Ibnu Batutah: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 171:
Setelah sembilan hari berada di Tanjah, Ibnu Batutah berangkat menuju [[Al-Andalus]], wilayah kekuasaan Muslim di [[Semenanjung Iberia]]. [[Alfonso XI dari Kastila|Alfonso XI]], Raja Negeri Kastila dan León, telah mengancam akan menyerbu [[Gibraltar]]. Ancaman inilah yang mendorong Ibnu Batutah untuk bergabung dengan serombongan umat Muslim Tanjah dan berangkat ke Al-Andalus untuk mempertahankan Bandar Gibraltar pada 1350.<ref>{{Harvnb|Dunn|2005|p=282}}</ref> Ketika Ibnu Batutah tiba di Al-Andalus, Raja Alfonso sudah mangkat akibat terjangkiti wabah Maut Hitam, dan ancaman invasi atas Gibraltar pun berakhir. Ibnu Batutah memanfaatkan kesempatan itu untuk melancong melihat-lihat pemandangan Al-Andalus. Ia melakukan perjalanan melintasi Negeri [[Kerajaan Valencia|Valencia]] dan sampai ke [[Granada]].<ref>{{Harvnb|Dunn|2005|pp=283–284}}</ref>
Setelah bertolak meninggalkan Al-Andalus, ia memutuskan untuk berkelana menjelajahi wilayah Maroko. Dalam perjalanan pulang ke kampung halaman, ia singgah selama beberapa waktu di [[
Ibnu Batutah akhirnya kembali ke Tanjah, namun hanya tinggal untuk sementara waktu saja. Pada 1324, dua tahun sebelum kunjungan pertama Ibnu Batutah ke Kairo, ''[[Mansa (gelar)|Mansa]]'' (raja diraja) [[Musa I dari Mali|Musa]] dari [[Kekaisaran Mali|Kemaharajaan Mali]] di Afrika Barat telah melewati kota itu dalam perjalanannya ke Mekah untuk menunaikan ibadah haji. ''Mansa'' Musa menimbulkan kegemparan besar dengan pameran harta kekayaan yang berlimpah ruah, bekal perjalanan dari negeri asalnya yang kaya akan emas. Meskipun Ibnu Batutah tidak pernah meriwayatkan kunjungan yang menggemparkan itu secara khusus, mungkin saja kisah kunjungan ''Mansa'' Musa inilah yang telah menyemai minat dalam benaknya untuk berkelana melintasi [[Sahara]] menuju kerajaan-kerajaan Muslim di seberang gurun raksasa itu.
|