Tarombo Batak: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 144:
 
=== Silahisabungan ===
SembilanDelapan Anak Keturunan Silahisabungan dari 32 istri yakni:
 
'''Istri Pertama, PintahaomasanPinggan Matio boru basoPadang bolonBatanghari''', anaknya:
 
1. Silahi Raja (Silalahi)
 
'''Istri Kedua, Pinggan matio boru Padang batanghari''', anaknya:
# Loho Raja (Sihaloho)
# Tungkir Raja (Situngkir)
Baris 157 ⟶ 154:
# Debang Raja (Sidebang)
# Bariba Raja (Sidabariba)
# Batu Raja (Pintubatu).
 
'''Istri Kedua, Pinggan matioMilingiling boru Padang batanghariMangarerak,''', anaknya:
 
8. Tambun Raja (penggunaan gelar metode Samosir,Dairi cth : sagala raja) / Raja Tambun (penggunaan gelar metode Balige,Porsea).
 
Terdapat pesan penting Raja Silahisabungan kepada kedelapan anaknya yang dikenal dengan Poda Sagu Sagu Marlangan untuk tetap saling damai, saling mengasihi, dan tidak saling kawin-mengawinkan karena sudah dianggap satu ayah dan satu ibu. Hal ini dikarenakan walaupun beda Ibu, Tambun Raja / Raja Tambun dibesarkan oleh Pinggan Matio boru Padang Batanghari. Oleh karena itu masih tabu untuk saling kawin mengawinkan sesama keturunan Raja Silahisabungan.
'''Istri Ketiga, Milingiling boru Mangarerak,''' anaknya:
 
Pada umumnya, keturunan Raja Silahi Sabungan yang merantau keluar dari Huta Lahi (Silalahi Nabolak) akan menggunakan marga Silalahi sebagai marga persatuan pengingat kampung halaman. Akan tetapi untuk warga Silalahi Nabolak asli sendiri akan menggunakan marga aslinya di antara kedelapan marga diatas. Selain marga pokok di atas masih ada lagi marga marga cabang keturunan Silahisabungan, yakni Sipangkar, Sembiring, Sipayung, Dolok Saribu, Sinurat, Nadapdap, Naiborhu, Maha, Sigiro, dan Daulay.
1. Siraja Tambun.
 
Nb : Ada sebagian kecil kalangan yang berpendapat beda karena kesamaan nama leluhur dengan nama Raja Silahisabungan walaupun Opung mereka tersebut merupakan keturunan beberapa level dibawah Sondi Raja.
Selain marga pokok di atas masih ada lagi marga marga cabang keturunan Silahisabungan, yakni Sipangkar, Sembiring, Sipayung, Silalahi, Dolok Saribu, Sinurat, Nadapdap, Naiborhu, Maha, Sigiro, dan Daulay.
 
=== Raja Oloan ===