Kabupaten Tanah Laut: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Nasrie (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler
Nasrie (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler
Baris 49:
 
Pada tahun 1812, Gubernur Jenderal [[Thomas Stamford Raffles]] menunjuk [[Alexander Hare]] sebagai wakil Inggris di Kesultanan Banjar. Ia mendapatkan sebagian wilayah Tanah Laut (Maluka, Liang Anggang, Kurau, Pulau Lampai, dan Pulau Sari) dari Sultan Banjar dan membangun markas di sana sebagai basis kolonial Inggris di Kalimantan Selatan. Wilayah-wilayah Tanah Laut ini disebut-sebut sebagai daerah kaya dengan batubara dan emas. <ref name=":sanusi">{{id}} {{cite web|url= http://jejakrekam.com/2017/02/08/kemesraan-raffles-dan-hare-sang-penguasa-banjarmasin/ |last=Sanusi|first=Didi G.|publisher=Lange & Co|year=2017|title= Kemesraan Raffles Dan Hare, Sang Penguasa Banjarmasin|website= jejakrekam.com|pages=}}</ref><ref name=":3" /> Namun dalam perkembangannya Hare justru menjadikan tempat itu sebagai rumah pribadinya, di mana ia menghabiskan banyak waktunya hanya bersama para haremnya, tanpa mengurus pemerintahan Inggris yang telah diwakilkan padanya.<ref name=":3" />
Alexander Hare mendatangkan para buruh imigran penambang timah asal Pulau Bangka dan Belitung ke Tanah Banjar, termasuk Tanah Laut. Mereka dipekerjakan untuk menggarap areal tambang batubara dan emas yang sempat dikuasai Belanda. Kelak para imigran Tiongkok ini akhirnya dikenal sebagai Cina Parit di Kota Pelaihari.<ref name=":sanusi" />
 
Pada tahun 1826 diadakan perjanjian antara Pemerintah Hindia Belanda dengan [[Sultan Adam]] yang salah satu isinya ialah wilayah yang berada di wilayah Tanah Laut menjadi bagian di bawah pemerintahan langsung Hindia Belanda.<ref name=":1" />