Hasan al-Kharrat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 51:
=== Ketegangan dengan para pemimpin pemberontak ===
{{periksaterjemahan|en|Hasan al-Kharrat}}
Tata tertib dan pengawasan yang terpusat sukar untuk diwujudkan di kalangan pemberontak karena kelompok-kelompok pemberontak sangat beragam dan mandiri. Sebuah pertemuan para pemimpin pemberontak diselenggarakan di desa [[Saqba]], Ghouta, pada 26 November.<ref name="Provence134-5">Provence 2005, hlmn. 134–135.</ref> [[Sa'id al-'As]] menuduh Hasan dan pemimpin-pemimpin lainnya telah melakukan aksi penjarahan di Ghouta,<ref name="Neep81">Neep 2012, hlm. 81.</ref> sementara Hasan menuduh bahwamendakwa Ramadan telah memeras warga kampung Al-Midan di kota Damaskus dan warga kota [[Douma, Suriah|Douma]] di daerah Ghouta.<ref>Neep 2012, hlm. 83.</ref> Pertemuan ini diakhiri dengan kesepakatan untuk membentuk suatu pemerintahan baru guna menggantikan pemerintahan Mandat Perancis, meningkatkan perekrutan warga Ghouta, mengatur operasi-operasi militer di bawah satu komando terpusat, dan membentuk mahkamah revolusi untuk menghakimi mata-mata.<ref name="Neep81"/> Pertemuan ini juga menetapkan kawasan di antara desa [[Zabdin]] dan sebelah utara jalan raya Douma-Damaskus sebagai daerah operasi Hasan.<ref name="Neep81"/> Meskipun kepemimpinannya sangat menonjol dalam aksi-aksi militer kaum pemberontak, Hasan tidak diikutsertakan menjadi anggota dewan pemimpin pemberontak yang baru dibentuk, demikian pula halnya dengan sekutu-sekutu Nasib al-Bakri lainnya.<ref name="Neep81"/> Justru Sa'id yang menjadi pemimpin umum kaum pemberontak.<ref name="Neep81"/>
 
Perpecahan tajam antarkelompok pemberontak ini semakin nyata terlihat dalam penyelenggaraan pertemuan kedua di Saqba pada 5 Desember. Menurut wartawan Suriah, [[Munir al-Rayyes|Munir al-Rais]], perseteruan antara Hasan dan Ramadan sudah diketahui secara luas di kalangan pemberontak.<ref name="Provence134-5"/> Karena Ramadan merebut pajak-pajak perang atas tuan-tuan tanah besar dan kalangan elit kota Ghouta, atas Hasan, Nasib memandangnya sebagai ancaman terhadap kelas tuan tanah tradisional dimana Nasib merupakan salah satunya.<ref name="Provence134">Provence 2005, hlm. 134.</ref> Menurut pernyataan Munir, pertemuan itu terselenggara atas permintaan Hasan,<ref name="Provence135">Provence 2005, hlm. 135.</ref> yang memerintahkan anak buahnya untuk menangkap dan membawa Ramadan ke Saqba.<ref name="Provence137">Provence 2005, hlm. 137.</ref> Namun menurut penuturan Sa'id, pertemuan itu terselenggara atas permintaan Ramadan, dan ketika Ramadan tiba, Hasan sendiri yang menahannya dan menyita kuda, senjata, dan uangnya.<ref name="Provence137"/>