Busana tradisional Melayu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Pierrewee (bicara | kontrib)
+
Pierrewee (bicara | kontrib)
+
Baris 1:
[[Berkas:Aidilfitri.upnm.2010.JPG|jmpl|300px|'''Baju Melayu''' dikenakan oleh pria di [[Malaysia]] saat Idul Fitri. [[Songket]] dikenakan di pinggang di atas celana dan [[Songkok]] sebagai hiasan kepala]]
'''Baju Melayu''' ([[Abjad Jawi|Jawi]]: '''باجو ملايو''') adalah pakaian tradisional [[suku Melayu|Melayu]] untuk pria. Baju Melayu terdiri dari dua bagian utama. Bagian pertama adalah ''baju'' (kemeja lengan panjang) itu sendiri yang memiliki kerah kaku yang ditinggikan, dikenal sebagai kerah ''cekak musang''. Bagian kedua adalah celana panjang yang disebut "seluar".<ref>Jonathan H. X. Lee, Kathleen M. Nadeau (2011) Encyclopedia of Asian American Folklore and Folklife, Volume 1 [https://books.google.co.uk/books?id=9BrfLWdeISoC&pg=PA772&lpg=PA772&dq=malay+baju+silwar&source=bl&ots=zYSJ809CNc&sig=XdrW8m5AviO_8WCQjITStLd9o1E&hl=en&sa=X&ved=0CE0Q6AEwB2oVChMIlJ-254XbxgIVA_EUCh1u9wfH#v=onepage&q=malay%20baju%20silwar&f=false]</ref> Kedua bagian terbuat dari jenis kain yang sama, biasanya katun, atau campuran poliester dan katun. Ornamen seperti rok juga lazim dikenakan bersama Baju Melayu, yang merupakan "kain samping", terbuat dari kain [[songket]] atau [[kain sarung]], terbuat dari bahan katun atau campuran poliester. Keduanya adalah gulungan kain yang terlipat di sekitar pinggang pemakainya. Tutup kepala berwarna hitam legam atau gelap yang disebut [[songkok]] juga bisa dipakai untuk melengkapi pakaian.
 
== Lihat juga ==