Letters from Iwo Jima: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
IreneLouie (bicara | kontrib)
Membalikkan revisi 13767523 oleh IreneTandry (bicara)
Tag: Pembatalan
IreneLouie (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 29:
 
== Plot ==
Film ini dibuka dengan adegan sekelompok [[arkeologi|arkeolog]] Jepang menyusuri gua yang digalimenjelajahi tentaraterowongan Jepang semasadi [[Pertempuran Iwo Jima|perang]] dipada Iwotahun Jima]]2005, dandi mana mereka menemukan sesuatu yang terkubur di dalam tanah. Adegan lalu berpindah ke tahun 1945.
 
Pada tahun 1944 di Iwo Jima, Perwira Saigo ([[Kazunari Ninomiya]]) beserta peletonnya menggali parit pantai di pulau ini. Sementara itu, [[Letnan Jenderal]] [[Tadamichi Kuribayashi]] ([[Ken Watanabe]]) tiba untuk menjalankan komando garnisun dan segera melakukan pemeriksaan pertahanan pulau. Ia menyelamatkan Saigo dan temannya, Kashiwara (Takashi Yamaguchi), dari serangan Kapten Tanida (Takumi Bando) atas 'pidato yang tidak mencintai tanah air', dan memerintahkan beberapa orang untuk mulai membuat terowongan pertahanan bawah tanah ke [[Gunung Suribachi]]. Kuribayashi dan [[Letnan Kolonel]] [[Takeichi Nishi]] (Tsuyoshi Ihara), peraih medali emas [[Olimpiade]] cabang [[palang rintang]] yang terkenal, berseteru dengan beberapa perwira lainnya, yang tidak setuju dengan strategi pertahanan Kuribayashi, bahwa Kuribayashi yakin prajurit Amerika Serikat akan segera merebut pantai dan bahwa pertahanan di gunung akan menjadi kesempatan yang lebih baik untuk bertahan.
Prajurit Saigo, seorang bekas tukang roti, dan rekan-rekannya sedang menggali parit perlindungan di Iwo Jima. Saigo mengeluh ingin pulang pada rekannya Kashiwara, dan didengar komandan hingga keduanya digebuki dengan alasan pengecut. Sementara itu, Letjen [[Tadamichi Kuribayashi]] tiba di Iwo Jima untuk mengambil alih pimpinan garnisun dan memulai inspeksi pertahanan yang dibuat di pulau.
 
Kondisi gizi buruk dan tidak sehat memakan banyak korban. Banyak korban yang mati karena [[disentri]], termasuk Kashiwara. Pasukan mulai menggunakan gua. Pengganti Kashiwara, Perwira Tertinggi Shimizu ([[Ryo Kase]]), tiba untuk bertugas. Saigo menduga bahwa Shimizu adalah mata-mata dari [[Kempeitai]] yang dikirim untuk melaporkan tentara yang tidak setia.
Kuribayashi meminta para prajurit yang sedang menggali parit perlindungan di pantai untuk berhenti, dan memerintahkan mereka untuk memperkuat pertahanan di tempat yang lebih tinggi. Komandan diminta berhenti memukuli Saigo dan Kashiwara, dan menyuruh mereka berdua diberi air dan istirahat. Petang hari berikutnya, [[Baron]] [[Takeichi Nishi]], atlet peraih emas Olimpiade dan seorang teman lama mengajak Kuribayashi makan malam. Letkol Takeichi memberitakan bahwa kali ini tidak ada dukungan [[Angkatan Laut Kekaisaran Jepang|angkatan laut]] yang membantu mempertahankan Iwo Jima. Armada AL Jepang sudah dihancurkan dalam [[Pertempuran Teluk Leyte]]. Setelah mendengar berita ini, Kuribayashi mengungsikan penduduk sipil ke Pulau [[Honshu]]. Tindakan yang mencerminkan keputusan bahwa Iwo Jima akan dipertahankan sampai mati.
 
Tak lama kemudian, pesawat terbang dan kapal perang Amerika Serikat mulai muncul dan mengebom pulau tersebut, menyebabkan banyak korban yang tewas. Beberapa hari kemudian, para [[korps marinir Amerika Serikat|marinir Amerika Serikat]] mendarat. Banyak pasukan Amerika Serikat yang tewas, namun pertahanan pantai cepat teratasi, seperti perkiraan Kuribayashi, lalu serangan tersebut beralih ke posisi di Gunung Suribachi. Saat mengantarkan permintaan lebih banyak senapan mesin dari komandannya ke garnisun Suribachi, Saigo sengaja mendengar Kuribayashi memerintahkan melalui radio untuk mundur. Namun, komandan mengabaikan jendralnya dan malah memerintahkan pasukannya untuk bunuh diri. Saigo melarikan diri dengan Shimizu, meyakinkannya untuk melanjutkan pertarungan daripada mati. Mereka menemukan dua tentara lainnya, namun salah satu tentara dibakar oleh seorang penyembur api Amerika Serikat, dan mereka melihat seorang marinir yang telah ditangkap ditusuk dengan pisau bayonet hingga tewas.
Kondisi sanitasi dan gizi yang buruk memakan korban beberapa orang prajurit tewas, termasuk Kashiwara, tetapi pekerjaan menggali gua dan parit terus dilanjutkan. Sementara itu, Prajurit Satu Shimizu tiba di Iwo Jima untuk bertugas. Saigo dan rekannya, Nozaki mencurigai Shimizu sebagai anggota [[Kempeitai]] (polisi militer) yang dikirim untuk memata-matai prajurit yang tidak setia.
 
