Steve Biko: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (-karir; +karier); perubahan kosmetika |
|||
Baris 24:
Biko dianggap sebagai bapak Hati Nurani Kulit Hitam dan [[martir (politik)|martir]] gerakan anti-apartheid. Ia meraih penghormatan besar di Afrika Selatan dan jajak pendapat tahun 2004 menempatkannya sebagai tokoh Afrika Selatan terbesar ketiga belas sepanjang sejarah. Pada masa hidupnya, ia meraih kritikan dari berbagai pihak. [[Partai Nasional (Afrika Selatan)|Partai Nasional]] yang memerintah menuduhnya membenci orang kulit putih, sementara berbagai aktivis anti-apartheid menuduhnya [[seksisme]], dan para nasionalis radial Afrika mengkritik pertemanannya dengan orang kulit putih dan penyatuannya dengan orang Coloured dan India.
== Biografi ==
=== Kehidupan awal: 1946–66 ===
Bantu Stephen Biko lahir pada 18 Desember 1946,{{sfnm|1a1=Woods|1y=1978|1p=49|2a1=Wilson|2y=2012|2p=18|3a1=Hill|3y=2015|3p=xxi}} di rumah neneknya di [[Tarkastad]], [[Tanjung Harapan Timur]].{{sfnm|1a1=Wilson|1y=2012|1p=18|2a1=Hill|2y=2015|2p=xxi}} Anak ketiga dari pasangan Mzingaye Mathew Biko dan Alice 'Mamcete' Biko,{{sfnm|1a1=Smit|1y=1995|1p=18|2a1=Wilson|2y=2012|2p=18|3a1=Hill|3y=2015|3p=xxi}} ia memiliki seorang kakak perempuan, Bukelwa, seorang kakak laki-laki, Khaya, dan seorang adik perempuan, Nobandile.{{sfnm|1a1=Wilson|1y=2012|1p=19|2a1=Mangcu|2y=2014|2p=89}} Orangtuanya menikah di [[Whittlesea, Tanjung Harapan Timur|Whittlesea]], dimana ayahnya bekerja sebagai perwira polisi. Mzingaye dipindahkan ke [[Queenstown, Tanjung Harapan Timur|Queenstown]], [[Port Elizabeth]], [[Fort Cox, Tanjung Harapan Timur|Fort Cox]], dan terakhir [[King William's Town]], dimana ia dan Alice menetap di [[Ginsberg, Tanjung Harapan Timur|kotapraja Ginsberg]].{{sfn|Wilson|2012|p=19}} Ini adalah pemukiman dari sektiar 800 keluarga, dengan setiap empat keluarga berbagi suplai air dan toilet.{{sfn|Wilson|2012|p=20}} Orang [[suku bangsa Bantu di Afrika Selatan|Bantu Afrika]] dan [[orang Coloured]] tinggal di [[kotapraja (Afrika Selatan)|kotapraja]],{{sfn|Mangcu|2014|p=235}} dimana bahasa [[bahasa Xhosa|Xhosa]], [[Afrikaans]], dan Inggris dipakai.{{sfn|Wilson|2012|pp=20, 22}} Setelah mundur dari jabatan kepolisian, Mzingaye bekerja sebagai pramuniaga di Jawatan Urusan Orang Asli King William's Town,{{sfnm|1a1=Smit|1y=1995|1p=18|2a1=Mangcu|2y=2014|2p=88}} sesambil belajar hukum di [[Universitas Afrika Selatan]].{{sfnm|1a1=Wilson|1y=2012|1p=19|2a1=Mangcu|2y=2014|2p=88}} Alice mula-mula belerja dalam pekerjaan domestik untuk rumah tangga orang kulit putih lokal kemudian sebagai tukang masak di [[Grey Hospital]], King William's Town.{{sfnm|1a1=Smit|1y=1995|1p=18|2a1=Wilson|2y=2012|2p=20}} Menurut saudarinya, pengamatan dari kondisi pekerjaan berbeda dari ibunya yang menimbulkan politisasi terawal dari Biko.{{sfn|Cock|1989|p=3}}
[[Berkas:The National Archives UK - CO 1069-214-41-Derivative-01.jpg|
Nama pemberian Biko "Bantu" artinya "orang"; Biko menafsirkan hal ini dengan berkata ''"Umuntu ngumuntu ngabantu"'' ("seseorang adalah seseorang dalam hal orang lain").{{sfn|Wilson|2012|p=18}} Pada masa kecil, ia dijuluki "Goofy" dan "Xwaku-Xwaku", sebuah rujukan kepada penampilannya yang tak selaras.{{sfn|Mangcu|2014|p=32}} Ia dibesarkan dalam kepercayaan Kristen [[Gereja Anglikan Afrika Selatan|Anglikan]] dari keluarganya.{{sfnm|1a1=Woods|1y=1978|1p=96|2a1=Wilson|2y=2012|2p=19}} Pada 1950, saat Biko berusia empat tahun, ayahnya jatuh sakit, dirawat di [[St. Matthew's Hospital]], [[Keiskammahoek]], dan meninggal,{{sfnm|1a1=Smit|1y=1995|1p=18|2a1=Wilson|2y=2012|2p=19|3a1=Mangcu|3y=2014|3p=88}} membuat keluarganya bergantung pada pemasukan ibunya.{{sfn|Wilson|2012|p=20}}
