Pengeboman Surabaya (2018): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Conanda (bicara | kontrib)
GPPS Sawahan: menambahkan kesaksian/keterangan lain; dan mengubah nama GPPS Sawahan menjadi GPPS Jemaat Sawahan (sesuai nama resmi)
Baris 19:
|numparts =
| susperps =
| weapons =[[Bom bunuh diri]]; [[Bom mobil]] (GPPS Jemaat Sawahan) dan [[Bom motor]] (Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela)<ref>{{cite news|title= Polisi: Pelaku Pakai Bom Mobil di Gereja Pantekosta Surabaya|url= https://www.cnnindonesia.com/nasional/20180513101452-20-297725/polisi-pelaku-pakai-bom-mobil-di-gereja-pantekosta-surabaya|accessdate=13 Mei 2018|publisher=CNN Indonesia|date=13 Mei 2018}}</ref>
| motive =[[Terorisme]]
}}
'''Bom Surabaya 2018''' adalah peristiwa meledaknya bom di tiga tempat ibadah di [[Kota Surabaya|Surabaya]], [[Jawa Timur]] pada Minggu, [[13 Mei]] [[2018]], tepatnya di [[Gereja]] [[Katolik]] Santa Maria Tak Bercela, [[Gereja Kristen Indonesia|GKI]] Diponegoro, dan [[Gereja Pantekosta Pusat Surabaya]] (GPPS) Jemaat Sawahan.<ref name="kumparan">{{cite web | last=Habibi | first=Ikhwanul | title=Total 3 Gereja di Surabaya Dibom | website=kumparan | date=13 Mei 2018 | url=https://kumparan.com/@kumparannews/total-3-geraja-di-subaya-dibom | access-date=13 Mei 2018}}</ref><ref name="cnnid">{{cite web | author=Lavinda | title=Ledakan Surabaya di Tiga Gereja, Pelaku Diduga Menyamar | website=CNN Indonesia | date=13 Mei 2018 | url=https://www.cnnindonesia.com/nasional/20180513084724-20-297717/ledakan-surabaya-di-tiga-gereja-pelaku-diduga-menyamar | access-date=13 Mei 2018}}</ref>
 
== Kronologi ==
Baris 28:
=== GKI Diponegoro ===
 
Menurut saksi mata Tardianto, sebelum terjadi pengeboman, tiga orang perempuan [[Cadar|bercadar]], satu orang dewasa, satu anak kecil, dan satu lagi anak remaja, masuk ke area parkiran GKI Surabaya.<ref>https://nasional.tempo.co/read/1088320/masih-ada-bom-aktif-di-gki-surabaya-saksi-sebut-3-perempuan</ref> Saksi mata lain, juruparkir Mulyanto, melihat ketiganya mengenakkan [[rompi]]<ref>https://regional.kompas.com/read/2018/05/13/10545991/cerita-juru-parkir-gki-surabaya-lihat-wanita-dan-2-anak-pakai-rompi-sebelum.</ref> dan satpam Antonius melihat ketiganya berjalan berjajar di pinggir jalan depan [[Gereja Kristen Indonesia|GKI]], masuk ke pintu halaman gereja, dihadang oleh seorang [[Satuan pengamanan|satpam]]<ref>https://news.detik.com/berita/4018006/saksi-bom-gki-surabaya-pelaku-peluk-satpam-dan-meledak</ref> yang kemudian ia peluk sebelum akhirnya terjadi ledakan.<ref>https://www.viva.co.id/berita/nasional/1035684-kesaksian-satpam-ibu-bawa-2-anak-memeluk-lalu-meledak</ref>
 
=== GPPS Jemaat Sawahan ===
 
Menurut Kepala Rumah Tangga Gereja Pantekosta Pusat Surabaya, Suhendro, peristiwa terjadi saat suatu mobil merangsek masuk ke halaman gereja dan kemudian melemparkan sebuah [[bom]].<ref>http://beritajatim.com/peristiwa/328435/mobil_pengebom_merangsek_masuk_dan_lemparkan_bom.html</ref>
 
