Kabupaten Tanah Laut: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Nasrie (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Nasrie (bicara | kontrib)
Baris 55:
Pada tahun 1823 diadakan perjanjian kembali antara Pemerintah Hindia Belanda dengan [[Sultan Adam]] yang salah satu isinya adalah menegaskan kembali wilayah yang berada di daerah Tanah Laut menjadi bagian di bawah pemerintahan langsung Hindia Belanda.<ref name=":1" />
 
Pihak Hindia Belanda menyebut wilayah di Tanah Laut dengan sebutan ''landenLanden Laut'' (negeri laut/darat laut/tanah laut) dan menjadikannya sebagai salah satu pintu gerbang/tol perdagangan.<ref>{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=9PxfAAAAcAAJ&pg=PA232&dq=landen+laut+besluit&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwiS-sqRpavaAhUGYo8KHS3IDeYQ6AEIXDAH#v=onepage&q=landen%20laut%20besluit&f=false|title=Staatsblad van Nederlandsch Indie|last=Hindia Belanda|first=|date=1839|publisher=Ter Drukkerij van A. D. Schingkel|year=|isbn=|location='s-Gravenhage|pages=232|language=nl}}</ref> Sekitar tahun 1842 Tabanio menjadi salah satu pos utama Belanda sebagai bagian dari ''zuid en oostkust van borneo''/wilayah Pantai Selatan dan Timur Borneo yang berpusat di Banjarmasin. Pos ini dipegang oleh J. F. Mallien.<ref>{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?hl=id&id=31RVAAAAcAAJ&dq=Tabcnio&q=Tabcnio+#v=onepage&q=Tabcnio&f=false|title=Almanak en Naamregister van Nederlandsch-Indië|last=Hindia Belanda|first=|date=1842|publisher=Landsdrukkerij|year=|isbn=|volume=15|location=Batavia|pages=67|language=nl}}</ref>
 
Tahun 1843 Tabanio dijadikan ''Afdeeling Tabenio'' di bawah wilayah Pantai Selatan dan Timur Borneo. [[Afdeling]] ini dipegang oleh J. F. Mallien sebagai ''Posthouder der Landen Laut''/Pemegang Pos Tanah Laut dengan Kiai Jaija Negara sebagai petinggi dari pribumi dan di wilayah ''Plearie'' (Pelaihari) saat itu memiliki seorang petinggi cina/[[kapitan cina]] Tjong Liangseng.<ref>{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?hl=id&id=C1VVAAAAcAAJ&dq=Tabmio&q=Tabmio+#v=snippet&q=Tabmio&f=false|title=Almanak van Nederlandsch-Indië|last=Hindia Belanda|first=|date=1843|publisher=Landsdrukkerij|year=|isbn=|volume=16|location=Batavia|page=72|pages=|language=nl}}</ref>
 
Perkembangan selanjutnya wilayah ''Landen Laut'' ini menjadi sebuah distrik yaitu ''District Tanah Laut''. Pada tahun 1848 Distrik Tanah Laut jadi bagian dari wilayah ''Afdeeling Binnenlanden'' atau Afdeling Pedalaman di Keresidenan Borneo (Pantai Selatan dan Timur Borneo). Pos utamanya di Tabanio dipegang oleh ''posthouder'' J. H. van Erp.<ref>{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=yVVVAAAAcAAJ&vq=District%20Tanah%20Laut&dq=District%20Tanah%20Laut&hl=id&pg=PA81#v=snippet&q=District%20Tanah%20Laut&f=false|title=Almanak en Naamregister van Nederlandsch-Indië|last=Hindia Belanda|first=|date=1848|publisher=Landsdrukkerij|year=|isbn=|volume=1621|location=Batavia|page=|pages=|language=nl}}</ref> Kemudian berdasarkan keputusan Gubernur Jenderal Hindia Belanda, tanggal 27 Agustus 1849, No. 8 dalam ''[[Lembaran negara|Staatsblad]]'' (Lembaran Negara Hindia-Belanda) Tahun 1849 no. 40, wilayah Tanah Laut termasukmasuk dalam Afdeling Borneo Selatan dan Timur (''zuid-ooster-afdeeling'') beribukota di Banjarmasin.<ref>{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=KJFBAAAAYAAJ&dq=Verdeeling%20van%20het%20Eiland%20Borneo%20in%20tteee%20%20afdeelingen%2C%20onder%20de%20benaming%20van%20Wester%20afdeeling%20en%20Zuid%20en%20Ooster%20afdeeling.&pg=PA55-IA22#v=onepage&q=Verdeeling%20van%20het%20Eiland%20Borneo%20in%20tteee%20%20afdeelingen%2C%20onder%20de%20benaming%20van%20Wester%20afdeeling%20en%20Zuid%20en%20Ooster%20afdeeling.&f=false|title=Staatsblad van Nederlandisch Indië|last=Hindia Belanda|first=|publisher=Hindia Belanda|year=1849|isbn=|location=Batavia|language=nl}}</ref>
 
