Munarman: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k berkas foto dihapus karena sudah dihapus admin lain.
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k cosmetic changes
Baris 15:
Pada bulan September 2002, Munarman terpilih sebagai Ketua Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia ([[YLBHI]]) setelah YLBHI mengalami kekosongan kepemimpinan selama sembilan bulan.<ref name=JP1>{{en}} [http://www.thejakartapost.com/news/2002/09/25/munarman-elected-ylbhi-top-executive.html Jakarta Post: Munarman Elected YLBHI Top Executive]. Published 25 September 2002</ref> Saat terpilih Munarman unggul dengan perbandingan suara 17 dari 23 orang, mengalahkan Daniel Panjaitan yang saat itu menjabat Wakil Direktur YLBHI Jakarta.<ref name=JP1/> Munarman sendiri dicalonkan oleh LBH cabang Palembang, Banda Aceh, dan Lampung, sementara Daniel dicalonkan oleh LBH Semarang dan Jakarta.<ref name=Tempo1/> Munarman dilantik pada bulan berikutnya dan berjanji akan menyatukan anggota-anggota yayasan sebagai langkah pertamanya dan ia dilantik pada bulan Oktober 2002.
 
Ketua sebelumnya [[Bambang Widjojanto]] diberhentikan oleh dewan pengawas YLBHI karena mengusulkan untuk mereformasi yayasan menjadi asosiasi yang lebih berpihak pada keanggotaan.<ref name=JP2>[http://lgtv.thejakartapost.com/index.php/read/news/79879 The Jakarta Post: LBH to lose Munir, Widjojanto. Published: December 05 2001]</ref> Hal ini dilakukan sebagai kritik kepada [[Adnan Buyung Nasution]], salah satu pendiri dan ketua dari Dewan Pengawas berpindah haluan dan membela seorang pejabat militer senior yang teridentifikasi sebagai pelaku pelanggaran HAM berat di [[Timor Timur]] pada tahun 1999 dengan alasan profesionalisme.<ref name=JP2/>
 
Pemecatan Bambang kemudian diikuti dengan pengunduran diri Wakil Ketua YLBHI, [[Munir]].<ref name=JP2/> Kritik lalu muncul di YLBHI karena Dewan Pengawas lalu langsung menyiapkan tim untuk memilih ketua yang baru. Kritik paling vokal disuarakan oleh Munarman dan hampir saja posisinya dalam Dewan Pengurus dicopot.<ref name=JP2/> Dalam debat publiknya Munarman menyatakan, {{cquote|Untuk membangun demokrasi, kita harus mencari tahu siapa musuh kita, dan berteman... Perbedaan di antara kita adalah bagian dari tradisi. YLBHI tidak akan terpecah karena perbedaan.<ref name=JP1/>}}