== Sejarah ==
=== Masa Kerajaan ===
Sekitar tahun 1800 M, tersebutlah seorang KesatriaKsatria, Keturunan Taman Bali, yang bernama I Dewa Gede Jelepung, yang suka hidup mengembara, diikuti oleh pengiringnya yang banyak, diantaranya ''I Pulasari Pada''. Suatu saat, beliau menemui hutan lebat, yang mempunyai kekuatan gaib, hutan itu kebanyakan pohon beringin dan ''kepah''/kepuh, tanpa penghuninya. Disana lalu, timbul niat beliau untuk merabas hutan itu untuk dijadikan Pemukimanpemukiman bersama dengan Pengikutnyapengikutnya yang setia. Karena itu beliau yakin hutan itu keramat, lalu beliauBeliau memohon (''nunas'') kepada roh halus, selanjutnya untuk di kabulkandikabulkan merabasnya, akhinyaakhirnya pada suatu saat ada suatu ilham, dan hal inipunini pun terwujud. Akhirnya hutan itu dirabas (di Bakbak''dibakbak'') dalam bahasa Bali, sehingga tempat tersebut di jadikandijadikan sebuah desa yang bernama Desa Bakbakan sampai sekarang.
Mengingat ''I Dewa Gede Jelepung'' mendapat ''Penugrahan'' (rahmatpewahyuan) di bawahdibawah pohon beringin, lalu didibangunlah Bangunlah Sebuahsebuah Pura /Pelinggih di tempat itu, yang diberi nama ''Pura Dalem Pingit''. tempatnyaTempatnya disebelahdi sebelah selatan Kantor Desa Bakbakan. Disamping itu, beliau membuat sebuah ''pendeman'' (patok dari batu) yang diberi nama ''Batu Daha'', Sedangkan banjarnya bernama Banjar Petak, (sekarang yang masih bernama carik Petak).
Dari Jamanmasa kejamanke masa, tersebutlah seorang Raja yang bernama I Dewa Gede Perasi , keturunan dari Puri Taman baliBali, danyang olehakibat karenaperang itu di Puri Taman Bali terjadi Perang Saudarasaudara, makamengakibatkan hancurlahhancurnya Puri Taman Bali . ,Akhirnya , semua Keluarga Kerajaan melarikan diri dan menyebar ( ''nyatur desa '') tidak tentu arah tujuan . Sekarang tersebutlahTersebutlah, I Dewa Gede Perasi yangdengan berpengiringpengiring sebanyak 150 Orang (Karo sigar) menuju suatu desa yaituyang disebut Desa Jelijih di Kabupaten Tabanan, lalu beliau ingat bahwa disana ada salah seorang keturunananketurunan Taman bali yang telah menetap di sana, yang bernama ''I Dewa Gede Dangin '' dan ''I Dewa Gede Dauh ,''. AkibatDua beliauorang ini melarikan diri dari Nusa , akibat tidak mau di pakaidipakai menantu oleh ''I Dewa Ngakan Tangsi '' didari Nusa nusaPenida. I Dewa Gede Dangin dan I Dewa Gede dauhDauh pada waktu itu melarikan diri mempergunakan ''jukung yang''(perahu) bocor menyebrangimenyeberangi Lautanlaut akibatnya terdamparlah disawandi seseh''sawan seseh'', disana beliau mendapatkan ilham di bawah pohon asem, sehingga beliau mendapatkan gelar ''I Dewa Aseman ''. ▼
Disampaing itu pula beliau mambuat sebuah pendeman (patokdari pada Batu) di beri nama batu Daha, Sedangkan Banjarnya bernama Br Petak , sekarang yang masih carik Petak ) .
▲Dari Jaman kejaman, tersebutlah seorang Raja yang bernama I Dewa Gede Perasi , keturunan dari Puri Taman bali, dan oleh karena itu di Puri Taman Bali terjadi Perang Saudara, maka hancurlah Puri Taman Bali ,Akhirnya semua Keluarga Kerajaan melarikan diri menyebar (nyatur desa) tidak tentu arah tujuan Sekarang tersebutlah I Dewa Gede Perasi yang berpengiring sebanyak 150 Orang (Karo sigar) menuju suatu desa yaitu Desa Jelijih Kabupaten Tabanan, lalu beliau ingat bahwa disana ada salah seorang keturunanan Taman bali yang telah menetap di sana, yang bernama I Dewa Gede Dangin dan I Dewa Gede Dauh, Akibat beliau melarikan diri dari Nusa, akibat tidak mau di pakai menantu oleh I Dewa Ngakan Tangsi di nusa. I Dewa Gede Dangin dan I Dewa Gede dauh pada waktu itu melarikan diri mempergunakan jukung yang bocor menyebrangi Lautan akibatnya terdamparlah disawan seseh , disana beliau mendapatkan ilham di bawah pohon asem, sehingga beliau mendapatkan gelar I Dewa Aseman.
Karena I Dewa Gede Perasi berada cukup lama di jelijih, dan Putra beliau sudah Dewasadewasa dan mempunyai keinginan untuk Pulang Ke Taman Bali, lalu dipesanAyahnya oleh Ayahnyaberpesan agar mampir dike puriPuri Gianyar ( I Dewa Manggis) oleh karena ibunya adalah keturunan dari Puri Taman baliBali, sebagaiini buktiterbukti dengan adanya ''Pura Langon'' di lingkungan Puri gianyarGianyar sekarang.
Niat I Dewa Aseman tidak bisa dibendung lagi kemudianmaka ia berangkat menuju Taman Bali, yang diiringi sebagian pengiringnya, sampai di gianyarGianyar langsung mamoirmampir di Puri mengingat pesan ayah beliau yang sudah almarhum dan bermalamlah di Puri gianyarGianyar. Kedatangan I Dewa Aseman di sambutdisambut baik oleh I Dewa Manggis (Puri Gianyar) dan di akui diakui masih ada hubungan darah dari Perempuan (wadu). Disinilah, I dewaDewa Aseman di angkatdiangkat menjadi Manca oleh Raja Gianyar, didan berikandiberikan Pacek kekuasaan di Bakbakan dan dibantu oleh seorang dari Puri angklingAngkling yang juga keturunan dari Puri Bakbakan.
Kemudian kedatanganKedatangan I Dewa Gede Aseman di Bakbakan, mengingat di Bakbakan sudah ditempati oleh I Dewa Gede Jelepung, ahkirnyamembuat I dewaDewa Gede Jelepung pindah ke Desa Petak serta membawa isi Pura Dalem bakbakanBakbakan ke Petak sehingga sampai sekarang di Petak masih ada Pura Dalem bakbakanBakbakan di desa Petak. setelahSetelah cukup lama beliauberada di Desa Petak, beliau pindah lagi ke desa kelusu Kelusu, masih lingkungan Raja Gianyar dan di Bakbakan ditinggalkan juga 12 Keluarga Pulasari oleh I Dewa Gede Jelepung. Keadaan di desa bakbakan sudah cukup aman dan tentram didirikanlah Kahyangan Tiga oleh raja, serta dibantu oleh pengiring beliau.<ref>[http://www.desabakbakan.com/2014/02/sejarah.html Sejarah Desa Bakbakan]</ref>
=== Masa Kemerdekaan Indonesia ===
|