UntukHal bekerjayang berkenaan dengan roh-rohmakhluk halus dan dewa-dewaistadewata dari bumi, tanah dan tempat, orang-orang darimasyarakat India, Himalaya dan stepa mongolia dipatok, dipaku dan/atau disematkan ke dalam tanah. Memaku kīla sama dengan gagasan memecah bumi (memutar sod) dalam tradisi-tradisi lain dan ritual peletakan batu pondasi. Itu adalah gagasan perdukunansyaman kuno bayang hwayang memiliki mata uang umum di seluruh wilayah; itu adalah lazim dalam tradisi Bön dan juga terlihat dalam tradisi [[Wajrayana|Vajrayana]]. Menurut cerita rakyat [[Syamanisme|perdukunansyaman]] [[Folklor|cerita rakyat]] saat ini di seluruh wilayah, "...gunung-gunung adalah pasak raksasa yang membuat Bumi tetap di tempatnya dan mencegahnya bergerakbergeser." (Kerrigan, ''et al.'', 1998: p27) gunung-Gunung seperti Amnye Machen, menurut cerita rakyat yangbahwa diadakangunung-gunung telahitu dibawa dari negeri-negeri lain hanya untuk tujuan ini. [[Stupa]] (bandingkan [[Tugu penanda jejak|cairn]]) adalah pengembangan dari tradisi ini dan mirip dengan kīla.
(Kerrigan, ''et al.'', 1998: p27) menyatakan bahwa:<blockquote class="">
"Bendera doa dan pilar-pilar batu di beberapa negarinegara juga menembus tanah. Bahkan pasak tenda dari para perantau'wol yak wolpara perantau dianggap sebagai menguduskan tanah yang terletak di bawah...".</blockquote>Tradisi seperti itu dari kīla dapat dianggap{{Siapa|date=May 2011}} universal budayalbudaya manusia dalamselaras cahayadengan ritual peletakan batu pondasi dan lainnya sebanding ritual yang didokumentasikan dalam disiplin [[antropologi]] dan [[etnografi]]; misalnya, mengubah tanah sebagai penempatan dan nazar persembahan kepada roh-rohmakhluk darihalus wilayah tempattersebut dan persiapan lahan sebagai ritual untuk memastikan kesuburan dan hasil berlimpah ruah.
=== Penggunaan garis keturunan tradisional: antologi studi kasus ===
