Ni Made Suciarmi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Sagung alit (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Sagung alit (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 3:
Menurun dari bakat ayahnya, Ketut Sulaya, yang juga merupakan seorang pelukis, guru dan handal dalam menulis di ''lontar'', Suciarmi menjadi lebih mudah dalam memperdalam pengetahuannya tentang seni dan budaya tradisional Bali. Sejak kecil, Suciarmi senang memperhatikan para pelukis yang melukis menggunakan batang daun kelapa yang kemudian kebiasaannya inilah yang menjadi cikal bakal keinginannya untuk melukis, dan mulai belajar melukis dengan ayah dan salah satu guru lukis dari tempatnya berasal.<ref name=":1">{{Cite web|url=https://australianmuseum.net.au/ni-made-suciarmi|title=Ni Made Suciarmi - Australian Museum|website=australianmuseum.net.au|language=en|access-date=2018-07-07}}</ref>
 
== Tidak banyak perempuan Bali terdahulu yang memilih untuk menjadi seorang pelukis ataupun seniman, karena adanya peran-peran perempuan dalam tradisi Bali yang terkonstruksi dalam lingkungan masyarakat Bali, dimana melukis adalah pekerjaan laki-laki sedangkan pekerjaan perempuan adalah menyulam pakaian. Tetapi, konstruksi ini tidak mematahkan ambisi Suciarmi untuk menjadi seorang pelukis.<ref name=":1" /> ==
 
== Riwayat ==