Ababi, Abang, Karangasem: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Angayubagia (bicara | kontrib)
k menambahkan APBDesa
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 7:
| nama dati2 = Karangasem
| kecamatan = Abang
| nama pemimpin = I Ketut Wijana<ref>[http://v2.karangasemkab.go.id/assets/download/Data%20Desa%20&%20Lurah_225232.pdf Daftar Lurah di Kabupaten Karangasem]</reF>
| kode pos = 80852
| luas = 10,86 km²
| penduduk = 10.393 jiwa (2016)<ref>[httpshttp://karangasemkab.bps.go.id/publication/2017/09/20/2a5b2362b9b089172f41187f/kecamatan-abang-dalam-angka-2017.html Kecamatan Abang dalamDalam angkaAngka 2017], hal 42</ref>
7.254 jiwa (2010)<ref>[https://www.bps.go.id/website/fileMenu/Penduduk-Indonesia-Menurut-Desa-2010.pdf Penduduk Indonesia Menurut Desa 2010], hal 1385</ref>
| kepadatan = 668 jiwa/km²
Baris 20:
}}
 
'''Desa Ababi''' merupakan salah satu dari dari Desa yang terletak di [[Abang, Karangasem|Kecamatan Abang]], Kabupaten [[Kabupaten Karangasem|Karangasem]], [[Provinsi]] [[Bali]], [[Indonesia]]. Jarak pusat pemerintahan Desa Ababi dengan ibu kota [[Kabupaten Karangasem]] adalah sekitar 7 kilometer ke arah utara dari pusat kota Amlapura dan jarak dengan ibukota [[Provinsi]], Denpasar, adalah 83 kilometer. Desa ini memiliki objek wisata Taman Air [[Tirtagangga]].
 
== Penduduk ==
Penduduk desa Ababi sampai dengan tahun 2016 terdiri dari 5.271 Laki-laki dan 5.122 Perempuan dengan [[Sex ratio manusia|sex ratio]] 103.<ref>[https://karangasemkab.bps.go.id/publication/2017/09/20/2a5b2362b9b089172f41187f/kecamatan-abang-dalam-angka-2017.html Kecamatan Abang dalam angka 2017], hal 34</ref>
 
== Sejarah ==
Baris 37 ⟶ 34:
Selain cerita tersebut di atas, dalam Purana Desa Adat Ababi diceritakan juga bahwa konon pada zaman dahulu kala Dewi kemakmuran yaitu Betara Dewi Dabuh pernah memberikan suatu anugrah suci kepada wong (orang-orang) Desa Ababi setelah sebelumnya Ida Betara melewati beberapa Desa seperti Tianyar, Culik, dan Abang. Dikisahkan dalam perjalanannya, Ida Betara membawa sebungkus air yang dibungkus dengan daun kumbang sejenis daun talas. Setelah tiba di Desa Ababi, sebagian besar air tersebut akan ditumpahkan oleh Ida Betara dengan syarat harus dilakukannya upacara “Bukakak Kebo Metanduk Emas.” Orang-orang Desa Ababi menyetujui serta menyanggupi permintaan Ida Betara tersebut dan seketika itu juga air tersebut ditumpahkan di bawah pohon Eha sehingga sampai saat ini mata air tersebut di beri nama Air Eha.
 
Sisa dari air yang telah ditumpahkan di Desa Ababi kemudian dibawa oleh Ida Betara ke Desa Jungutan (Desa Adat Sibetan) dan dengan permintaan serta persyaratan yang sama, Ida Betara menumpahkan air yang berasal dari titisan air. Tempat tersebut kemudian diberi nama Telaga Tiista (Telaga Tista). Daun kumbang sebagai pembungkus air tersebut dilemparkan di atas telaga tista dan sampai saat ini disebut kumbang. Desa Ababi sejak dahulu kala telah memiliki akar kebudayaan yang sangat kuat. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya purana dan awig-awig desa. Desa babi juga telah mengalami pemekaran menjadi lima Desa Adat yaitu Kesimpar, Peladung, Kertasari, Tampuangan dan Jasi. Oleh karena Desa Adat tersebut merupakan bekas wilayah Desa Ababi maka hingga saat ini masih terdapat hubungan kerja atau ikatan antara desa-desa tersebut.<ref>[repository.ipb.ac.id/handle/123456789/51398 Sejarah Desa Ababi Kecamatan Abang]</ref>
 
