Arsitektur modern: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 60:
[[Berkas:Taut Glass Pavilion exterior 1914.jpg|jmpl|ka|The [[Glass Pavilion]] di [[Cologne]] oleh German architect [[Bruno Taut]] (1914)]]
Pada akhir abad ke-19, beberapa arsitek mulai menantang gaya Beaux Arts dan Neoclassical tradisional yang mendominasi arsitektur di Eropa dan Amerika Serikat. The Glasgow School of Art (1896-99) yang dirancang oleh Charles Rennie MacIntosh, memiliki fasad yang didominasi oleh jendela vertikal besar. Gaya Art Nouveau diluncurkan pada tahun 1890 oleh Victor Horta di Belgia dan Hector Guimard di Perancis; itu memperkenalkan gaya dekorasi baru, berdasarkan bentuk vegetal dan bunga. Di Barcelona, Antonio Gaudi menganggap arsitektur sebagai bentuk patung; fasad Casa Battlo di Barcelona (1904–1907) tidak memiliki garis lurus; itu bertatahkan mosaik berwarna-warni batu dan ubin keramik.
Arsitek juga mulai bereksperimen dengan materi dan teknik baru, yang memberi mereka kebebasan lebih besar untuk menciptakan bentuk-bentuk baru. Pada tahun 1903-1904 di Paris Auguste Perret dan Henri Sauvage mulai menggunakan beton bertulang, yang sebelumnya hanya digunakan untuk struktur industri, untuk membangun gedung apartemen. Beton bertulang, yang dapat dibentuk menjadi bentuk apa pun, dan yang dapat menciptakan ruang yang sangat besar tanpa membutuhkan pilar pendukung, menggantikan batu dan batu bata sebagai bahan utama untuk arsitek modernis. Bangunan apartemen beton pertama oleh Perret dan Sauvage ditutupi dengan ubin keramik, tetapi pada tahun 1905 Perret membangun garasi parkir beton pertama di 51 rue de Ponthieu di Paris; di sini beton dibiarkan kosong, dan ruang antara beton dipenuhi dengan jendela kaca. Henri Sauvage menambahkan inovasi konstruksi lain di sebuah gedung apartemen di Rue Vavin di Paris (1912-1914); bangunan beton bertulang itu berada di undakan, dengan setiap lantai diatur kembali dari lantai di bawah, menciptakan serangkaian teras. Antara 1910 dan 1913, Auguste Perret membangun Théâtre des Champs-Élysées, sebuah karya konstruksi beton bertulang, dengan relief patung Art Deco di bagian muka oleh Antoine Bourdelle. Karena konstruksi beton, tidak ada kolom yang menghalangi pandangan penonton terhadap panggung.
== Referensi ==
|