Wawancara Aiman Witjaksono dengan Basuki Tjahaja Purnama: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k AP
Hanamanteo (bicara | kontrib)
k perbaiki
Baris 1:
[[Berkas:Balai Kota DKI Jakarta.jpg|300px|ka|jmpl|Wawancara Aiman Witjaksono dengan Basuki Tjahaja Purnama dilaksanakan di Balai Kota DKI Jakarta.]]
{{double image|right|Gubernur DKI Basuki TP 鐘萬學.jpg|200|IMG 0629 linkedin.jpg|207|[[Basuki Tjahaja Purnama]] (kiri) dan [[Aiman Witjaksono]] (kanan).}}
Pada 17 Maret 2015,{{efn|group=note|Dalam tanggapan Aiman, wawancara ini dilakukan pada 17 Maret 2015.<ref name="kompas1"/> Ini juga didukung oleh surat penghentian sementara yang dilayangkan oleh [[Komisi Penyiaran Indonesia]].<ref name="kpi"/>}} [[Basuki Tjahaja Purnama]] '''diwawancarai secara langsung''' dengan [[Aiman Witjaksono]] dari [[Kompas TV]] di [[Balai Kota DKI Jakarta]]. Wawancara ini tayang pada acara ''[[Kompas Petang]]''. Topik dari wawancara ini mengenai kisruh [[Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2015]]. Dalam wawancara ini, Basuki mengucapkan banyak perkataan kasar dan kotor, walau Aiman telah mencoba untuk menghentikan Basuki. Karena wawancara ini, Kompas TV mendapat sanksi berupa penghentian tayangan selama 3 hari dari [[Komisi Penyiaran Indonesia]] karena perkataan kasar dan kotor Basuki. Basuki menyatakan permintaan maaf terhadap semua pihak terkait wawancara ini, dan Aiman merasa puas dengan wawancara ini, walau sempat disanksi KPI. Wawancara ini mendapat tanggapan yang beragam dari berbagai pihak.
 
Baris 5:
=== Basuki Tjahaja Purnama ===
{{utama|Basuki Tjahaja Purnama}}
[[Berkas:Gubernur DKI Basuki TP 鐘萬學.jpg|150px|ka|jmpl|Basuki Tjahaja Purnama.]]
Basuki Tjahaja Purnama ({{tooltip|[[Hanzi sederhana|s]]|Bahasa Mandarin Sederhana}}: 钟万学, {{tooltip|[[Hanzi tradisional|t]]|Bahasa Mandarin Tradisional}}: 鍾萬學, {{tooltip|[[Hanyu Pinyin|e]]|Ejaan}} Zhōng Wànxué, {{tooltip|[[Bahasa Hakka|Hakka]]|Panggilan dalam bahasa Hakka}} Ahok) merupakan gubernur pertama dari etnis [[Tionghoa]] dan pemeluk agama [[Kristen Protestan]] yang menjadi Gubernur DKI Jakarta ke-17 menggantikan [[Joko Widodo]] yang telah terpilih sebagai Presiden Indonesia ke-7 pada 20 Oktober 2014. Pada [[14 November]] [[2014]], ia diumumkan secara resmi menjadi [[Gubernur DKI Jakarta]] pengganti [[Joko Widodo]], melalui rapat paripurna istimewa di Gedung DPRD DKI Jakarta.<ref>[http://megapolitan.kompas.com/read/2014/11/14/13053471/Ahok.Resmi.Jadi.Gubernur.DKI.Jakarta.Ini.Pernyataan.Resmi.DPRD Artikel:"Ahok Resmi Jadi Gubernur DKI Jakarta, Ini Pernyataan Resmi DPRD" di Kompas.com]</ref> Basuki resmi dilantik sebagai Gubernur DKI Jakarta oleh Presiden [[Joko Widodo]] pada [[19 November]] [[2014]] di [[Istana Negara]], setelah sebelumnya menjabat sebagai Pelaksana Tugas Gubernur sejak [[16 Oktober]] hingga [[19 November]] [[2014]].<ref>[http://megapolitan.kompas.com/read/2014/11/19/14194411/Ahok.Resmi.Menjadi.Gubernur.DKI.Jakarta.Artikel: "Ahok Resmi Menjadi Gubernur DKI Jakarta" di Kompas.com]</ref><ref>[http://news.detik.com/read/2014/11/19/135638/2752863/10/sah-ahok-jadi-gubernur-dki-jakarta?nd772205mr Artikel:"Sah! Ahok Jadi Gubernur DKI Jakarta" di detik.com]</ref> Basuki pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI dari [[2012]]-[[2014]] mendampingi [[Joko Widodo]] sebagai Gubernur. Pada tanggal 1 Juni 2014, karena Gubernur DKI Jakarta [[Joko Widodo]] mengambil cuti panjang untuk menjadi calon presiden dalam [[Pemilihan umum Presiden Indonesia 2014]], Basuki Tjahaja Purnama resmi menjadi Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta. Setelah terpilih pada Pilpres 2014, tanggal 16 Oktober 2014 [[Joko Widodo]] resmi mengundurkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta. Secara otomatis, Basuki menjadi Pelaksana Tugas [[Gubernur DKI Jakarta]].<ref>{{cite web|url=http://www.wartanews.com/monaspolitan/29754049-7d3b-1278-c38b-e963174cc5e3/hari-ini-ahok-resmi-jadi-plt-gubernur|title=Hari Ini Ahok Resmi Jadi Plt Gubernur|date=1 Juni 2014|publisher=Warta News|accessdate=1 Juni 2014}}</ref>
 
