Teudis: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Menambah {{Commonscat|Teudio}}
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 5:
Setelah kematian Amalarik, wangsa Balti terakhir, Teudis terpilih sebagai raja. Herwig Wolfram percaya bahwa satu faktor yang menyebabkan pemilihannya mendukung sesama Ostrogoth yang telah pergi ke barat bersamanya.<ref>Wolfram, ''History of the Goths'', p. 334</ref> Peter Heather mengemukakan pendapat kedua, mencatat bahwa dua kerabat keluarga Teudis - [[Ildibad]] dan [[Totila]] -- menjadi raja Ostrogoth setelah jatuhnya wangsa Theodoric dalam Peperangan Gotik : "Mereka mungkin mewakili, oleh karena itu, seseorang yang kuat dan bukan dari wangsa kerajaan."<ref>Peter Heather, ''The Goths'' (Oxford: Blackwell, 1996), p. 242</ref>
 
Pada tahun 541, Teudis harus menghadapi suku Franka di bawah Clotaire I dan [[Childebert I]], yang telah merambah sejauh [[Zaragoza]], yang mereka kalahkan selama empat puluh sembilan hari, namun menurut [[Gregorius dari Tours]] suku Franka mengangkat pengepungan mereka ketika mereka mengetahui bahwa kota itu dilindungi oleh peninggalan Santo Vincentius dari Zaragoza.<ref>Ian Wood, ''The Merovingian Kingdoms: 450-751'' (London: Longman, 1994), p. 170</ref> Sumber utama tidak setuju mengenai hasil invasi suku Franka ini: [[Isidorus dari Sevilla]] menulis bahwa raja masa depan Theudigisel, yang saat itu merupakan jenderal Teudis, telah membunuh semua penyerang kecuali sebuah kelompok yang telah menyogoknya untuk memungkinkan mereka melarikan diri;<ref>Isidore of Seville, ''[//en.wiki-indonesia.club/wiki/Historia_de_regibus_Gothorum,_Vandalorum_et_Suevorum Historia de regibus Gothorum, Vandalorum et Suevorum]'', chapter 41. Translation by Guido Donini and Gordon B. Ford, ''Isidore of Seville's History of the Goths, Vandals, and Suevi'', second revised edition (Leiden: E. J. Brill, 1970), pp. 19f</ref> Meskipun Gregorius dari Tours menulis bahwa "mereka berhasil menaklukkan sebagian besar Spanyol dan mereka kembali ke Galia dengan jarahan yang sangat besar",<ref>Gregory of Tours, ''Decem Libri Historiarum'', III.29; translated by Lewis Thorpe, ''History of the Franks'' (Harmondsworth: Penguin, 1974), pp. 186f</ref> Roger Collins mengamati bahwa ini adalah kemenangan Visigoth pertama atas saingan Franka mereka -- sebuah prestasi yang tak diragukan lagi ditambahkan pada prestise Teudis.<ref name="Collins-37">Collins, ''Early Medieval Spain'', p. 37</ref>
 
Pada awal pemerintahannya, Teudis (533) menerima sebuah delegasi dari Raja [[Vandal]] [[Gelimer]] yang mencari pertolongan melawan serangan [[Kekaisaran Romawi Timur|Bizantium]] yang akan datang. Teudis menerima mereka dengan hormat, melemparkan sebuah perjamuan untuk menghormatinya, di mana dia bertanya kepada mereka betapa pentingnya berada di rumah. Para utusan tersebut telah melakukan perjalanan perlahan ke Hispania, dan tidak berhubungan dengan kejadian di [[Qart Hadast]]; Sementara itu, sebuah kapal dagang, yang telah meninggalkan Qart Hadast pada hari yang sama, jatuh ke Bizantium, menghadapi angin yang menguntungkan dan tiba di Hispania terlebih dahulu dengan kabar tersebut, yang diketahui Teudis saat utusan Vandal tiba. Jadi ketika mereka mengusulkan sebuah aliansi melawan Bizantium, Teudis menolak, menyuruh mereka pergi ke pantai laut, "Karena dari situlah kita akan belajar urusan di rumah dengan pasti." Bingung mendengar tanggapan ini, utusan akhirnya mengikuti nasehatnya dan kembali ke Qart Hadast dimana mereka dipenjara oleh Bizantium yang menang.<ref>Procopius, ''De bello Vandalico'' I (III).24.7-18; translated by Dewing, vol. 2 pp. 197f.</ref> Roger Collins mengemukakan bahwa Teudis mengeksploitasi kekalahan Vandal dengan menduduki sebagian Afrika Utara di seberang Spanyol. Ini akan menjelaskan mengapa di tahun 542 para Visigoth melakukan upaya yang tidak berhasil untuk membela [[Ceuta]], ketika Bizantium mengepungnya dari darat dan laut. Menurut Isidorus dari Sevilla, tentara yang menyerang menolak untuk berperang pada hari Sabat, dan ketika Bizantium mengetahui hal ini, mereka menyerang Visigoth dan tidak membiarkannya hidup.<ref>Isidore of Seville, ''History of the Goths'', chapter 42; translated by Donini and Ford, p. 20</ref>