Tahun 1859 [[Perang Banjar]] berkobar di Kalimantan Selatan.<ref name=":3" /> Pangeran Hidayat dan Tumenggung Jalil, ditambah [[Pangeran Antasari]] (cucu Pangeran Amir) dan beberapa tokoh lain memimpin penyerangan terhadap tambang-tambang dan pos-pos Belanda di Banjar. Tokoh pejuang [[Demang Lehman|Kiai Demang Leman]] serta [[Haji Buyasin]] dan Kiai Langlang dari Tanah Laut berhasil merebut benteng Belanda di Tabanio pada Agustus 1859.<ref name=":4" /> Ketika Belanda datang kembali dengan bantuan kapal perang Bone untuk merebut Benteng Tabanio, Haji Buyasin melawannya dengan gigih, sehingga serangan Belanda ini Gagal. Pada bulan Desember 1859 Benteng Haji Buyasin di Takisung diserang secara besar-besaran dan dapat di hancurkan. Haji Buyasin menyingkir ke daerah Pleihari yang akhirnya sampai ke daerah Bati-Bati.<ref>{{Cite web|url=http://tanahlautonline.blogspot.co.id/2016/10/haji-boejasin-pahlawan-muda-penakluk_19.html|title=HAJI BOEJASIN PAHLAWAN MUDA PENAKLUK FORT TABANIOW|last=Fahmi|first=Ismail|date=2016|website=ALGAZALIE|publisher=|access-date=}}</ref>
Baris 68:
Ketertarikan Hindia Belanda di Tanah Laut selain pertanian dan rempah-rempah, terutama adalah karena Tanah Laut adalah salah satu daerah luas dan sebagai penghasil emas, besi dan platina. Hasil emasnya bahkan lebih banyak daripada di tempat lain.<ref name=":8" />
 
Sejak saat diserahkan oleh Sultan Kerajaan Banjar kepada pemerintah Hindia Belanda, wilayah Tanah Laut terbagi menjadi enam belas distrik. Distrik yang luas dan padat penduduk dipimpin oleh seseorang dengan gelar ''Kiaij'' (Kiai), sementara wilayah yang lebih kecil dikendalikan oleh ''Pembukels'' (Pembakal). Para pemimpin ini bertanggung jawab kepada pemegang pos Belanda di [[Distrik Tabanio]] yang saat itu sebagai kota utama/ibu kota.<ref name=":2">{{cite book|url=http://books.google.co.id/books?id=oTgvAAAAIAAJ&dq=tanah-koessan&pg=PA224#v=onepage&q&f=false|title=Geneeskundig tijdschrift voor Nederlandsch-Indie|last=Wassink|first=G.|publisher=Lange & Co|year=1863|isbn=|volume=10-11|location=Batavia|language=nl|pages=}}</ref><ref name=":besluit">{{cite book|url= https://books.google.co.id/books?id=zlQ9AQAAMAAJ&dq=Besluit%20%3B%20tanah-laut&hl=id&pg=PA471#v=onepage&q=Tabanio&f=false|title=De Indo-Nederlandsche wetgeving: Staatsbladen van Nederlandsch Indie|last=Boudewijnse|first=J.|last2=Soest|first2=G. H.|publisher=H. M. Van Dorp & Co|year=1876|isbn=|volume=1|location=Batavia|language=nl}}</ref>
 