== GeografisBatas wilayah ==
Batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:
Desa Ababi merupakan salah satu desa yang terletak di wilayah Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem yang memiliki luas wilayah sebesar 1.060.535 hektar dan berada pada ketinggian rata-rata ±573 meter di atas permukaan air laut dengan suhu minimum sebesar 290c dan suhu minimum sebesar 350c. Desa Ababi juga memiliki curah hujan sebesar 2887,7 milimeter dengan kelembapan udara sebesar 5 – 15 0c.
{{Batas_USBT
|utara= [[Abang, Abang, Karangasem|Desa Abang]] dan [[Pidpid, Abang, Karangasem|Desa Pidpid]]
|selatan= [[Tiyingtali, Abang, Karangasem|Desa Tiyingtali]], [[Karangasem, Karangasem|Kecamatan Karangasem]] dan [[Bebandem, Karangasem|Kecamatan Bebandem]]
|barat=[[Bebandem, Karangasem|Kecamatan Bebandem]]
|timur= [[Tiyingtali, Abang, Karangasem|Desa Tiyingtali]] dan [[Karangasem, Karangasem|Kecamatan Karangasem]]
}}
 
== Pembagian wilayah ==
Wilayah desa Ababi terdiri dari 12 dusun atau banjar, yaitu:
Wilayah desa Ababi terdiri dari 12 dusun atau banjar. Beberapa nama dusun atau banjar tersebut memiliki persamaan nama dengan beberapa tempat di Klungkung. Hal ini mencirikan bahwa Desa Ababi mempunyai hubungan yang erat dengan Kerajaan Klungkung yakni orang-orang Klungkung yang berpindah ke Desa Ababi yang ditugaskan Kerajaan Bali untuk mengamankan desa pada waktu itu. Selain memiliki dua belas banjar, Desa Ababi juga memiliki satu Desa Adat atau Desa Pakraman Ababi yang terdiri dari: lima Banjar Adat Murwa (Ngarep), tiga Banjar Adat Pemade, dua Banjar Adat Pragunung, dan tiga Desa Adat Sasempalan. 12 dusun atau banjar tersebut yaitu:
# Banjar Ababi,
# Banjar Tanah Lengis,
# Banjar Besang,
# Banjar Pikat,
# Banjar Umanyar,
# Banjar Gunaksa,
# Banjar Bias,
# Banjar Sadimara,
# Banjar Kuhun,
# Banjar Abianjero,
# Banjar Tumpek, dan
# Banjar Tukad Bungbung.
 
{{col-css3-begin|2}}
Beberapa nama dusun atau banjar tersebut memiliki persamaan nama dengan beberapa tempat di Klungkung. Hal ini mencirikan bahwa Desa Ababi mempunyai hubungan yang erat dengan Kerajaan Klungkung yakni orang-orang Klungkung yang berpindah ke Desa Ababi yang ditugaskan Kerajaan Bali untuk mengamankan desa pada waktu itu. Selain memiliki dua belas banjar, Desa Ababi juga memiliki satu Desa Adat atau Desa Pakraman Ababi yang terdiri dari: lima Banjar Adat Murwa (Ngarep), tiga Banjar Adat Pemade, dua Banjar Adat Pragunung, dan tiga Desa Adat Sasempalan.
# Banjar Ababi,
# Banjar Tanah Lengis,
# Banjar Besang,
# Banjar Pikat,
# Banjar Umanyar,
# Banjar Gunaksa,
# Banjar Bias,
# Banjar Sadimara,
# Banjar Kuhun,
# Banjar Abianjero,
# Banjar Tumpek, dan
# Banjar Tukad Bungbung.
{{col-css3-end}}
 
== Geografis ==
Bentuk wilayah desa ini juga berbeda-beda menurut letaknya. Sebelah utara Desa Ababi merupakan daerah dataran tinggi yang berbatasan langsung dengan Desa Pidpid atau Abang. Sebelah timur adalah daerah dengan tanah berbukit kecil yang sebagian besarnya area persawahan dan berbatasan dengan Desa Tiyingtali. Sebelah baratnya adalah daerah datar yang berbatasan dengan Desa Budakeling dan Bhuana Giri. Bagian selatan berbatasan dengan Desa Padangkerta dan merupakan daerah dataran rendah dan sawah. Sedangkan daerah bagian tengah-tengah Desa Ababi berbentuk tanah berbukit kecil (tidak datar). Jarak pusat pemerintahan Desa Ababi dengan ibu kota Karangasem adalah sekitar tujuh kilometer ke arah utara dari pusat kota Amlapura dan jarak dengan ibukota Denpasar adalah 83 kilometer. Sarana transportasi yang digunakan adalah transportasi darat berupa motor, mobil atau bus. Jika menggunakan kendaraan motor atau mobil, lama waktu yang dibutuhkan dalam perjalanan dari Denpasar ke Amlapura sekitar 1 jam 40 menit dan dari Amlapura ke Ababi sekitar 15 menit. Sedangkan lama waktu perjalanan jika menggunakan bus atau transportasi umum yakni sekitar 3 jam dari Denpasar ke Amlapura dan sekitar 20 menit dari Amlapura ke Desa Ababi.
Desa Ababi memiliki luas wilayah sebesar 10,86 km² dan berada pada ketinggian wilayah rata-rata 573 meter di atas permukaan air laut ([[mdpl]]). Secara umum wilayah desa ini berada di kaki [[Gunung Agung]] dengan kemiringan lahan ke tenggara. Sebelah utara merupakan wilayah daerah paling tinggi dan sebelah timur dan tengah adalah daerah dengan tanah berbukit kecil yang sebagian besarnya area persawahan. Sedangkan sebelah barat dan selatan adalah daerah datar. Suhu udara siang hari berkisar 29°C-35°C. Desa Ababi memiliki curah hujan sebesar 2887,7 milimeter/tahun.
 
