Yayasan Pangeran Sumedang: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 1:
[[Berkas:Yayasan Pangeran Sumedang.jpg|jmpl|280px|kiri]]
[[Berkas:Binokasih.jpg|jmpl|280px|ka|Pengurus '''Yayasan Pangeran Sumedang''' memberikan sambutan pada acara ''Ngumbah Pusaka'' di depan Mahkota [[Binokasih Sanghyang Pake|Binokasih]] yang terletak di [[Museum Prabu Geusan Ulun]] [[Kabupaten Sumedang]].]]
Berdirinya [[Museum Prabu Geusan Ulun]] berawal dari terbentuknya Yayasan Pangeran Aria Suria Atmadja (YPASA) yang dirikan oleh keluarga Raden Kadir Sumawilaga merupakan adik Pangeran Aria Suria Atmadja putra [[Pangeran Sugih]] yang penerima ahli waris wakaf Pangeran Aria Soeria Atmadja, kemudian Yayasan Pangeran Aria Soeria Atmadja pada tahun 1955 berganti menjadi '''''Yayasan Pangeran Sumedang (YPS)''''' sebagai lembaga bertujuan yang mengurus, memelihara dan mengelola barang [[Wakaf (tajwid)|wakaf]] Kangdjeng Pangeran Aria Soeria Atmadja, Bupati Sumedang 1882 – 1919. Untuk melestarikan benda–benda wakaf tersebut Yayasan Pangeran Sumedang (YPS) merencanakan untuk mendirikan sebuah [[Museum]].
Dalam ikrar wakafnya Pangeran Aria Suria Atmadja beramanat agar barang yang diwakafkannya : <blockquote>"'''''Itu tidak boleh diwariskan, tidak boleh digugat oleh siapa pun juga, tidak boleh dijual, tidak boleh dirobah-robah, tidak boleh ditukar-tukar dan diganti-ganti." '''''</blockquote>Dengan demikian keutuhan, kebulatan dan kelengkapan barang pusaka terjamin. Wakaf mulai berlaku jika Pangeran Aria Suria Atmadja berhenti atau pesiun sebagai bupati Sumedang atau wafat.
|