Kabupaten Toba Samosir: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 232:
}}
 
Hampir seluruh penduduk Kabupaten Toba Samosir menganut agama [[Kristen]], dengan sebagian besar mengikuti aliran [[Protestanisme|Protestan]]. Pada umumnya agama Kristen dianut oleh suku Batak ([[Suku Batak Toba|Toba]], [[Suku Batak Simalungun|Simalungun]], dan [[Suku Batak Karo|Karo]]). Sedang agama [[Islam]] pada umumnya dianut oleh [[suku Jawa]], [[Orang Minangkabau|Minangkabau]], dan [[Suku Batak Mandailing|Batak Mandailing]]. Keturunan Tionghoa yang berdomisili di Kabupaten Toba Samosir pada umumnya menganut agama [[Buddha]]. Jumlah rumah ibadah menurut jenis rumah ibadah pada tahun 2016 di Kabupaten Toba Samosir sebagai berikut: [[Gereja]] Protestan sebanyak 318 Gereja, Gereja Katolik sebanyak 67 [[gereja]], dan 42 [[Masjid]].
 
Hampir seluruh penduduk Kabupaten Toba Samosir menganut agama [[Kristen]], dengan sebagian besar mengikuti aliran [[Protestanisme|Protestan]]. Pada umumnya agama Kristen dianut oleh suku Batak ([[Suku Batak Toba|Toba]], [[Suku Batak Simalungun|Simalungun]], dan [[Suku Batak Karo|Karo]]). Sedang agama [[Islam]] pada umumnya dianut oleh [[suku Jawa]], [[Orang Minangkabau|Minangkabau]], dan [[Suku Batak Mandailing|Batak Mandailing]]. Keturunan Tionghoa yang berdomisili di Kabupaten Toba Samosir pada umumnya menganut agama [[Buddha]].
 
Gereja [[HKBP]] dan Kabupaten Toba Samosir memiliki hubungan yang sangat erat dalam mengembangkan baik HKBP maupun wilayah Toba Samosir sendiri. Mayoritas penduduk Kabupaten Toba Samosir yang beragama Kristen Protestan adalah jemaat Gereja HKBP. Dalam sejarahnya, [[Misionaris]] dan Ephorus HKBP pertama [[Ludwig Ingwer Nommensen]] sempat menetap di [[Sigumpar, Toba Samosir|Sigumpar]] bertahun lamanya sambil menyebarkan agama Kristen hingga akhir hayatnya, dimana Nommensen juga dikebumikan di Sigumpar.