Hidangan Sunda: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
|||
Baris 17:
Rumah makan tradisional Sunda dan Jawa biasanya menyajikan cara bersantap secara ''[[lesehan]]''; yaitu makan sambil duduk di atas [[tikar]]. Makanan biasanya disajikan di atas meja rendah, atau kadang di atas tikar. Cara makan ini sama dengan cara bersantap tradisional [[Jepang]] di atas [[tatami]]. Rumah makan tradisional Sunda di daerah pedesaan ada yang bergaya ''saung'', yaitu beberapa bangunan rumah panggung kecil yang umumnya dibangun di atas kolam ikan. Kolam ikan itu biasanya sekaligus memelihara ikan mas dan gurami yang dapat dipilih langsung oleh pelanggan untuk langsung dimasak.
Dalam kebudayaan populer Indonesia, rumah makan Sunda biasanya dapat dicirikan dengan nama ''"Kuring"'', sehingga muncul salah kaprah mengenai makanan istilah "masakan kuring". Istilah ''kuring'' dalam [[bahasa Sunda]] berarti 'saya', 'aku' atau ''gue'' secara informal, santai, dan agak kasar. Penamaan ini akibat berbagai rumah makan berusaha meniru nama rumah makan Sunda terkenal ''Lembur Kuring'' ([[Bahasa Sunda]]: "Kampung Halamanku"). Beberapa contoh rumah makan Sunda antara lain Lembur Kuring, Sari Kuring, Ponyo, Boboko, Mang Engking, Ma' Uneh, Sindang Reret, Dapur Sunda, [[Bumbu Desa]], Laksana, dan Ampera.
== Hidangan ==
|