Pemerintahan dan otoritas sipil kemudiandialihkan dipindahke ke [[Distrik Pleihari|Distrik ''Plaijharie'']] (Pelaihari), ketika benteng Hindia Belanda di Tabanio berhasil direbut oleh para pejuang kesultanan Banjar. Distrik ''Plaijharie''Pelaihari awalnya berstatus sebagai distrik kecil yang hanya dipimpin oleh ''Pembukels'', kemudian diubah statusnya menjadi distrik besar. Afdeling Tanah Laut akhirnya hanya terdiri dari tiga distrik yang semuanya dipimpin oleh ''Kiaij'', yaitu: ''Plaijharie'', [[Distrik Maluka|Maluka]] dan [[Distrik Satui|Satui]].<ref name=":2" />
 
Dalam tahun 1868, Afdeling Tanah-Laut membawahi Distrik Pleiarie, Distrik Maloeka dan Distrik Tabaneo.<ref name="Almanak 41">{{cite book|url=http://books.google.co.id/books?id=81VVAAAAcAAJ&lpg=PA139&ots=FEWZ8hDSqz&dq=pangeran%20soeria%20winata&hl=id&pg=PA136#v=onepage&q=pangeran%20soeria%20winata&f=false|title=Almanak van Nederlandsch-Indië voor het jaar|last=Landsdrukkerij|first=|publisher=Landsdrukkerij|year=1868|isbn=|volume=41|language=nl|location=Batavia|pages=139|language=nl}}</ref> Dalam tahun 1871, Afdeling Tanah-LautKemudian membawahi Distrik Pleiarie, Distrik Tabanio, Distrik Maloeka dan Distrik Satoei.<ref name="Almanak 44">{{cite book|url=http://books.google.co.id/books?id=jlZVAAAAcAAJ&dq=Adji-Madoera&hl=id&pg=PA197#v=onepage&q=Adji-Madoera&f=false|title=Almanak van Nederlandsch-Indië voor het jaar|last=Landsdrukkerij|first=|publisher=Landsdrukkerij|year=1871|isbn=|volume=44|language=nl|location=Batavia|pages=195|language=nl}}</ref> MenurutBeberapa ''Staatblaad''tempat tahunpenting 1875 no. 25di afdelingwilayah Tanah Laut menjadisaat bagianitu [[Afdeelingantara Martapoera|Afdeeling Martapoera.]]lain:<ref name="sejarah tematis">{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=J51BAAAAYAAJGBBiAAAAcAAJ&pg=PA141&dq=Staatsblad%20%3B%20afdeeling%20tanah%20lautafdeeling+Tanah+Laoet&hl=id&pgsa=X&ved=PA1070ahUKEwjw0KPczKvaAhXIQI8KHZdeBjIQ6AEIQTAE#v=onepage&q=afdeeling%20tanah20Tanah%20laut20Laoet&f=false|title=StaatsbladHandleiding vanbij Nederlandischde Indië|last=Hindiabeoefening Belanda|first=|publisher=Hindiader Belanda|year=1875|isbn=|location=Batavia|language=nl}}</ref>land- Sejaken tahunvolkenkunde 1898van Nederlandsch Oost-Indië, menurutvoor Staatblaadde tahunkadetten 1898van no.alle 178wapenen Tanahbestemd Lautvoor menjadide salahdienst satuin [[onderafdeeling]]die digewesten|last=Hollander|first=J. dalamJ. Afdeelingde|date=1869|publisher=Ter Martapoeradrukkerij yaituvan ''OnderafdeelingBroese Tanah& Laoet''Comp., terdirivoor darirekening Distrikvan Pleihari,de DistrikKoninklijke Maluka,Militaire Distrik Satui.Academie|year=|isbn=|location=|pages=143|language=nl}}</ref><ref name="satui">{{Cite book|url= httphttps://eprintsbooks.ulmgoogle.acco.id/1226/books?id=vV5BAAAAIAAJ&printsec=frontcover&vq=borneo&hl=id#v=onepage&q&f=false|title=DariHandleiding Distrikbij kede Kotabeoefening Kecamatan:der Menyusuriland- Jejaken Kotavolkenkunde Satuivan dalamNederlansch LintasanOost-Indië Sejarah...|last=PordaHollander|first=Herry|last2=Anis|Joannes first2=M.Jacobus Zainal Arifin|last3=Mansyur|first3=|last4=Susantode|first4date=Heri1874|publisher=DNAKoninklijke Banjarmasinmilitaire academie|year=2013|isbn=|location=Banjarmasin|pageslanguage=nl}}</ref>
 
