Kata 'pseudopigrafa' berasal dari kata Yunani ψευδεπίγραΦος (''pseudepigraphos'') dan digunakan pertama kali oleh [[Serapion dari Antiokhia]], seorang penulisnpenulis Kristen pada abad permulaan abad kedua. Selanjutnya digunakan kata Τά ψευδεπίγραΦα yang merujuk kepada tulisan-tulisan kekristenan mula-mula. Secara harafiah, istilah ini merujuk kepada tulisan-tulisan yang penulisnya tidak diketahui dengan pasti. Hasil identifikasi para pakar kemudian menemukan bahwa banyak dari tulisan-tulisan yang masuk dalam kanon, baik kanon Yahudi maupun Kristen, dan tulisan-tulisan apokrifa tidak diketahui penulisnya. Salah satu contoh dari kitab tersebut adalah kitab Daniel. Kitab-kitab yang tergolong [[apokrifa]] bisa juga merupakan kitab-kitab pseudopigrafa. Sakalipun demikian, secara umum, pseudopigrafa merujuk kepada tulisan dari abad kedua Sebelum Masehi hingga abad kedua Masehi yang tidak masuk ke dalam kanon.