Ruyati Darwin: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
Dityarnanda (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 4:
== Kerusuhan Jakarta Mei 1998 ==
Ruyati memiliki seorang anak bernama Eten Karyana. Dia adalah seorang guru sekolah yang
Kemudian diketahui bahwa Eten meninggal dunia karena dia berusaha untuk menyelamatkan seorang anak dari kebakaran. Beberapa tahun kemudian, kolega Eten menceritakan bahwa dirinya dan Eten sedang perjalanan pulang setelah bekerja mengajar di sekolah, lalu kemudian mereka pergi ke Plaza Yogya. Tetapi kemudian dia meninggalkan gedung sementara Eten masih berada di sana. Eten melihat seorang anak dan ingin menyelamatkannya dari kebakaran, mungkin Eten teringat akan keponakan kecilnya. Eten kemudian tidak terlihat lagi setelah itu dan diasumsikan menjadi korban dari peristiwa kebakaran tersebut.
Baris 11:
== Pasca Tragedi ==
Ruyati selalu menghadiri peringatan tahunan persitiwa kebakaran di gedung yang sekarang bernama Mal Klender. Hal tersebut karena kecintaannya terhadap Eten yang membuatnya kuat.<ref>{{Cite web|url=http://lama.elsam.or.id/article.php?id=2425&lang=in#.Wv6A44iFM2w|title=ELSAM {{!}} Defending human rights for justice|website=lama.elsam.or.id|access-date=2018-05-19}}</ref> Ruyati juga turut terlibat dalam aksi kamisan dengan naik kereta dari Cakung. Kegiatan yang dilakukan setiap hari kamis di depan istana negara bersama para keluarga korban pelanggaran HAM lainnya.<ref>{{Cite news|url=https://geotimes.co.id/kolom/18-tahun-tragedi-mei/|title=18 Tahun Tragedi Mei {{!}} GEOTIMES|date=2016-05-13|newspaper=GEOTIMES|language=id-ID|access-date=2018-05-19}}</ref> Upaya termutakhir yang dilakukan Ruyati adalah mendesak Presiden Joko Widodo untuk memberikan mandat kepada Jaksa Agung untuk menuntaskan kasus Mei 1998.<ref>{{Cite news|url=https://megapolitan.kompas.com/read/2015/05/11/22532431/17.Tahun.Tragedi.Mei.98.Perempuan.Ini.Masih.Cari.Keadilan.untuk.Anaknya|title=17 Tahun Tragedi Mei '98, Perempuan Ini Masih Cari Keadilan untuk Anaknya - Kompas.com|last=Media|first=Kompas Cyber|date=2015-05-11|newspaper=KOMPAS.com|language=en|access-date=2018-05-19}}</ref>
== Kehidupan Masa Muda ==
Ruyati mendapatkan pendidikan di Sekolah Rakyat, setingkat dengan Sekolah Dasar, (atau SMA yang benar yang mana). Dia masih ingat ketika itu harus belajar membaca dan menulis dengan menggunakan asbak, semacam papan tulis kecil berwarna hitam, dan grip, semacam kapur tulis yang berasal dari batu. Tidak lama setelah menikah, Ruyati pindah ke jakarta mengikuti suaminya. Mereka menumpang di rumah saudara tua suami di asrama Brimob, Pulogadung jakarta Timur. Tidak lama setelah itu mereka pindah ke daerah Jatinegara dan selanjutnya mereka tinggal di kampung Penggilingan, Cawang, Jakarta Timur. Sejak itu mereka tinggal di Penggilingan di daerah ini hingga lebih dari 21 tahun sampai sekarang. Mereka pindah di tidak jauh dari rumah itu ketika mereka menjualnya karena mengalami kebangkrutan dalam usahanya.
== Riwayat Aktivisme ==
Ruyati adalah
== Referensi ==
|