Penis manusia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Menolak 4 perubahan teks terakhir dan mengembalikan revisi 13885993 oleh Mimihitam
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 26:
Penis manusia memiliki fungsi dan asal usul perkembangan ([[ontogeni]]) yang sama dengan penis [[mamalia]] jantan lainnya. Dalam keadaan tanpa rangsangan, penis lemah dan menggantung. Pada saat demikian fungsi sebagai alat urinasi (membuang urin) adalah optimal. Apabila terkena rangsangan yang dikendalikan oleh [[otak]], baik seksual maupun non-seksual, penis membesar ukurannya dan menegang. Keadaan ini dikenal sebagai [[ereksi]]. Pada kondisi ereksi penuh, penis tidak siap untuk saluran pembuangan urin dan akan siap sebagai saluran penyaluran cairan sperma.
 
[[Berkas:UR UF2.jpg|thumbjmpl|120px|Penis pada saat tidak ereksi (kiri) dan sedang ereksi (kanan).]]
Ada beberapa kekhasan penis manusia. Secara perbandingan, proporsi penis manusia lebih besar daripada mamalia lainnya. Penis manusia tidak memiliki kulit pelindung yang menyembunyikannya di saat "istirahat". Selain itu, penis manusia sama sekali tidak memiliki ''baculum'' atau [[tulang penis]], sehingga untuk penetrasi ke dalam [[vagina]], dalam ereksi penis mengandalkan sepenuhnya pada pasokan [[darah]] ke dalam kantung-kantung (''corpora'') yang ada di dalam batang penis.
 
Baris 32:
 
== Bagian dan struktur ==
[[Berkas:Gray1158.png|thumbjmpl|250px|leftkiri|Anatomi batang penis manusia]]
Penis manusia tersusun dari dua bagian utama, yaitu pangkal/akar (''radix'') dan tubuh/batang (''corpus''). Pangkal penis terletak di dalam badan, terdiri dari gelembung penis (''bulbus penis'') dan sepasang ''crus penis'' di kedua sisinya. Permukaan kulit yang melindungi pangkal penis biasanya memiliki [[rambut kemaluan]]. Tubuh penis memiliki dua sisi permukaan: dorsal (bagian yang tampak dari depan jika penis "istirahat") dan ventral atau uretral (mengarah ke dalam/testis).
 
Baris 42:
 
== Perkembangan, pertumbuhan dan ukuran ==
[[Berkas:Penis percentile cm EN.svg|thumbjmpl|Distribusi kumulatif ukuran penis manusia, berdasarkan penelitian LifeStyle.]]
Penis berkembang pada saat penentuan kelamin di dalam [[rahim]]. Seperti ovarium (kandung telur), keduanya berkembang dari [[gonad]], yang berkembang sebagai penebalan lapisan mesotelium pada [[peritoneum]]. Peritoneum sendiri berkembang dari [[mesoderm]]. Perbedaan kelamin mulai tampak setelah [[embrio]] berusia tujuh minggu.
 
Baris 61:
 
== Penyakit menular ==
[[Berkas:Illustration of scrotum diseased with Syphilis Wellcome L0038201.jpg|thumbjmpl|150px|Organ reproduksi pria (termasuk penis) yang terkena sifilis.]]
Penyakit menular yang menyerang penis sudah dikenal lama oleh manusia. Kelompok penyakit ini dalam dunia medis dikelompokkan sebagai 'penyakit yang ditularkan secara seksual" (STD, ''sexually transmitted diseases'').
 
Baris 72:
 
== Aspek budaya ==
[[Berkas:Pompeya erótica6.jpg|thumbjmpl|leftkiri|150px|Dewa Priapus dalam lukisan dinding ([[fresko]]) di reruntuhan kota [[Pompeii]].]]
[[Berkas:Statue at Candi Sukuh.jpg|thumbjmpl|150px|Patung tanpa kepala yang sedang memegang penis yang ditindik. Lokasi di Candi Sukuh.]]
Kebudayaan manusia banyak memberi perhatian terhadap penis. Pada umumnya, penis dianggap merupakan hal yang tabu untuk dibicarakan. Hal ini tampak pada berbagai kata-kata [[eufemisme]] untuk menyebutnya dalam percakapan sehari-hari. Orang Indonesia sering menyebut "[[burung]]" bagi penis, terutama kepada anak-anak. Kata asli dalam bahasa Indonesia<ref>[[Bahasa Melayu]] dan [[bahasa Jawa]] mengenal kata "kontol".</ref> bahkan dianggap sebagai kata yang tidak pantas disampaikan di muka umum.