Sejarah Bangka: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
'''Sejarah Bangka''', [[Pulau Bangka]] adalah suatu pulau yang terdapat di samping [[timur]] [[Sumatra]], [[Indonesia]] dan terhitung dalam lokasi provinsi [[Kepulauan Bangka Belitung]].<ref name="pulau bangka">{{id}} {{cite web |url=http://www.paketwisatamurah.net/2014/04/paket-wisata-pulau-bangka.html |title=Wisata Pulau Bangka |publisher= Pulau Bangka |accessdate= 12 Mei 2014}}</ref> Pulau Bangka terletak pada posisi 1°-30°-3°-7′ [[Lintang Selatan]] dan 105°-45′-107″ [[Bujur Timur]] memanjang dari [[Barat Laut]] ke [[Tenggara]] ± 108 Km.<ref name="Husnial"/> [[Sejarah]] mengungkapkan bahwa [[Pulau Bangka]] pernah dihuni oleh orang-orang [[Hindu]] pada abad ke-7.<ref name="Husnial"/><ref name="Bangka">{{id}} {{cite web |url=http://www.bangka.go.id/content.php?id_content=Asal_mula. |title=Asal Mula Bangka |publisher= Sejarah Bangka |accessdate= 10 Mei 2014}}</ref> Pada masa [[Kerajaan Sriwijaya]] pulau Bangka termasuk pulau sebagai daerah taklukan dari kerajaan yang besar itu.<ref name="Husnial"/><ref name="Bangka"/> Semenjak runtuhnya kerajaan Sriwijayab, pulau bangka di bawah taklukan Kerajaan Majapahit yang ada di kerajaan palembang lamo yang rajanya anak dari raja majapahit yang menikah denagn putri kerajaan campa bernama Raden Aryo Dillah di kenal dengan Fatahillah atau raden Fatah. kerajaan palembang lamo di rubah nama menjadi kesultanan oleh sultan Ratu abdurrahman dikenal dengan sunan cinde menjadi KESULTANAN PALEMBANG DARRUSSALLAM semenjak itu bangka di bawah kesultaan palembang darrussallam.
Pulau bangka dengan penghasilanan rempah-rempah lada dan cengkeh juga tambang Timahnya yang sangat terkenal sehingga pulau bangka banyak di incar oleh bangsa-bangsa dari Eropa. Kesultanan palembang Darrussallam terpecah menjadi 2 semenjak sultan Agung Kamarudin berkuasa yang di gantikan oleh kedua keponakannya yaitu raden wikramo menjadi sultan palembang dengan nama sultan mahmud badarudin yang wilayahnya daerah palembang sekarang dan pangeran tumengung Muhammad Ali menjadi sultan di bangka dengan nama Sultan Muhammad Ali dengan wilayahnya pulau bangka dan belitung.
Semenjak di dibawah kesultanan Muhammad Ali pulau bangka mulai terkenal, banyak menghasilkan sastra-sastra melayu terutama PANTUN.Kemudian pulau bangka mengalami kemunduran semenjak berakhirnya kesultanan Muhammad ali akibat perebutan kekuasaan antara Sultan Muhamad Ali dengan Hulubalang Nilam yang di sokong oleh Belanda.Sejak sultan Muhammad Ali dan hulu balang Nilam meningggal maka belanda mengambil alih kekusaan pulau bangka dan belitung.Tidak lama belanda berkuasa di bangka di perairaan laut pulau bangka banyak terjadi perompakan (bajak laut) yang di pimpin oleh LANON sehingga para pedagang banyak yang takut melalui perairan pulau bangka terutama pedagang dari Arab dan China. Bukan hanya pedagang yang menjadi sasaran para bajak laut tapi penduduk bangka yang tinggal di kampung pesisir pantai juga menjadi sasaran para perompak LANON.
 
