Pardosi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 77:
* Raja Ledung
* Raja Manorsa
== Kekerabatan ==
{{main|Dalihan Na Tolu}}
Keturunan Raja Mardongan Pardosi memiliki hubungan erat dengan [[Marga Siagian]] sebagai marga induk dan juga marga-marga keturunan [[Tuan Dibangarna]] lainnya ([[Panjaitan]], [[Silitonga]], dan [[Sianipar]]) dengan memegang teguh ikatan persaudaraan untuk tidak menikah antar satu dengan yang lain. Dikarenakan Raja Siagian yang merupakan induk marga Pardosi adalah anak ketiga dari Tuan Dibangarna, maka seluruh marga Pardosi dianggap lebih muda oleh marga Panjaitan dan Silitonga, dan juga dituakan oleh marga Sianipar. Oleh sebab itu setiap keturunan dari marga Pardosi harus memanggil abang/kakak ketika bertemu dengan marga Panjaitan dan Silitonga dan memanggil adik ketika bertemu dengan marga Sianipar tanpa memperhatikan usia.
Raja Mardongan Pardosi menikah dengan [[Doloksaribu|br. Doloksaribu]] dan [[Naiborhu|br. Naiborhu]]; melalui pernihakan dengan br. Doloksaribu memperoleh anak sulung yaitu Raja Urang, sedang keempat anak lainnya (Raja Hujur Batu, Raja Pamahar, Raja Ledung, dan Raja Manorsa) diperoleh melalui pernikahan dengan br. Naiborhu. Oleh sebab itu ''Hulahula (mataniari binsar)'' dari marga Pardosi kelompok Raja Urang adalah marga Doloksaribu, sedang ''Hulahula (mataniari binsar)'' dari marga Pardosi kelompok Raja Hujur Batu, Raja Pamahar, Raja Ledung, dan Raja Manorsa adalah marga Naiborhu.
== Tokoh Marga Pardosi ==
|