Baris 35:
Biko menajalani dua tahun di St. Andrews Primary School dan empat tahun di Charles Morgan Higher Primary School, keduanya di Ginsberg.{{sfnm|1a1=Woods|1y=1978|1p=49|2a1=Smit|2y=1995|2p=18|3a1=Mangcu|3y=2014|3pp=97–98}} Dianggap sebagai murid yang cerdas, ia dibolehkan untuk [[penundaan kelas|menunda setahun]].{{sfn|Mangcu|2014|p=98}} Pada 1963, ia pindah ke Forbes Grant Secondary School di kotapraja tersebut.{{sfnm|1a1=Smit|1y=1995|1p=18|2a1=Wilson|2y=2012|2p=22|3a1=Mangcu|3y=2014|3pp=100–101}} Biko mengambil jurusan matematika dan bahasa Inggris dan memuncaki peringkat di kelasnya dalam jurusan-jurusan tersebut.{{sfn|Mangcu|2014|p=102}} Pada 1964, komunitas Ginsberg menawarkannya rawaran untuk bergabung dengan saudaranya Khaya sebagai murid di [[Lovedale (Afrika Selatan)|Lovedale]], sebuah [[sekolah asrama]] prestisius di [[Alice, Tanjung Harapan Timur]].{{sfnm|1a1=Wilson|1y=2012|1p=23|2a1=Mangcu|2y=2014|2pp=104–105}} Dalam tiga bulan kdatangan Steve, Khaya dituduh memiliki hubungan dengan [[Poqo]], angkatan bersenjata dari [[Kongres Pan Afrikanis Azania|Kongres Pan Afrikanis]] (PAC), sebuah kelompok [[nasionalisme Afrika|nasionalis Afrika]] yang dicekal pemerintah. Khaya dan Steve ditangkap dan diperiksa oleh kepolisian; Khaya dihukum, kemudian mengajukan banding.{{sfnm|1a1=Smit|1y=1995|1p=18|2a1=Wilson|2y=2012|2pp=23, 27|3a1=Mangcu|3y=2014|3p=106|4a1=Hill|4y=2015|4p=xxi}} Tak ada bukti jelas dari hubungan Steve dengan Poqo, namun ia dikeluarkan dari Lovedale.{{sfnm|1a1=Smit|1y=1995|1p=18|2a1=Wilson|2y=2012|2p=23|3a1=Mangcu|3y=2014|3p=107}} Menanggapi keadaan tersebut, ia berkata: "Aku mulai mengembangkan sikap yang makin menyoroti otoritas ketimbang hal lainnya. Aku benci otoritas seperti halnya neraka."{{sfn|Wilson|2012|p=23}}
Dari 1964 sampai 1965, Biko belajar di St. Francis College, sebuah sekolah asrama [[Gereja Katolik di Afrika Selatan|Katolik]] di [[Mariannhill]], [[Provinsi Natal|Natal]].{{sfnm|1a1=Woods|1y=1978|1p=49|2a1=Smit|2y=1995|2p=18|3a1=Wilson|3y=2012|3pp=24, 27|4a1=Mangcu|4y=2014|4p=108}} Kolese tersebut memiliki budaya politik [[liberalisme|liberal]], dan Biko mengembangkan hati nurani politiknya disana.{{sfn|Mangcu|2014|pp=109–110}} Ia menjadi meminati penggantian [[Afrika Selaran#Republik|pemerintah kolonial]] [[minoritas dominan|minoritas kulit putih]] Afrika Selatan dengan sebuah pemerintahan yang mewakili mayoritas orang kulit hitam di negara tersebut.{{sfn|Wilson|2012|p=25}} Beberapa pemimpin [[anti-kolonialisme|anti-kolonialis]] yang menjadi pahlawan Biko pada waktu itu adalah
=== Kegiatan pelajar awal: 1966–68 ===
[[Berkas:ApartheidSignEnglishAfrikaans.jpg|
Biko awalnya berminat untuk belajar hukum di universitas, namun beberapa orang di sekitarnya tak menyetujuinya, meyakini bahwa hukum terlalu dekat dengan kegiatan politik. Sebagai gantinya, mereka membujuknya untuk memilih jurusan kedokteran, sebuah subyek yang memiliki prospek
