Ikan tapah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Carolinovela (bicara | kontrib)
perubahan yang dilakukan adalah dengan menambahkan informasi yang sebelumya masih kurang mengenai ikan tapah, seperti habitat, jenis makanan, pola reproduksi atau perkembangbiakan, keadaan morfologi, serta status ancaman kepunahan ikan tersebut. perubahan ini mengacu pada tinjauan pustaka yang digunakan sebagai kutipan.
Carolinovela (bicara | kontrib)
habitat, morfologi, pola reproduksi, dan status ancaman
Baris 17:
}}
 
'''Ikan tapah''' atau '''''Wallago''''' adalah [[genus|marga]] beberapa ikan berkumis ([[Siluridae]]) pemakan daging (karnivora) berukuran besar dari Asia tropika. Sampai saat ini tercatat ada lima [[spesies|jenis]] anggotanya, dengan jenis yang paling umum adalah tapah asia ''[[Wallago attu]]''. Nama "[[tapah]]" diambil dari nama kota di negeri Perak, [[Malaysia]] yang dikenal sebagai tempat ditemukannya banyak ''Wallago attu''. Ikan tapah memiliki panjang tubuh yang dapat mencapai 1,5 meter dan dapat mencapai bobot sebesar 35 kg.<ref>Kottelat, M.A.J., Whitten, S. N, Sari K. dan Wirjoatmojo. 1993. ''Ikan Air Tawar di Perairan Indonesia Bagian Barat dan Sulawesi. Periplus Edition (HK) Limited bekerjasama dengan Proyek EMDi.'' Kantor Menteri Kependudukan dan Lingkungan Hidup RI, Jakarta.</ref> Ikan ini biasanya memakan krustasea serta ikan-ikan kecil lainnya.<ref name=":0" />
 
= Habitat dan Persebaran =
Di sungai-sungai [[Kalimantan]] hidup tapah ''[[Wallago leeri]]'' yang berwarna hitam. Ikan ini banyak di temukan diperairan air tawar juga tidak jarang ditemukan pada saat pengaruh pasang surut air di beberapa negara, seperti [[India]], [[Bangladesh]], [[Pakistan]], [[Sri Lanka]], [[Nepal]], [[Afganistan|Afghanistan]], [[Indonesia]], [[Myanmar]], [[Thailand]], [[Vietnam]], dan [[Kamboja]]. Masyarakat India menyebut ikan ini dengan sebutan “Boal / Boali / Boallee / Barhari / Poil”.<ref name=":0">Gupta, S. 2015.  ''Wallago attu'' (Bloch and Schneider, 1801), a threatened catfish of Indian waters. ''International Journal of Research in Fisheries and Aquaculture'' 2015: 5(4): 140-142. </ref>  Ikan Tapah memiliki panjang tubuh yang dapat mencapai 1,5 meter dan dapat mencapai bobot sebesar 35 kg.<ref>Kottelat, M.A.J., Whitten, S. N, Sari K. dan Wirjoatmojo. 1993. ''Ikan Air Tawar di Perairan Indonesia Bagian Barat dan Sulawesi. Periplus Edition (HK) Limited bekerjasama dengan Proyek EMDi.'' Kantor Menteri Kependudukan dan Lingkungan Hidup RI, Jakarta.</ref>
 
= Morfologi =
Tubuhnya memiliki warna bervariasi dan pada bagian dorsal berwarna coklat keabu-abuan dan kepalanya berwarna keunguan.<ref name=":1">Lal, S. S. 2008. ''Practical Zoology. Volume-3''. Capital Offset Press, India. </ref> Tubuh memanjang dan terkompresi lateral. Profil dorsal tubuh hampir lurus dengan perut. Kepalanya sangat besar dan lebar kepala sedikit kurang dari panjangnya dan sama dengan setengah dari tinggi badannya. Mulut lebar, bergigi besar serta rahang bagian bawah sedikit lebih panjang. Matanya kecil dan tepat berada di atas tingkat mulut dan tidak tertutup oleh kulit.<ref name=":0" />
 
''Wallago attu'' tidak bersisik<ref name=":1" /> serta memiliki sirip dorsal (punggung) yang pendek dan tidak bertulang. Sirip bagian perut lebih kecil, sedangkan sirip dubur sangat panjang.  Sirip pektoral cukup kuat dan bergerigi halus serta memiliki insang yang berselaput. Sirip dubur dan ekor berwarna agak kehitaman. <ref name=":0" />
 
= Pola Reproduksi =
Ikan tapah yang merupakan golongan karnivora biasanya memakan krustasea serta ikan-ikan kecil lainnya.<ref name=":0" /> Selain itu, karena ikan tapah memiliki gigi yang banyak dan besar ia mampu menggigit apabila ia merasa terancam.
 
Pola reproduksi ''Wallago attu'' baik itu jantan maupun betina termasuk ke dalam [[dimorfisme seksual]] yang dapat terjadi di semua tahap dan di semua musim serta dapat dengan mudah ditandai dari struktur tulang belakang dada yang berkembang dengan baik, luas dan sangat jelas pada jantan sementara perberkembangan pada betina lemah dan sempit. Ikan ini berkembang biak sekali dalam satu tahun di musim hujan selama Mei-Agustus dengan puncaknya pada bulan Juni-Juli di negara-negara bagian timur, Juni-Agustus di negara-negara barat utara. <ref name=":0" />
 
= Status Ancaman =
Seiring perkembangan jaman populasi ikan tapah mulai berkurang. Hal ini dikarenakan degradasi lingkungan, polusi dan kurangnya pengelolaan yang tepat juga merupakan faktor semakin berkurangnya populsi.<ref name=":0" /> [[Daftar merah IUCN|IUCN RedList]] telah menetapkan bahwa ikan tapah masuk ke dalam ''[[Near Threatened.]]''<ref>http://www.iucnredlist.org/details/166468/0. </ref>
 
== Jenis ==