Norman Geisler: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 27:
 
<!--
# Ada kebenaran yang terbukti sendiri (misalnya, "Aku ada", "Logika diterapkan pada kenyataan").
# There are self-evident truths (e.g., "I exist," "Logic applies to reality").
# Kebenaran bersesuaian dengan kenyataan.
# Truth corresponds to reality.
# Kebenaran dapat diketahui (pandangan-pandangan lain mengalahkan diri sendiri).
# Truth is knowable (all other views are self-defeating).
# Orang dapat melanjutkan dari kebenaran yang terbukti sendiri kepada keberadaan Allah.
# One can proceed from self-evident truths to the existence of God.
## TheArgumen argumentdari from CreationPenciptaan (proceedsberlanjut fromdari "IAku existada")
## Argumen dari moral (berlanjut dari "Nilai-nilai tidak dapat disangkal")
## The argument from morals (proceeds from "Values are undeniable")
## Argumen dari desain/rancangan (berlanjut dari "Desain menyiratkan adanya desainer"/"Rancangan menyiratkan adanya perancang")
## The argument from design (proceeds from "Design implies a designer")
# Allah adalah Keberadaan yang diperlukan (argumen dari keberadaan).
# God is a necessary Being (argument from being).
# Keberadaanku bukan sesuatu yang diperlukan (bukti dari definisi "Keberadaan yang diperlukan").
# My existence is not necessary (evident from the definition of a necessary Being).
# Karenanya, theisme adalah benar (ada suatu Keberadaan yang diperlukan di luar dunia yang telah menciptakan benda-benda pokok dalam dunia dan bercampur tangan di dalam dunia [bab 3]).
# Therefore, theism is true (there is a necessary Being beyond the world who has created the contingent things in the world and intervenes in the world [chap. 3]).
## The objection from the problem of evil can be solved.
## The objection to miracles can be solved.