Pembunuhan Susianti Tinulele: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Cleanup. |
|||
Baris 5:
== Korban ==
Susianti menjadi satu-satunya korban tewas. Empat orang lain yang menjadi korban dilarikan ke Rumah Sakit Budi Agung dan Rumah Sakit Woodward/Bala Keselamatan Palu. Semua korban merupakan jemaat yang sering mengunjungi gereja ini. Mereka adalah Christ Midiyanto, Farid Mohingko, Desriyanti Tangkede, dan Lustianti Ampu. Desriyanti dirujuk ke [[RSAL Dr. Ramelan|Rumah Sakit Angkatan Laut Ramelan]], [[Surabaya]], [[Jawa Timur]], karena Rumah Sakit Woodward tidak memiliki dokter ahli bedah dan peralatan yang memadai. Pada tanggal 20 Juli, Desriyanti menjalani operasi pengangkatan serpihan peluru dari kepalanya dengan lancar. Sebelum dioperasi, ia menjalani pemeriksaan CT scan oleh tim bedah dari rumah sakit rujukan tersebut. Selain itu, tim dokter juga mengobati pembekuan darah pada pipi, tulang frontalis, dan pada bagian sinus di dekat hidungnya.<ref name=DETIK19JULI20041>{{cite web|url=
Jenazah Susianti dimakamkan pada siang hari tanggal 20 Juli. Proses pemakaman dibanjiri oleh ratusan pelayat yang turut mengantar jenazahnya dari rumah duka hingga ke pemakaman. Tunangan korban yang bernama Enos Tangke, juga tiba dari Kabupaten Morowali.<ref name=LIPUTAN621JULI20041>{{cite web|url=http://news.liputan6.com/read/82377/pendeta-susianti-tinulele-dimakamkan?id=82377|title=Pendeta Susianti Tinulele Dimakamkan|website=[[Liputan6.com|Liputan 6]]|date=21 Juli 2004|access-date=20 Desember 2017}}</ref><ref name=LIPUTAN620JULI2004>{{cite web|url=http://news.liputan6.com/read/82327/hari-ini-jenazah-susianti-dimakamkan?id=82327|title=Hari Ini, Jenazah Susianti Dimakamkan|website=[[Liputan6.com|Liputan 6]]|date=20 Juli 2004|access-date=20 Desember 2017}}</ref>
Baris 22:
=== Identitas pelaku ===
Pada tanggal 21 Juli 2004, identitas pelaku berhasil didapatkan oleh kepolisian setelah menyimpulkan keterangan dari 15 saksi yang telah diperiksa dan juga penyelidikan atas beberapa berkas kasus yang terjadi sebelumnya. Kapolda Brigjen. Pol. Taufik Ridha menyatakan bahwa pelaku berinisial F alias A. Ia menyebut bahwa para pelaku masih berada di wilayah Kota Palu atau Kabupaten Donggala, membuat pihak kepolisian memperketat jalur keluar masuk di kedua wilayah ini. Polda Sulawesi Tengah menurunkan 30 anggota Polres untuk mengejar para pelaku dengan operasi bersandi "Sendak (Senjata Api dan Bahan Peledak) Maleo". Kapolda menyatakan bahwa pelaku utama penembakan Fery Silalahi pada tanggal 26 Mei 2004 dan yang terjadi di gereja ini dilakukan oleh orang yang berbeda, namun mereka menduga bahwa orang-orang ini masih berada dalam satu jaringan.<ref name=DETIK21JULI2004>{{cite web|url=
== Dampak ==
Baris 32:
=== Bibliografi ===
{{refbegin}}
* {{cite techreport|author={{aut|Pengadilan Negeri Jakarta Selatan}}|authorlink=Pengadilan Negeri Jakarta Selatan|url=
{{refend}}
Baris 38:
{{refbegin|colwidth=30em}}
* {{cite report|author={{aut|Aliansi Jurnalis Independen}}|authorlink=Aliansi Jurnalis Independen|url=http://www.kontras.org/data/20160720_Liputan_Investigative_Peristiwa_22_Januari_2007_di_Poso_7hv873w54rn7.pdf|title=Liputan Peristiwa 22 Januari 2007 di Poso|trans-title=Shabby Portrait of the Republic’s Role in Poso|year=2007|month=April|location=[[Kota Palu|Palu]]|ref=harv}}
* {{cite book|last={{aut|Karnavian}}|first=Tito|authorlink=Tito Karnavian|url=http://books.google.
* {{cite magazine|author={{aut|KontraS}}|authorlink=KONTRAS|url=
{{refend}}
|