syekh Bantah, Syekh Majagung, [[Syekh Siti Jenar|Maulana Syekh Lemah Abang]], Mbah Kuwu Cirebon (Pangeran Cakrabuana), dan [[Syarif Hidayatullah]]. Pada suatu ketika mereka berkumpul di Pasanggrahan Amparan Jati, dibawah pimpinan Syekh Nurjati. Mereka semua muri-murid Syekh Nurjati. Dalam sidang tersebut Syekh Nurjati berfatwa kepada murid-muidnya :
''“Wahai murid-murid ku, sesungguhnya masih ada suatu rencana yang sesegera mungkin kita laksanakan, ialah mewujudkan atau membentuk masyarakat Islamiyah. Bagaimana pendapat para murid semuanya dan bagaimana pula caranya kita membentuk masyarakat islamiyah itu?”.''
Para murid dalam sidang mufakat atas rencana baik tersebut. Syarif Hidayatullah berpendapat bahwa untuk membentuk masyarakat islam sebaiknya diadakan '''''usaha memperbanyak tabligh di pelosok dengan cara yang baik dan teratur''.''' Pendapat ini mendapat dukungan penuh dari sidang, dan disepakati segera dilaksanakan. Sidang inilah yang menjadi dasar dibentuknya organisasi dakwah dewan [[Walisongo]].
== Asal usul Walisongo ==
Baris 169 ⟶ 187:
* [[Sunan Bayat]]
* [[Ki Ageng Pandan Arang]]
* [[Syekh Datuk Kahfi]]
* [[Syekh Siti Jenar]]
* [[Poortman|Resident Poortman]]
|