* ''Pleihari'' - Ibukota distrik Pleihari, sebagai tempat kedudukan Letnan Sipil/Controleur, dan sebagai ibu kota afdeling. Daerahnya banyak perkebunan lada dan tambang emas.
* ''Kandangan'', agak jauh ke selatan dari ''Pleihari''; dihuni oleh orang Cina, yang bekerja di tambang emas di pelaihari.
* ''Koepang'' atau ''Soengei Koepang'', sebuah kampung kecil, sebagai pasar umum bagi penduduk daerah pesisir dan pedalaman.
* ''Panjarattan'', juga tempat perdagangan.
* ''Tabeniouw'' atau Tabanio, ibukota Distrik Tabanio, sebuah kampung di mulut sungai Tabanio. Di utara kampung terdapat benteng batu dengan empat [[selekoh]]/[[bastion]] dan dipersenjatai. Berfungsi untuk menutupi pantai melawan bajak laut.
* ''Lampej'' atau ''Poeloe Lampej'', terletak di daerah berawa antara sungai Tabanio dan Maluka, sebelumnya tempat tinggal orang Inggris [[Alexander Hare]]. Banyak tebu dibudidayakan. Terdapat jalan menuju Tabanio.
* ''Banjoe-irang'', terletak di utara adfedilng, lokasi tambang batu bara yang ditambang oleh Pemerintah Hindia Belanda.
* ''Batti-Batti'', kemungkinan ibu kota Distrik Maluka.
* ''Satoei'', ibu kota Distrik Satoei, terletak di timur afdeling.
 
Menurut ''Staatblaad'' tahun 1875 no. 25 Afdeling Tanah Laut menjadi bagian [[Afdeeling Martapoera|Afdeeling Martapoera.]]<ref name="sejarah tematis">{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=J51BAAAAYAAJ&dq=Staatsblad%20%3B%20afdeeling%20tanah%20laut&hl=id&pg=PA107#v=onepage&q=afdeeling%20tanah%20laut&f=false|title=Staatsblad van Nederlandisch Indië|last=Hindia Belanda|first=|publisher=Hindia Belanda|year=1875|isbn=|location=Batavia|language=nl}}</ref> Sejak tahun 1898, menurut Staatblaad tahun 1898 no. 178 Tanah Laut menjadi salah satu [[onderafdeeling]] di dalam Afdeeling Martapoera yaitu ''Onderafdeeling Tanah Laoet'' terdiri dari Distrik Pleihari, Distrik Maluka, Distrik Satui.<ref name="satui">{{Cite book|url=http://eprints.ulm.ac.id/1226/|title=Dari Distrik ke Kota Kecamatan: Menyusuri Jejak Kota Satui dalam Lintasan Sejarah|last=Porda|first=Herry|last2=Anis|first2=M. Zainal Arifin|last3=Mansyur|first3=|last4=Susanto|first4=Heri|publisher=DNA Banjarmasin|year=2013|isbn=|location=Banjarmasin|pages=}}</ref>
 
Berdasarkan ''Staadblad'' tahun 1913 No. 199 dan 279, Pelaihari menjadi ''Onderafdeling Pleihari'' dengan ibukota Pleihari di bawah Afdeling Banjarmasin. Afdeling Banjarmasin meliputi wilayah Banyu Irang, Martapura, Tabanio, bagian kanan daerah Sungai Barito, Pulau Petak sampai dengan Laut Jawa.<ref name=":5">{{Cite book|title=Sejarah Daerah Kalimantan Selatan|last=|first=|publisher=Departemen Pendidikan dan Kebudayaan|year=1977|isbn=|editor-last=Kutoyo|editor-first=Sutoyo|location=Jakarta|pages=|editor-last2=Sutjiatiningsih|editor-first2=Sri}}</ref>