Yasmine Zaki Shahab: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 50:
Orang tua Shahab menyekolahkan delapan anak mereka ke sekolah Katolik, yang pada waktu itu dianggap lebih maju daripada sekolah umum lainnya. Shahab kemudian disekolahkan ke SD Santa Melania, [[Sawah Besar, Jakarta Pusat]]; SMP Santa Maria, [[Jakarta Pusat]]; dan SMA Santa Ursula, [[Lapangan Banteng]], Jakarta Pusat.<ref name=:'Kompas' /> Setelah lulus SMA, Shahab bermaksud melanjutkan studinya di [[Fakultas Hukum Universitas Indonesia]]. Namun keinginan itu ia batalkan setelah kakak sepupunya, [[Fuad Hassan]] menyarankan agar ia mengambil jurusan [[antropologi]]. Alasannya karena pada saat itu mahasiswa di jurusan antropologi masih sedikit, hanya lima hingga tujuh orang saja, sehingga peluang untuk menonjol akan semakin besar.<ref name=:'Kompas' />
Shahab lulus dengan gelar Sarjana Sastra (S.S.) dari [[Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia|Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya]] [[Universitas Indonesia]] pada tahun 1975<ref name=:'Staff' /> dengan [[skripsi]] berjudul
=== Kehidupan pribadi ===
Baris 79:
== Penghargaan ==
Sebagai bentuk apresiasi dari Pemerintah Provinsi Jakarta kepada Yasmine Zaki Shahab atas perhatiannya pada budaya Betawi, pada tahun 2013 ia terpilih sebagai penerima penghargaan kategori [[
== Referensi ==
|