Dalam keterangan yang berbeda, Kepala Kepolisian Resor Kota Besar (Kapolrestabes) Surabaya, Kombes Pol Rudi Setiawan menyebutkan bahwa bom di GPPS Jemaat Sawahan merupakan bom mobil. Diketahui bahwa bom dibawa menggunakan mobil Avanza menerobos masuk dengan kecepatan tinggi, menabrak pintu, merangsek ke teras dan lobi gereja kemudian meledak dan membakar gereja.<ref>{{Cite news|url=http://makassar.tribunnews.com/2018/05/13/diungkap-polisi-ini-kronologi-bom-mobil-meledak-di-halaman-gereja-pantekosta-pusat-surabaya|title=Diungkap Polisi, Ini Kronologi Bom Mobil Meledak di Halaman Gereja Pantekosta Pusat Surabaya - Tribun Timur|newspaper=Tribun Timur|language=id-ID|access-date=2018-05-13}}</ref><ref>{{Cite news|url=https://regional.kompas.com/read/2018/05/13/10570301/ledakan-di-gereja-pantekosta-diduga-bom-mobil|title=Ledakan di Gereja Pantekosta Diduga Bom Mobil - Kompas.com|last=Media|first=Kompas Cyber|date=2018-05-13|newspaper=KOMPAS.com|language=en|access-date=2018-05-13}}</ref>
 
=== Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela ===
 
Berdasarkan rekaman [[CCTV]], ledakan terjadi saat suatu [[sepeda motor]] yang ditumpangi satu orang memasukkimemasuki kompleks gereja dan nyaris menabrak seorang jemaat sebelum akhirnya meledak persis di antara para jemaat yang sedang berjalan kaki.<ref>http://medan.tribunnews.com/2018/05/13/rekaman-cctv-saat-ledakkan-gereja-di-surabaya-puing-puing-bangunan-langsung-berserakkan</ref>
 
== Reaksi Keamanan dan Akibat Tidak Langsung ==
Baris 47 ⟶ 49:
 
* Sekretaris Umum [[Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia|Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia]] (PGI), [[Gomar Gultom|Golmar Gultom]], berharap seluruh elit politik untuk tidak menggunakan insiden ini sebagai alat politik sesaat dan masyarakat untuk menghentikan komentar yang justru memperkeruh keadaan. Ia mengatakan bahwa kekerasan tidak akan mampu menyelesaikan masalah dan hanya akan melahirkan lingkaran kekerasan yang berakhir pada kehancuran dan meyakini bahwa tidak ada agama yang mengajarkan ajaran kekerasan maupun pembunuhan.<ref>{{Cite news|url=https://nasional.tempo.co/read/1088351/bom-di-gereja-surabaya-kpi-ingatkan-tv-tak-ekspos-gambar-korban|title=Bom di Gereja Surabaya, KPI Ingatkan TV Tak Ekspos Gambar Korban|last=Kurniawati|first=Endri|date=2018-05-13|newspaper=Tempo|language=id-ID|access-date=2018-05-13}}</ref><ref>{{Cite news|url=https://twitter.com/pgi_oikoumene/status/995545275459497986?s=12|title=PGI on Twitter|newspaper=Twitter|language=id|access-date=2018-05-13}}</ref>
* Ketua Komisi [[Dakwah]] [[Majelis Ulama Indonesia]] (MUI) KH Cholil Nafis menyatakan bahwa Islam melarang aksi bom membunuh orang yang tak berdosa dan tidak membenarkan aksi pengeboman. Terorisme juga dikatakan sebagai produk dari kebencian, kesesatan berpikir dan berkeyakitan serta pelampiasan dari kecongkakan orang sombong.<ref>{{Cite web|url=https://kumparan.com/@kumparannews/mui-islam-tak-mengajarkan-bom-bunuh-diri?ref=body&type=bcjugal|title=MUI: Islam Tak Mengajarkan Bom Bunuh Diri|website=kumparan|language=id-ID|access-date=2018-05-13}}</ref>
* Pengurus Besar [[Nahdlatul 'Ulama|Nadhlatul Ulama]] ([[Nahdlatul 'Ulama|PBNU]]) mengecam dan mengutuk keras ledakan bom di tiga gereja di Surabaya. Dalam pernyataannya PBNU menyatakan bahwa segala macam tindakan yang menggunakan kekerasan yang mengatasnamakan agama dengan cara menebarkan teror, kebencian dan kekerasan bukanlah ciri ajaran Islam. PBNU juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan mendukung penuh langkah aparat keamanan mengusut insiden ini.<ref>{{Cite news|url=https://www.voaindonesia.com/a/pbnu-dan-pgi-kecam-keras-ledakan-bom-di-tiga-gereja-di-surabaya/4391700.html|title=PBNU dan PGI Kecam Keras Ledakan Bom di Tiga Gereja di Surabaya|last=Mazrieva|first=Eva|newspaper=VOA Indonesia|language=id|access-date=2018-05-13}}</ref>
* Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir, mengutuk, mengecam, dan menyesalkan atas terjadinya aksi bom bunuh diri di gereja Surabaya.