SRC dari universitas tersebut berafiliasi dengan [[Uni Pelajar Afrika Selatan Nasional]] (National Union of South African Students, NUSAS).{{sfn|Mangcu|2014|p=117}} NUSAS menghimpun keanggotaan multi-rasial namun masih dominan orang kulit putih karena mayoritas pelajar Afrika Selatan berasal dari minoritas orang kulit putih di negara tersebut.{{sfn|Woods|1978|p=31}} Clive Nettleton, seorang pemimpin kulit putih NUSAS, menyatakan: "esensi materi ini adalah bahwa NUSAS didirikan atas inisiatif orang kulit putih, dibiayai oleh uang orang kulit putih dan merefleksikan pendapat mayoritas para anggotanya yang merupakan orang kulit putih".{{sfn|Woods|1978|p=32}} NUSAS secara resmi menentang apartheid, namun memoderasikan penentangannya dalam rangka mengutamakan dukungan terhadap para murid orang kulit putih konservatif.{{sfn|Mangcu|2014|p=126}} Biko dan beberapa anggota NUSAS Afrika kulit hitam lainnya tertekan saat badan tersebut menghimpun parta-partai di dormitori-dormitori kulit putih, yang dilarang untuk dimasukki orang Afrika kulit hitam.{{sfn|Woods|1978|p=117}} Pada Juli 1967, sebuah konferensi NUSAS diadakan di [[Universitas Rhodes]] , [[Grahamstown]]; setelah para murid datang, mereka menemukan bahwa ijin masuk hanya diperuntukkan kepada para delegasi kulit putih dan [[orang India-Afrika Selatan]] dan tidak dengan orang Afrika kulit hitam, yang dikatakan bahwa mereka dapat tidur di sebuah gereja lokal. Biko dan para delegasi Afrika kulit hitam lainnya berjalan keluar dari konferensi tersebut dengan kemarahan.{{sfnm|1a1=Woods|1y=1978|1p=117|2a1=Wilson|2y=2012|2pp=30–31|3a1=Mangcu|3y=2014|3pp=123–125}} Biko kemudian mengaitkan bahwa peristiwa tersebut memaksanya untuk berpikir ulang terhadap keyakinannya terhadap kesepakatan multi-rasial pada kegiatan politik:{{sfn|Wilson|2012|p=31}}
Baris 48:
=== Pendirian Organisasi Pelajar Afrika Selatan: 1968–72 ===
==== Perkembangan SASO ====
Setelah konferensi NUSAS tahun 1968 di [[Johannesburg]], beberapa anggotanya menghadiri konferensi Juli 1968 dari [[Federasi Pelajar Kristen Sedunia|Gerakan Perguruan Tinggi Kristen]] di [[Stutterheim]]. Disana, para anggota Afrika kulit hitam memutuskan untuk mengadakan sebuah konferensi Desember untuk membahas pembentukan sebuah kelompok pelajar kulit hitam independen.{{sfnm|1a1=Woods|1y=1978|1pp=118–119|2a1=Mangcu|2y=2014|2pp=157–159}} [[Organisasi Pelajar Afrika Selatan]] (South African Students' Organisation, SASO) resmi diluncurkan di konferensi Juli 1969 di [[Universitas Limpopo|Universitas Utara]]; disana, konstitusi kelompok tersebut dan wadah kebijakan dasar diadopsi.{{sfnm|1a1=Woods|1y=1978|1p=119|2a1=Wilson|2y=2012|2p=36|3a1=Macqueen|3y=2013|3p=367|4a1=Mangcu|4y=2014|4p=169}} Fokus kelompok tersebut adalah pada kebutuhan untuk kontak antar pusat-pusat kegiatan pelajar kulit hitam, termasuk melalui olahraga, kegiatan kebudayaan, dan kompetisi debat.{{sfn|Mangcu|2014|pp=169, 170}} Meskipun Biko memainkan peran substansial dalam pembentukan SASO, ia memiliki profil publik rendah pada tahap-tahap awalnya, meyakini bahwa ini akan memperkuat tingkat kepemimpinan keduanya, seperti sekutunya [[Barney Pityana]].{{sfn|Woods|1978|p=33}} Meskipun demikian, ia terpilih menjadi presiden pertama SASO; [[Pat Matshaka]] terpilih menjadi wakil presiden dan [[Wuila Mashalaba]] terpiluh menjadi sekretaris.{{sfnm|1a1=Woods|1y=1978|1pp=36, 120|2a1=Mangcu|2y=2014|2p=169}} Durban menjadi markas besar ''de facto''-nya.{{sfn|Macqueen|2014|p=512}}
==== Sikap terhadap liberalisme dan hubungan pribadi ====
== Referensi ==
|