Adolf Gustaaf Lembong: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Ciput (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{Infobox military person
|name = Adolf Gustav Lembong
|image =
|caption =
Baris 15:
|branch = [[Berkas:Lambang TNI AD.png|15px]] [[TNI-AD]]
|serviceyears =
|rank = [[Letnan Satu]] (Angkatan Bersenjata Amerika Serikat wilayah Timur Jauh (USAFFE) Angkatan Bersenjata Gerilya Luzon (LGAF)<br>[[Letnan Kolonel]] ([[TNI]])
[[Letnan Satu]] [[Koninklijk Nederlandsch-Indische Leger]] (KNIL)<br>
[[Letnan Kolonel]] ([[TNI]])
|servicenumber =
|unit =
Baris 28 ⟶ 30:
}}
 
'''Adolf Gustaaf Lembong''' (19 Oktober 1910 – 23 Januari 1950) adalah perwira militer [[Indonesia]] yang terlibat dalam perang gerilya di [[Filipina]] melawan [[Jepang]] pada waktu [[Perang Dunia II]] dan kemudian dalam [[Perang Kemerdekaan Indonesia]]. Dia tewas pada waktudalam [[Peristiwa Kudeta Angkatan Perang Ratu Adil]] di [[Bandung]] pada 23 Januari [[1950]].
 
== Perang Dunia II ==
Pada awal Perang Dunia II, Lembong tergabung dalam pasukan [[KNIL]] sebagai operator radio dengan nomr registrasi 41642 di [[Manado]]. Pada tahun [[1943]], dia ditangkap oleh pasukan Jepang dan dikirim ke [[Luzon]], Filipina melalui [[Rabaul]].<ref name="deJong">{{cite book|last=de Jong|first=Loe|date=1985|title=Het Koninkrijk der Nederlanden in de Tweede Wereldoorlog|trans-title=Kerajaan Belanda pada Perang Dunia II|url=|language=Belanda|location=|publisher=|isbn=|access-date= }}</ref>{{rp|107}} DiaSelama di kamp tawanan Jepang di Luzon, ia menjalin kontak dengan gerilyawan Filipina, keudian bersama beberapa orangtawanan lainlainnya berhasil melarikan diri dan kemudian bergabung dengan sebuah unit gerilya yang termasuk dalam pasukan USAFFE (''United States Armed Forces in the Far East'') - LGAF (''Luzon Guerilla Armed Forces'').<ref name="lapham">{{cite book|last1=Lapham|first=R.|last2=Norling|first2=B.|date=1996|title=Lapham's Raiders|trans-title=Penyerang-Penyerang Lapham|url=|language=Inggris|location=|publisher=|isbn=|access-date= }}</ref>{{rp|67}} Ia sempat diangkat sebagai komandan Skuadron 270, yang beranggotakan gerilyawan [[Minahasa]] dan Filipina, dengan pangkat [[Letnan Dua]], oleh Kapten Robert Lapham dari Tentara Ke-Enam [[US Army]] di Filipina.
 
Menjelang berakhirnya perang, memikirkan kampung halamannya di [[Amurang]], [[Sulawesi Utara]] yang masih di duduki Jepang, Lembong pun mengusulkan sebuah misi penyusupan ke Sulawesi Utara ke atasannya di USAFFE pada Juli 1945. Ia ingin mengorganisir kekuatan gerilya di wilayah-wilayah [[Manado]], [[Tondano]], [[Tonsea]], [[Tomohon]], [[Kawangkoan]] dan lainnya. Namun, rencana gerilya ini tak kunjung terlaksana. Ketika Perang Dunia berakhir, Lembong memutuskan menemui perwakilan KNIL di Filipina. Setelah melaporkan diri, dia kembali direkrut dan diberi pangkat [[Letnan Satu]] dan ditugaskan kembali ke [[Indonesia]], yang saat itu sudah memproklamirkan diri dari penjajahan Belanda.
 
== Perjuangan Kemerdekaan ==
 
[[Berkas:Joop Warouw and Adolf Lembong.jpg|jmpl|Lt.Letnan Col.Kolonel [[Joop Warouw]] dan Lt.Letnan Col.Kolonel Adolf Lembong di Jakarta pada tanggal 18 Januari 1950.]]
 
Lembong mendarat sebagai Letnan Satu KNIL di [[Jakarta]] pada Januari [[1946]]. Ia kemudian memutuskan menyeberang ke pihak Indonesia, ketika Belanda melancarkan ''Operatie Produkt'', atau Aksi Polisionil, yang lebih dikenal sebagai [[Agresi Militer Belanda I]] pada 21 Juli [[1947]], dan bergabung dengan Kebaktian Rakyat Indonesia Sulawesi (KRIS) di Yogyakarta.
 
Pada tahun 1947, KRIS dan beberapa organisasi perjuangan lainnya diintegrasikan dengan [[Tentara Republik Indonesia]] (TRI).<ref name="saelan">{{cite book|last=Saelan|first=Maulwi|date=2008|title=Dari Revolusi 45 sampai Kudeta 66|url=|location=|publisher=Visi Media|isbn=|access-date= }}</ref>{{rp|141}} Pada tahun 1948, TRI menjadi [[Tentara Nasional Indonesia]] (TNI) dan Lembong diangkat sebagai Komandan Brigade XVI di [[Yogyakarta]] dengan pangkat [[Letnan Kolonel]]. Pada bulan September 1948, ia sempat ditangkap dan diculik ke [[Klaten]] oleh anak buahnya sendiri yang tergabung di dalam Kompi Masud atas suruhan [[Kahar Muzakkar]], salah satu perwira bawahannya juga. Untungnya, anak buahnya yang lain, [[Kapten]] [[Ventje Sumual]] bergerak cepat membebaskannya. Akhirnya, Lembong dicopot dari jabatannya selaku Komandan Brigade XVI dan digantikan oleh [[Letnan Kolonel]] [[Joop Warouw]] pada 28 November [[1948]]. Lembong dimutasi sebagai perwira staf di Markas Besar TNI di Yogyakarta.
 
