Daniel Bambang Dwi Byantoro: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 3:
== Kehidupan awal dan pendidikan ==
Daniel lahir dalam sebuah keluarga kelas menengah di Indonesia.<ref name="monachoscorner" /> Ayahnya bernama Lim Ho Tjoean (Lín Huòquán, 林和全) yang memiliki kakek yang berasal dari [[Fukien]], [[Tiongkok Selatan]], dan Ibunya bernama Tan Tjoei Tie Nio (Chén Shuǐzhìniáng, 陈水智娘) yang lahir di desa Lahewa, [[Pulau Nias]].<ref name="orthodox.cn">[http://www.orthodox.cn/news/050331indonesia_en.htm Incarnational Approach to Orthodoxy in Indonesia: An Interview with Fr.Dionysios (Rm.Dionisius Surya Halim) and his presbytera Artemia Rita]. Orthodoxy in China.</ref> Ia dibesarkan oleh kakek pihak ibunya. Ia mengkaji [[al-Qur'an]], dan menerima pengajaran [[Islam]]. Menurut penuturannya, ia berpindah agama saat [[Yesus]] muncul di hadapannya ada saat [[salat Magrib]].<ref name="monachoscorner">[http://monachoscorner.weebly.com/profil-arkhimandrit-daniel-byantoro.html/ Profil Arkhimandrit Daniel Byantoro (by: Fr. Kyrillos Junan SL)] - Monachos Corner.</ref>
Pada 1978, ia datang untuk belajar [[Seminari]] Teologi Protestan, Pusat Kajian dan Misi Teologi Asia di [[Seoul]], [[Korea Selatan]]. Pada 1982, ia menemukan buku ''The Orthodox Church'' karya [[Kallistos Ware]] dalam sebuah toko buku di Seoul, yang membantunya mengenalkan Gereja Ortodoks kepadanya. Pada [[6 September]] 1983, ia pindah ke agama Kristen Ortodoks dengan pemberkatan dari [[Patriarkh Ekumenikal Konstantinopel]], [[Demetrius I Papadopoulos dari Konstantinopel|Patriark Demetrios]], dan Uskup Metropolitan [[Dionisius dari Selandia Baru]], dan [[Sakramen Krisma|dikrismakan]] oleh [[Arkmandrit]] [[Sotirios Trambas]] (Uskup Zelon, bertugas di Korea).<ref name="orthodoxytoday">Archmandrite Daniel B.D. Byantoro. [http://www.orthodoxytoday.org/articles/ByantoroIndonesia.php History: The Birth of the Orthodox Church in Indonesia].</ref>
Baris 10:
== Pelayanan ==
Pada [[8 Juni]] [[1988]], Daniel meninggalkan Amerika Serikat dan memulai pelayanan di Indonesia. Orang pertama yang dikonversi ke kepercayaan Ortodoks adalah seorang pria muda Muslim bernama Muhammed Sugi Bassari, yang [[pembaptisan|dibaptis]] dengan nama Photios, pada April 1989.<ref name="orthodoxytoday"/> Upaya misinya kemudian berujung pada pengakuan resmi pemerintah terhadap Gereja Ortodoks di Indonesia pada 1996, dengan UU hukum pemerintah: ''"SK Dirjen Bimas Kristen Depag R.I. no.: F/Kep/Hk.00.5/19/637/1996"''.<ref
== Referensi ==
|