== Asal usul nama Bangka ==
Baris 55:
Tumenggung Dinata pun berlayar kembali ke Jawa dan menyerahkan wewenang kepada kedua patih itu.<ref name="Lagenda"/> Selanjutnya Bangka sepenuhnya diatur oleh orang Bangka sendiri.<ref name="Lagenda"/> Kepatihan Jeruk dipengang oleh Patih Raksa Kuning dibantu Hulubalang Selangor.<ref name="Lagenda"/> Kepatihan Mendo dipengang Patih Ngincar, dan Depak dibawah patih Kembar, dibantu Layang Sedap, Mengandu, Mangirat, dan Sekapucik.<ref name="Lagenda"/>
 
== Bangka dibawahmelawan Johorperompak dan(bajak Minagkabaulaut) Lanon ==
'''Islamisasi'''
 
Setelah kesultanan bangka sudah di kuasai belanda ,pulau bangka mengalami kekacauwan penduduk bangka mengalami penderitaan akibat penindasaan belanda. Di perairan pulau bangka ada sekelompok bajak laut yang mengganggu penduduk kampung pesisir dan para pedagang dari arab dan china sehingga para pedagang menjadi takut untuk berlayar melalui perairan bangka dan selat bangka hingga ke selat malaka. Atas saran dari pedagang dari arab kepada salah seorang anak dari Sultan Muhammad yaitu Raden Muhammad Akil yang selamat dari peperangan di laut Mentok yang yang terluka di selamatkan oleh pedagang dari arab hingga sampai di arab dan menetap di arab berapa tahun agar supaya menumpas para bajak laut atau Lanon. Atas saran itu maka Raden Muhamad Akil pulang ke bangka setelah menunaikan ibadah haji. Setelah sampai di bangaka menetap di kota Waringin dan kembali menyusun kekuatan. Para pejuang bangka yang tersisa yang Masih ada hubungan saudara dengan Raden Muhammad Akil di kumpulkan yaitu datuk Waringin,datuk Jakfar Sidiq.Datuk terang datuk Paga,datuk berembun dll mengadakan perlawanan menumpas para bajak laut yang di dukung oleh para pedagang dari arab dan China. Datuk Waringin di angkat menjadi Panglima Angin yang di bantu oleh Datuk Harimau Garang Al Minangkabau yang tugasnya mengamankan perairan selat bangka sampai selat Malaka mebentuk satu armada perang. peperangan panglima angin ini masih di rayakan penduduk desa tempilang dengan perang ketupat sampai sekarang.
Kerajaan Johor dan Minangkabau memainkan peran penting dalam Islamisai di Bangka, khususnya ketika berkuasa di Bangka.<ref name="Lagenda"/> Tuan Syarah (dari Johor) menjadi raja Bangka Kota dan menyebarkan ajaran [[agama Islam]].<ref name="Lagenda"/> Sedangkan Alam Harimau Garang (dari Minangkabau) menjadi raja dikota Beringin dimana ia mengembangkan tata tertib bermasyarakat sesuai ajaran Islam.<ref name="Lagenda"/> Sejak berlangsungnya penguasaan Johor dan Minagkabau maka terjadilah percampuran antara adat Jawa dan Melayu.<ref name="Lagenda"/> Secara keseluruhan, kepemimpinan pulau Bangka berada dibawah kesultanan Johor.<ref name="Lagenda"/> Tuan Syarah memimpin Bangka dengan sukses.<ref name="Lagenda"/> Ia membawa kebahagian dan kemakmuran bagi penduduknya.<ref name="Lagenda"/> Ketika Tuan Syarah wafat, ia dimakamkan di Bangka Kota.<ref name="Lagenda"/> Makamnya disebut sebagai Keramat Tuan Syarah.<ref name="Lagenda"/>
 
Sepeninggalan Tuan Syarah, Raja Alam Harimau Garang menempati Kota Waringin didamping Patih Raksa Kuning dan Hulubalang Selangor.<ref name="Lagenda"/> Maka Pulau Bangka kemudian berada dibawah Minangkabau.<ref name="Lagenda"/> Pada masa pemerintahan Minangkabau, gunung Maras meletus, menghamburkan bebatuan dan tanah, dan membinasakan perkampungan dan penghuninya.<ref name="Lagenda"/> Ketika Raja Alam wafat, ia dimakamkan di Kota waringin yang disebut Makam Keramat Garang.<ref name="Lagenda"/>
 
== Bangka dibawah Kesultanan Banten ==