Keraton Kanoman: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 1:
{{coord|display=title|-6.722425|108.567547}}[[Berkas:Keraton Kanoman Cirebon.jpg|thumb|300px|Area ''Lemah duwur'' di komplek Keraton Kanoman, terlihat pada latar bangunan ''Mande Manguntur'' (tempat duduk sultan) (tahun 2010).]]
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Kinderen voor de poort van de kraton Kanoman Cheribon TMnr 60005192.jpg|thumb|300px|Gapura timur pada komplek ''Lemah duwur'' di keraton Kanoman (tahun 1920-1933)]]
'''Keraton Kanoman''' adalah salah satu dari dua bangunan [[kesultanan Cirebon]], setelah berdiri keraton Kanoman pada tahun 1678 M [[kesultanan Cirebon]] terdiri dari [[keraton Kasepuhan]] dan keraton Kanoman. Kebesaran [[Islam]] di
Keraton Kanoman didirikan oleh Pangeran Mohamad Badridin atau Pangeran Kertawijaya, yang bergelar Sultan Anom I pada sekitar tahun 1678 M. Keraton Kanoman masih taat memegang adat-istiadat dan pepakem, di antaranya melaksanakan tradisi Grebeg Syawal,seminggu setelah [[Idul Fitri]] dan berziarah ke makam leluhur, Sunan Gunung Jati di Desa Astana, [[Cirebon Utara]]. Peninggalan-peninggalan bersejarah di Keraton Kanoman erat kaitannya dengan syiar agama Islam yang giat dilakukan Sunan Gunung Jati, yang juga dikenal dengan [[Syarif Hidayatullah]].
|