Saigo dan para tentara di Gunung Suribachi mencoba melarikan diri dengan Letnan Kolonel Oiso (Hiro Abe) pada malam hari, namun mereka berlari ke arah para marinir, yang membunuh semua tentara kecuali Saigo dan Shimizu. Mereka melarikan diri ke jalur aman, namun mereka dituduh oleh Letnan Ito (Shido Nakamura) tentang [[desersi]]. Ito mengangkat [[katana]] untuk mengeksekusi mereka karena pengecut, namun Kuribayashi tiba dan menyelamatkan Saigo lagi dengan memastikan perintahnya untuk mundur.
Para prajurit terpaksa menggali lebih dalam lagi karena serangan sudah dimulai. Moril prajurit mulai jatuh dan mereka bersiap-siap menghadapi pertempuran dengan mengenakan ikat perut senninbari. Nozaki berkata kepada Saigo dirinya tidak akan mati karena senninbari yang dijahit ibunya. Shimizu juga bertanya pada Shimizu apakah dirinya juga memiliki senninbari, yang dijawabnya dengan mengeluarkan senninbari dari dalam tas. Kuribayashi memerintahkan para prajurit untuk tidak mati dulu sebelum membunuh sedikitnya 10 prajurit musuh. Pertempuran pun dimulai setelah pendaratan pasukan Marinir AS yang pertama.
 
Para tentara Jepang menyerang posisi tentara Amerika Serikat, namun korban semakin bertambah. Para korban diberitahu untuk berkumpul kembali dengan Nishi, sementara Ito menuju ke perbatasan Amerika Serikat dengan tiga ranjau, berniat untuk melemparkan dirinya sendiri di bawah tank. Nishi berbicara dalam bahasa Inggris dengan marinir yang ditangkap, Sam (Luke Eberl), hingga Sam akhirnya tewas karena lukanya. Kemudian, dibutakan oleh pecahan peluru, Nishi memerintahkan anak buahnya untuk mundur dan meminta Letnan Okubo (Eijiro Ozaki) untuk meninggalkan Nishi bersama sebuah senapan. Setelah pergi, para tentara mendengar sebuah tembakan dari gua Nishi.
Adegan-adegan pertempuran memperlihatkan jatuhnya posisi pertahanan Jepang di pantai, termasuk garnisun di [[Gunung Suribachi]] yang dihancurkan musuh. Sewaktu beristirahat di dalam gua, Saigo mendesak Shimizu agar mengaku bahwa dirinya adalah Kempeitai. Dengan kilas balik diceritakan tentang Shimizu yang dipecat dari Kempeitai, dan dikirim ke Iwo Jima karena menolak perintah atasan untuk membunuh seekor anjing yang terus menggonggong. Setelah mendengar cerita Shimizu, sikap Saigo melunak.
 
Saigo berencana untuk menyerah dan Shimizu mengungkapkan bahwa ia dipecat dengan tidak hormat dari Kempeitai karena ia tidak menuruti perintah untuk membunuh seekor anjing sipil. Shimizu kabur dan menyerah kepada tentara Amerika Serikat, namun kemudian ia ditembak mati oleh penjaganya. Sementara Ito, yang telah putus asa dan menderita gizi buruk, jatuh sakit dan ketika Ito ditemukan oleh para marinir Amerika Serikat, ia menyerah. Okubo terbunuh saat ia dan prajutinya tiba di posisi Kuribayashi. Saigo bertemu dengan Kuribayashi, dan satu serangan terakhir direncanakan. Kuribayashi memerintahkan Saigo untuk menghancurkan semua dokumen, termasuk suratnya sendiri, menyelamatkan Saigo untuk ketiga kalinya.
Tidak lama kemudian, Shimizu tidak tahan lagi dan mengajak Saigo untuk sama-sama menyerah. Saigo tidak jadi menyerah karena rencana desersi lebih dulu diketahui komandan yang memerintahkan penjaga baru untuk menembak siapa saja yang berencana kabur. Sewaktu menyerahkan diri pada patroli Marinir Amerika, Shimizu bertemu dengan seorang tentara Jepang yang juga [[desersi]], tetapi prajurit Marinir yang diberi tugas menjaga malah menghabisi mereka berdua. Saigo meletakkan kain senninbari pada jasad Shimizu, dan sadar bahwa dirinya juga akan mati.
 