Baris 19 ⟶ 20:
=== Aiman Witjaksono ===
{{utama|Aiman Witjaksono}}
[[Berkas:IMG 0629 linkedin.jpg|150px|ka|jmpl|Aiman Witjaksono.]]
Menurut profil yang dimuat ''[[Tirto.id|Tirto]]'', Aiman Witjaksono merupakan jurnalis dan presenter televisi. Semasa kecil, pada 1980-an, Aiman pernah beberapa kali menjadi bintang tamu pada sebuah acara anak di [[TVRI]]. Sebelum menjadi presenter di [[Kompas TV]], Aiman bekerja untuk RCTI sejak 2002-2014 sebagai reporter hingga produser eksekutif sekaligus penyiar. Ketika masa terakhir Aiman bekerja untuk Aiman, pekerjaan terakhirnya adalah penyiar ''[[Seputar Indonesia]]''. Sejak Januari 2015, Aiman berpindah tempat kerja menjadi Kompas TV dan menjadi presenter di acara ''Aiman''. <ref>{{cite news|url=https://tirto.id/m/aiman-witjaksono-bbq|title=Aiman Witjaksono|publisher=Tirto|accessdate=8 Februari 2018}}</ref>
 
Baris 46 ⟶ 48:
|align = right
}}
[[Komisi Penyiaran Indonesia]] memberi sanksi kepada Kompas TV berupa penghentian sementara ''[[Kompas Petang]]'' dalam jangka waktu 3 hari sehubungan dengan wawancara ini karena memuat beragam perkataan kasar dan kotor yang diucapkan Basuki, walau Aiman telah mencoba untuk menenangkan Basuki. Keputusan ini dikeluarkan KPI melalui surat nomor 225/K/KPI/3/15 tanggal 23 Maret 2015.{{efn|group=note|KPI menilai sejumlah ucapan AhokBasuki dalam program wawancara tersebut melanggar Pedoman Perilaku Penyiaran Komisi Penyiaran Indonesia Tahun 2012 Pasal 9, Pasal 14 Ayat (2), Pasal 17, dan Pasal 22 Ayat (3) serta Standar Program Siaran Pasal 9 Ayat (2), Pasal 15 Ayat (1), dan Pasal 24 yaitu mengeluarkan sejumlah pernyataan kasar/kotor yang dilarang untuk ditampilkan karena tidak santun, merendahkan martabat manusia, dan dapat menimbulkan ketidaknyamanan bagi masyarakat, serta rentan untuk ditiru oleh khalayak, terutama anak-anak dan remaja.}} Kompas TV wajib menyampaikan permintaan maaf kepada pemirsa yang disiarkan pada waktu siar yang sama dalam ''Kompas Petang''.<ref>{{cite news|last=Sihite|first=Ezra|url=http://www.beritasatu.com/hukum/259806-kpi-beri-sanksi-ke-kompas-tv-atas-wawancara-ahok.html|title=KPI Beri Sanksi ke "Kompas TV" atas Wawancara Ahok|publisher=Berita Satu|date=24 Maret 2015|accessdate=13 Februari 2018}}</ref>
 
