Pengeboman Surabaya (2018): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
saltik
Pierrewee (bicara | kontrib)
Baris 103:
=== Pemuka dan oganisasi agama ===
 
* Sekretaris Umum [[Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia|Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia]] (PGI), [[Gomar Gultom|Golmar Gultom]], berharap seluruh elitelite politik untuk tidak menggunakan insiden ini sebagai alat politik sesaat dan masyarakat untuk menghentikan komentar yang justru memperkeruh keadaan. Ia mengatakan bahwa kekerasan tidak akan mampu menyelesaikan masalah dan hanya akan melahirkan lingkaran kekerasan yang berakhir pada kehancuran dan meyakini bahwa tidak ada agama yang mengajarkan ajaran kekerasan maupun pembunuhan.<ref>{{Cite news|url=https://nasional.tempo.co/read/1088351/bom-di-gereja-surabaya-kpi-ingatkan-tv-tak-ekspos-gambar-korban|title=Bom di Gereja Surabaya, KPI Ingatkan TV Tak Ekspos Gambar Korban|last=Kurniawati|first=Endri|date=2018-05-13|newspaper=Tempo|language=id-ID|access-date=2018-05-13}}</ref><ref>{{Cite news|url=https://twitter.com/pgi_oikoumene/status/995545275459497986?s=12|title=PGI on Twitter|newspaper=Twitter|language=id|access-date=2018-05-13}}</ref>
* Pemimpin gereja [[Gereja Katolik Roma|Katolik Roma]] sedunia, [[Paus Fransiskus]], turut pula menyampaikan duka atas terjadinya tragedi bom bunuh diri di Surabaya. Ia mengucapkan bela sungkawanya pada saat menjelang doa [[Doa Ratu Surga|Regina Caeli]] atau Ratu Surga di [[Lapangan Santo Petrus]], [[Vatikan]]. Paus Fransiskus mendoakan para korban dan orang-orang yang mereka cintai di hadapan ribuan umat yang berkumpul.<ref>{{Cite news|url=https://internasional.kompas.com/read/2018/05/13/19045651/paus-fransiskus-doakan-korban-tragedi-ledakan-bom-di-surabaya|title=Paus Fransiskus Doakan Korban Tragedi Ledakan Bom di Surabaya - Kompas.com|last=Media|first=Kompas Cyber|date=2018-05-13|newspaper=KOMPAS.com|language=en|access-date=2018-05-14}}</ref>
* Ketua Komisi [[Dakwah]] [[Majelis Ulama Indonesia]] (MUI) KH Cholil Nafis menyatakan bahwa Islam melarang aksi bom membunuh orang yang tak berdosa dan tidak membenarkan aksi pengeboman. Terorisme juga dikatakan sebagai produk dari kebencian, kesesatan berpikir dan berkeyakitan serta pelampiasan dari kecongkakan orang sombong.<ref>{{Cite web|url=https://kumparan.com/@kumparannews/mui-islam-tak-mengajarkan-bom-bunuh-diri?ref=body&type=bcjugal|title=MUI: Islam Tak Mengajarkan Bom Bunuh Diri|website=kumparan|language=id-ID|access-date=2018-05-13}}</ref>