Malam itu, Kuribayashi meluncurkan serangan kejutan terakhir. Sebagian besar prajuritnya terbunuh dan Kuribayashi terluka parah, namun ajudan setia Kuribayashi, Letnan Fujita (Hiroshi Watanabe), menyeretnya meninggalkan pertempuran itu. Keesokan paginya, Kuribayashi memerintahkan Fujita untuk memenggal kepalanya, namun Fujita ditembak mati oleh penembak jitu marinir Amerika Serikat sebelum ia dapat melakukannya. Saigo muncul setelah ia mengubur beberapa dokumen dan surat daripada membakar semuanya. Kuribayashi meminta Saigo untuk menguburnya di mana ia tidak akan ditemukan, lalu menarik pistolnya, pistol M1911 buatan Amerika Serikat — sebuah hadiah yang diberikan kepada Kuribayashi di Amerika Serikat sebelum perang — dan bunuh diri. Saigo yang menangis kemudian menguburnya.
Setelah bertemu Saigo dan peletonnya, Kuribayashi begitu kecewa prajurit dengan jumlah prajurit yang tersisa. Setelah bertempur lima hari, tentara Jepang kehabisan air dan terpaksa makan cacing dan serangga. Dalam keadaan payah, para prajurit tidak berhenti menulis surat kepada keluarga mereka, walaupun mereka tahu surat mereka tidak akan pernah sampai. Di akhir cerita, Kuribayashi memerintahkan serangan terakhir dengan semua prajurit yang tersisa, dan menugaskan Saigo untuk tinggal di garis belakang memusnahkan semua [[dokumen]], serta mengubur sekantong penuh [[surat|surat-surat]] yang ditulis para prajurit. Sementara itu, pasukan Kuribayashi melancarkan serangan habis-habisan hingga Kuribayashi terluka dan perlu diseret Letnan Fujita.
 
Kemudian, para marinir menemukan mayat Fujita. Seorang perwira marinir menemukan pistol Kuribayashi dan menyelipkannya di ikat pinggangnya. Mereka mencari daerah dan menemukan Saigo dengan sekopnya. Melihat pistol Kuribayashi di ikat pinggang perwira marinir tersebut, Saigo sangat marah dan menyerang para marinir dengan sekopnya. Terlalu lemah untuk bertempur, ia pingsan dan dibawa ke pantai sebagai [[tahanan perang]]. Terbangun di atas tandu, Saigo melihat matahari terbenam dan tersenyum muram.
Di pagi keesokan harinya, Kuribayashi dan Fujita ada di pantai. Fujita diperintahkan memenggal kepala Kuribayashi, tetapi sewaktu baru saja mengangkat pedang, Fujita kemudian ditembak Saigo dari jauh. Saigo lalu diperintahkan Kuribayashi untuk menguburkan jasadnya kalau ia sudah mati. Kuribayashi menembak dirinya di bagian dada dengan pistol hadiah seorang teman berkebangsaan AS sewaktu ia tinggal di Amerika. Patroli Amerika yang tiba di tempat memungut pistol Kuribayashi dan [[katana|pedang]] Fujita sebagai kenang-kenangan. Saigo ditangkap dan dijadikan tawanan, tetapi mengamuk setelah Saigo melihat pistol Kuribayashi terselip di sabuk seorang marinir. Saigo diancam untuk ditembak oleh marinir yang menghabisi Shimizu, tetapi dihentikan komandan. Saigo dipukul sampai pingsan dengan popor senapan dan ditandu ke pos pertolongan di pantai.
 
AdeganKembali kembalipada ketahun awal film ketika2005, sekelompok arkeolog Jepangmenyelesaikan penggalian mereka, menemukan sekantong dokumen dan surat yang dikuburdikuburkan oleh Saigo, lalu mereka membukanya. Ketika semua dokumen dan surat tersebut berserakan, suara-suara tentara Jepang yang menulisnya bergema.
 
== Pemeran ==
* [[Ken Watanabe]] sebagai Letnan Jendral [[Tadamichi Kuribayashi]]
* [[Kazunari Ninomiya]] sebagai Perwira Saigo
* Tsuyoshi Ihara sebagai Letnan Kolonel [[Takeichi Nishi]]
Baris 64:
* Nobumasa Sakagami sebagai Laksamana Ohsugi
* Masashi Nagadoi sebagai Laksamana Ichimaru
* Hiro Abe sebagai Letnan Kolonel Oiso
* Akiko Shima sebagai wanita utama
* Luke Eberl sebagai Sam, Angkatan Laut Amerika Serikat yang terluka