Saracen (Indonesia): Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Hanataturi (bicara | kontrib) |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 13:
}}
'''Saracen''' merupakan sindikat penyedia jasa konten kebencian berdasarkan suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) dan memiliki keahlian untuk mencaplok akun media sosial hingga membaca situasi pemberitaan yang beroperasi di Indonesia.{{butuh rujukan}} Nama Saracen sendiri terinspirasi dari istilah ''saracen'' yang digunakan oleh orang Kristen Eropa terutama pada [[Abad Pertengahan]] untuk merujuk kepada orang yang memeluk [[Islam]] tanpa memandang ras atau sukunya.<ref name="Britannica">[http://concise.britannica.com/ebc/article-9377754/Saracens "Saracen." Encyclopædia Britannica. 2007. Britannica Concise Encyclopedia. 23 Sept. 2007].</ref> Saracen menggunakan lebih dari 2000 akun media untuk menyebarkan konten kebencian. Rilis resmi dari kepolisian menyebutkan bahwa akun yang tergabung dalam jaringan kelompok Saracen berjumlah lebih dari 800.000 akun.<ref>{{cite web |url=http://www.tribunnews.com/nasional/2017/08/27/ini-fakta-sindikat-saracen-pelaku-punya-kecerdasan-di-atas-rata-rata-sampai-miliki-800-ribu-akun|title=Ini Fakta Sindikat Saracen: Pelaku Punya Kecerdasan di Atas Rata-rata Sampai Miliki 800 Ribu Akun|publisher=''[[Tribunnews]] |date=27 Agustus 2017 |accessdate=26 September 2017}}</ref> Konten sebaran semata bertujuan ekonomi. Media-media yang mereka miliki menyajikan berita atau konten yang tidak sesuai dengan kebenaran sesuai selera pemesan, salah satunya kritik terhadap pemerintahan [[Joko Widodo]]. Saracen menetapkan tarif puluhan juta dalam proposal yang ditawarkan ke sejumlah pihak. Sejauh ini, para petinggi Saracen telah ditangkap pihak kepolisian yaitu dua orang laki-laki, Jasriadi (32) ditangkap di Pekanbaru, Riau pada 7 Agustus 2017, Muhammad Faizal Tanong (43) ditangkap di Koja, Jakarta Utara pada 21 Juli 2017, dan satu orang perempuan, Sri Rahayu Ningsih (32) ditangkap di Cianjur, Jawa Barat pada 5 Agustus 2017.<ref>{{cite web |url=https://news.detik.com/kolom/3619894/fenomena-apakah-saracen-itu|title=Fenomena Apakah Saracen Itu? |publisher=''[[Detik]] |date=29 Agustus 2017 |accessdate=26 September 2017}}</ref>
'''Tidak Terbukti Lakukan Ujaran Kebencian'''
|