== Tanggapan ==
Baris 53 ⟶ 55:
 
=== Aiman Witjaksono ===
Aiman dalam tanggapannya menulis, awalnya, wawancara berjalan pada lancar, terutama pada bagian pertama. Pada bagian kedua, Aiman menanyakan kepada Basuki dengan lebih terperinci terkait jumlah, cara, dan bagaimana bisa ada uang siluman triliunan rupiah dalam anggaran tersebut, termasuk pertanyaan "serangan" yang disampaikan oleh sejumlah pihak DPRD DKI Jakarta pada saat itu, terkait dengan foto istri AhokBasuki, [[Veronica Tan]], yang duduk di kursi rapat Gubernur. Menurut Aiman, pada pertanyaan ini, Basuki tampak marah bukan kepada Aiman sendiri, namun kepada DPRD. Namun, Aiman tidak menghentikan wawancara ini karena menurut Aiman terdapat hak masyarakat untuk mengetahui perihal permasalahan pada rancangan APBD tersebut, dan Basuki berjanji akan mengupas segala hal terkait pembahasan ini. Walau wawancara ini terkena sanksi dari KPI, namun Aiman merasa puas, karena dari wawancara inilah, pertama kali dibahas dalam soal dana siluman Rp 12 triliun, yang akhirnya jadi diskusi berminggu–minggu di masyarakat dan juga media.<ref name="kompas1"/>
 
=== Pihak ketiga ===
Wawancara ini mendapatkan beragam tanggapan dari banyak pihak. Wasekjen DPP Asosiasi Fiskal Indonesia Budi G. Sutomo menyatakan bahwa terdapat substansi lain dari wawancara ini yang positif, yaitu pernyataan Basuki yang siap mati melawan koruptor itu merupakan sifat yang luar biasa.<ref>{{cite news|url=http://www.fiskal.co.id/berita/fiskal-12/5116/sebut-dprd-tai,-ahok-tegaskan-siap-mati|title=Sebut DPRD Tai, Ahok Tegaskan Siap Mati|publisher=Fiskal|date=22 Maret 2015|accessdate=22 Februari 2018}}</ref> Ketua [[Komisi Perlindungan Anak Indonesia]] [[Asrorun Ni’am Sholeh]] mendesak AhokBasuki meminta maaf secara terbuka kepada publik, khususnya kepada anak-anak, sambil menyesali perbuatannya serta menegaskan bahwa apa yang dikatakan itu salah serta berkomitmen untuk tidak mengulanginya, karena Basuki telah memberikan teladan sangat buruk bagi anak-anak. Asrorun meminta [[Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia|Kementerian Dalam Negeri]] untuk melakukan proses penegakan hukum dan etika kepada AhokBasuki agar ada efek jera dan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi [[Yuddy Chrisnandi]] agar memeriksa ucapan dan perilaku AhokBasuki secara khusus.<ref>{{cite news|last=Wulandari|first=Indah {{tooltip|(red.)|redaktur}}|url=http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/15/03/20/nlhzlc-kpai-ahok-harus-minta-maaf-pada-anakanak|title=KPAI: Ahok Harus Minta Maaf pada Anak-Anak|publisher=Republika|date=20 Maret 2015|accessdate=10 Februari 2018}}</ref> Anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia|Dewan Perwakilan Rakyat]] [[Tantowi Yahya]] mengkhawatirkan gaya bahasa dalam wawancara ini ditiru oleh anak-anak.<ref>{{cite news|url=https://www.viva.co.id/berita/metro/603416-tantowi-gaya-bicara-ahok-bisa-rusak-anak-anak|title=Tantowi: Gaya Bicara Ahok Bisa Rusak Anak-anak|publisher=Viva|date=19 Maret 2015|accessdate=10 Februari 2018}}</ref> Bahkan Ketua Komisi I [[Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia|Dewan Perwakilan Rakyat]] [[Mahfudz Siddiq]] membuat surat terbuka kepada Basuki atas nama seorang warga Jakarta.<ref>{{cite news|url=https://www.viva.co.id/berita/metro/603953-surat-terbuka-untuk-ahok|title=Surat Terbuka untuk Ahok|publisher=Viva|date=20 Maret 2015|accessdate=10 Februari 2018}}</ref>
 
== Catatan kaki ==