Mangku Muriati: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 9:
Lukisan Muriati juga dari kisah [[Majapahit|Kerajaan Majapahit]] yang berkembang pada ke-14 sampai 15. Kamasan adalah satu-satunya desa di Bali di mana bentuk seni tradisional ini belum digantikan oleh gaya baru. Walau setia dengan tradisi seni rupa klasik Kamasan, dalam karyanya ia juga menyinggung perkembangan sosial dan politik di Bali. <ref>{{Cite news|url=http://www.insideindonesia.org/living-traditions|title=Living traditions - Inside Indonesia|newspaper=Inside Indonesia|language=en-gb|access-date=2018-07-07}}</ref>
Murniati memilih tinggal di rumahnya Banjar Siku bukan Banjar Sangging yang menjadi tempat berkarya pelukis Kamasan pada umumnya. Ia dinilai sudah membuktikan bisa menggerakkan banjarnya karena karyanya dipesan dan dikoleksi banyak pihak dari dalam dan luar negri.
== Referensi ==
|