== Penduduk ==
Penduduk desa Ababi sampai dengan tahun 2016 sebanyak 10.393 jiwa terdiri dari 5.271 Laki-laki dan 5.122 Perempuan dengan [[Sex ratio manusia|sex ratio]] 103.<ref>[https://karangasemkab.bps.go.id/publication/2017/09/20/2a5b2362b9b089172f41187f/kecamatan-abang-dalam-angka-2017.html Kecamatan Abang dalam angka 2017], hal 34</ref> Mata pencaharian utama penduduk Desa Ababi masih bertumpu pada sektor pertanian sawah. Sebanyak 1.838 dan 895 penduduk bermata pencaharian sebagai petani dan buruh tani. Selain itu, terdapat juga penduduk yang memiliki mata pencaharian sebagai peternak dan tukang batu. Tidak hanya terbatas pada sektor pertanian dalam arti luas, tetapi juga terdapat sejumlah penduduk Desa Ababi yang bekerja di sektor pemerintahan sebagai sumber mata pencahariannya.
 
== DemografiTransportasi ==
Sarana transportasi untuk menjangkau Desa Ababil adalah transportasi darat berupa motor, mobil atau bus. Jika menggunakan kendaraan motor atau mobil, lama waktu yang dibutuhkan dalam perjalanan dari Denpasar ke Amlapura sekitar 1 jam 40 menit dan dari Amlapura ke Ababi sekitar 15 menit. Sedangkan lama waktu perjalanan jika menggunakan bus atau transportasi umum yakni sekitar 3 jam dari Denpasar ke Amlapura dan sekitar 20 menit dari Amlapura ke Desa Ababi.
Desa Ababi memiliki jumlah penduduk sebanyak 9138 jiwa yang terdiri atas penduduk laki-laki sejumlah 4474 jiwa dan penduduk perempuan sejumlah 4664 jiwa dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 2553 jiwa. Mata pencaharian utama penduduk Desa Ababi masih bertumpu pada sektor pertanian sawah. Sebanyak 1.838 dan 895 penduduk bermata pencaharian sebagai petani dan buruh tani. Selain itu, terdapat juga penduduk yang memiliki mata pencaharian sebagai peternak dan tukang batu sebesar 1000 orang untuk masing-masing jenis mata pencaharian, sebanyak 900 orang bermata pencaharian sebagai tukang kayu, sebanyak 700 orang bekerja sebagai pedagang, dan sebanyak 1500 orang yang bekerja sebagai pengrajin serta 100 orang bekerja sebagai penjahit. Tidak hanya terbatas pada sektor pertanian dalam arti luas, tetapi juga terdapat sejumlah penduduk Desa Ababi yang bekerja di sektor pemerintahan sebagai sumber mata pencahariannya. Untuk PNS terdapat sebanyak 150 orang yang masih bekerja aktif. Sedangkan penduduk yang terhitung sebagai pensiunan sebanyak 40 orang. Kemudian terdapat juga yang bekerja sebagai TNI/POLRI dan Perangkat Desa. Masing-masing sebanyak 60 orang dan 19 orang.
 
== Referensi ==
Baris 67 ⟶ 76:
 
== Pranala Luar ==
* {{id}} https[http://karangasemkab.bps.go.id/publication.html BPS Kabupaten Karangasem]
* {{id}} [http://www.prodeskel.binapemdes.kemendagri.go.id/mpublik/ Binapemdes Kementerian Dalam Negeri]
{{Abang, Karangasem}}
{{Kabupaten Karangasem}}