Palindo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Nemravik (bicara | kontrib)
Added GPS Coordinates
Baris 1:
{{coord|1|51|34.54|S|120|15|17.79|E|region:ID_type:landmark|display=title}}
 
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Twee Europese dames en een man staan voor een afgodsbeeld te Napu Menado TMnr 10000852.jpg|jmpl|ka|Patung Palindo pada awal tahun 1900-an]]
'''Palindo''' ({{lang-en|The Entertainer}}; {{lang-id|Sang Penghibur}}) atau '''Watu Palindo''' dalam [[bahasa Bada]], adalah sebuah patung batu [[megalitik]] setinggi 4.5 meter yang terletak di [[Lembah Bada]], [[Lore Selatan, Poso|Lore Selatan]]. Palindo adalah patung terbesar di daerah ini dan yang paling terkenal, terletak sebelah selatan dari desa kecil Sepe. Patung ini disebut sebagai representasi dari penduduk mitologis pertama dari desa Sepe yang bernama Tosaloge. Sebuah legenda lokal menceritakan tentang [[Kerajaan Luwu|Raja Luwu]], yang memerintahkan 1800 orang rakyatnya untuk memindahkan patung itu dari Sepe ke [[Kota Palopo|Palopo]] —yang terletak sangat jauh ke arah selatan— untuk membuktikan dominasinya atas wilayah Bada, namun usaha ini gagal. Patung ini pada awalnya menghadap ke arah [[Kabupaten Luwu|Luwu]] di selatan, tetapi orang-orang Bada memutarnya menghadap ke barat sebagai bentuk penghinaan terhadap Raja, dan ketika para pengikut Raja ini mencoba untuk mengubahnya kembali, patung ini jatuh ke samping, dan membunuh 200 orang dari mereka. Di masa lalu, tumbal dibawa ke patung ini sebelum memulai kegiatan baru, seperti membuka kebun baru.<ref name=MOX1>{{cite web|last={{aut|Moxon}}|first=Mark|url=http://www.moxon.net/indonesia/bada_valley.html|title=Mark Moxon's Travel Writing - Indonesia: Bada Valley|date=11 Oktober 1997|access-date=23 Maret 2017}}</ref>