Sempat direncanakan Lembong akan ditugaskan sebagai [[Atase Militer]] Indonesia di Filipina, dengan [[Sam Ratulangi]] sebagai duta besarnya. Di Filipina, Lembong akan ditugaskan mengorganisir pembebasan Sulawesi Utara melalui Filipina. Namun rencana itu tak kunjung terlaksana. Ketika terjadi [[Agresi Militer Belanda II]] pada 19 Desember [[1948]], Lembong yang tak punya pasukan lagi juga ingin gerilya, namun dicegah oleh Ventje Sumual yang sudah jadi [[mayor]]. Akhirnya, Lembong ditangkap oleh pasukan Belanda di [[Yogyakarta]], dipenjarakan di Ambawara dan baru dibebaskan setelah [[Perjanjian Roem-Royen]].<ref name="lapian">{{cite book|last1=Lapian|first1=Ed|last2=Frieke|first2=Ruata|last3=Matindas|first3=BE|date=2009|title=Memoar Ventje H.N. Sumual|url=|location=|publisher=Bina Insani|isbn=|access-date= }}</ref>{{rp|141}}
 
== Terbunuh dalam Peristiwa APRA ==
Setelah perang dunia, Lembong kembali ke Indonesia dan bergabung dengan Kebaktian Rakyat Indonesia Sulawesi (KRIS). Pada tahun 1947, KRIS dan beberapa organisasi lain diintegrasikand dengan [[Tentara Republik Indonesia]] (TRI).<ref name="saelan">{{cite book|last=Saelan|first=Maulwi|date=2008|title=Dari Revolusi 45 sampai Kudeta 66|url=|location=|publisher=Visi Media|isbn=|access-date= }}</ref>{{rp|141}} Pada tahun 1948, TRI menjadi [[Tentara Nasional Indonesia]] (TNI) dan Lembong diangkat sebagai Komandan Brigade XVI. Pada waktu [[Agresi Militer Belanda II]], Lembong sempat ditangkap oleh pasukan Belanda di [[Yogyakarta]] dan dipenjarakan di Ambawara.<ref name="lapian">{{cite book|last1=Lapian|first1=Ed|last2=Frieke|first2=Ruata|last3=Matindas|first3=BE|date=2009|title=Memoar Ventje H.N. Sumual|url=|location=|publisher=Bina Insani|isbn=|access-date= }}</ref>{{rp|141}}
 
WalaupunSelepas sempat[[pengakuan akankedaulatan ditugaskanIndonesia]] sebagaipada ataseDesember militer di Filipina[[1949]], Lembong akhirnyaditugaskan diberimembentuk tugaspusat sebagaipendidikan Kepalamiliter Bagiandi Pendidikan Angkatan Darat[[Bandung]]. Untuk mengemban tugasnya, diapada pergitanggal ke Bandung pada bulan23 Januari [[1950.]], PadaLembong tanggaldan 23 Januariajudannya, diaKapten berencanaLeo untukKailalo, bertemubermaksud denganmenemui komandanPanglima [[Divisi Siliwangi]], tapidi dia[[Bandung]]. tidakNamun, tahupada bahwasaat bersamaan, markas Divisi Siliwangi sudahsedang didudukidiserang oleh pasukan bekas KNIL yang tergabung dalam gerakan [[APRA]] pimpinan [[Raymond Westerling]]. Lembong dan Kailalo dibunuh secara keji oleh pasukan APRA.<ref name="nasution">{{cite book|last=Nasution|first=Abdul Haris|date=1991|title=Sekitar Perang Kemerdekaan Indonesia, Volume 11|url=|location=|publisher=DISJARAH-AD|isbn=|access-date= }}</ref> Tempat di mana Lembong dibunuh sekarang adalah sebuah museum tentang Divisi Siliwangi. Jalan di mana museum ini terletak sekarang bernama Jalan Lembong.
== Kudeta APRA ==
 
Gedung di mana Lembong terbunuh sekarang dijadikan Museum Mandala Wangsit yang berisikan tentang sejarah perjuangan Divisi Siliwangi. Jalan di mana museum ini terletak sekarang dinamai Jalan Lembong.
Walaupun sempat akan ditugaskan sebagai atase militer di Filipina, Lembong akhirnya diberi tugas sebagai Kepala Bagian Pendidikan Angkatan Darat. Untuk mengemban tugasnya, dia pergi ke Bandung pada bulan Januari 1950. Pada tanggal 23 Januari, dia berencana untuk bertemu dengan komandan [[Divisi Siliwangi]], tapi dia tidak tahu bahwa markas Divisi Siliwangi sudah diduduki oleh pasukan APRA. Lembong dibunuh secara keji oleh pasukan APRA.<ref name="nasution">{{cite book|last=Nasution|first=Abdul Haris|date=1991|title=Sekitar Perang Kemerdekaan Indonesia, Volume 11|url=|location=|publisher=DISJARAH-AD|isbn=|access-date= }}</ref> Tempat di mana Lembong dibunuh sekarang adalah sebuah museum tentang Divisi Siliwangi. Jalan di mana museum ini terletak sekarang bernama Jalan Lembong.
== Reference ==