Psikologi olahraga: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 9:
Psikologi Olahraga di Indonesia merupakan cabang psikologi yang sangat baru meskipun pada praktiknya telah berlangsung kegiatan para psikolog dalam berbagai cabang olahraga di Indonesia selama beberapa tahun.<ref name=singgih/> Secara resmi [[Ikatan Psikologi Olahraga]] di [[Indonesia]] baru dibentuk pada tanggal [[3 Maret]] [[1999]] dan ditandatangani secara resmi pada tanggal [[24 Juli]] 1999 dan diketuai oleh [[Monty P. Satiadarma]].
 
Akan tetapi psikolog [[Raden]] [[Singgih Dirga Gunarsa]] (Go Ge-Siong) bersama dengan psikolog [[Sudirgo Wibowo]] (Ng Tjong-Ping) telah memelopori kegiatan psikologi di dalam cabang olahraga [[bulu tangkis]] sejak tahun [[1967]].<ref name=singgih/> Sejak saat itu banyak atlet bulu tangkis nasional yang memanfaatkan jasa psikolog dan ilmu psikologi dalam mencapai prestasi puncak mereka baik nasional maupun internasional.<ref name=singgih/>
 
Namun kesadaran mengenai pentingnya faktor psikologis, faktor mental tidak disertai tersedianya tenaga khusus yang telah mempelajari bidang psikologi olahraga secara formal.<ref name=singgih/> Hanya beberapa orang yang secara pribadi menyadari bahwa psikologi olahraga dapat dipelajari sendiri dari buku, kepustakaan, seminar dan pertemuan-pertemuan internasional.<ref name=singgih/> Tercatat beberapa nama seperti [[Saparinah Sadli]] dan [[Suprapti Sumarmo]] yang pernah menangani persiapan atlet-atlet bulu tangkis wanita untuk perebutan [[piala Uber]] tahun [[1970]].<ref name=singgih/> Nama lain yang tercatat adalah [[Monty P. Satiadarma]], [[Yohannes Rumeser]], [[Myrna R. Soekasah]], [[Yoanita Nasution]], [[Enoch Markum]], [[Aryati Prawoto]], [[Wismaningsih]], [[Surastuti Nurdadi]], [[Rosa Hertamina]], [[Feisal]], [[Wardhani]], [[Gunawan]], dan [[Latief]].<ref name=singgih/>