Murji'ah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 1:
{{Islam}}
Aliran '''Murji'ah''' adalah golongan yang terdapat dalam [[Islam]] yang muncul dari golongan yang tak sepaham dengan [[Khawarij]]. Ini tercermin dari ajarannya yang bertolak belakang dengan Khawarij.
Pengertian '''Murji'ah''' sendiri berasal dari kata '''arja'a''' yaitu menunda ataupun menangguhkan atau juga penangguhan keputusan atas perbuatan seseorang sampai di pengadilan Allah SWT kelak. Jadi, mereka tak mengkafirkan seorang Muslim yang berdosa besar, sebab yang berhak menjatuhkan hukuman terhadap seorang pelaku dosa hanyalah Allah SWT, sehingga seorang Muslim, sekalipun berdosa besar, dalam kelompok ini tetap diakui sebagai Muslim dan punya harapan dan kesempatan untuk bertobat.
 
Baris 8:
# Selama meyakini 2 kalimah syahadat, seorang Muslim yang berdosa besar tak dihukum kafir. Hukuman terhadap perbuatan manusia ditangguhkan, artinya hanya Allah yang berhak menjatuhkannya di akhirat.
 
Tokoh utama golongan ini ialah [[Hasan Bin Bilal Muzni]], [[Abu Sallat Samman]] dan [[Dirar Bin Umar]]. Dalam perkembangan selanjutnya, golongan ini terbagi menjadi kelompok moderat dipelopori [[Hasan Bin Muhammad Bin Ali Bin Abi Thalib]], [[Abu Hanifah]], [[Abu Yusuf]] dan beberapa para ahli hadits sementara kelompok ekstrem dipelopori [[Jahm Bin Shafwan]].
 
'''Murji'ah''' pada awalnya muncul disebabkan persoalan-persoalan politik terutama masalah [[Khilafah]] yaitu siapa yang paling berhak mengganti posisi Utsman Bin Affan sebagai Khalifah setelah beliau terbunuh.
Baris 14:
Golongan yang bertentangan itu diantaranya [[Khawarij]] yang pada mulanya merupakan pendukung Ali Bin Abi Thalib, tetapi kemudian jadi memusuhi Ali Bin Abi Thalib dikarenakan menurut kaum [[Khawarij]] bahwa Ali Bin Abi Thalib telah melakukan kesalahan yang teramat fatal.
Sikap permusuhan ini membuat para pendukung fanatik Ali Bin Abi Thalib bertambah keras dan kuat untuk membelanya, golongan ini dikenal dengan nama [[Syiah]], kedua kelompok ini saling kafir mengkafirkan satu sama lain.
Dengan demikian persoalan [[Khilafah]] akhirnya beralih pada persoalan teologi, karena sudah menyangkut persoalan dosa besar dan kafir.
Menurut '''Murji'ah''', orang Islam yang melakukan dosa besar tetap diakui keimanannya dan tidak dikatakan kafir karena menurut mereka yang menentukan mu'min atau kafirnya seseorang adalah keyakinan dan keimanannya bukanlah perbuatannya.
 
Baris 24:
Ajaran-ajaran mereka tentang iman, kafir dan dosa besar sebahagian telah menyatu kedalam Golongan [[Ahlussunnah Wal Jama'ah]]. begitupula dengan '''Murji'ah Ekstrem''' sendiri namun dalam kenyataanya masih ada penganut Islam yang menjalankan ajaran-ajaran ekstrem walaupun tidak menamakan diri sebagai golongan '''Murji'ah'''.
 
* '''Al Mazahib Al Islamiyah''' - Abu Zahrah, Muhammad Ahmad (Kairo; [[Maktabahul Adab]],tt)
* '''Maqalat Al Islamiyyin Wa Ikhtilaf Al Mushallin''' (Konstantinopel; [[Madrasah Al Ilahiyat]], 1930)
* '''Al Faruq Baynul Firaq''' - Al Baghdadi (Kairo; [[Muktabahus Subeih]],t.p.,tt.)
* '''Kitab Al Milal Wal Nihal''' - Al Sahrastani, Muhammad Bin Abd Al Karim (Kairo, 1951)
 
[[Kategori:Islam]]