Gereja Kerapatan Injili Bangsa Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 23:
== Sejarah ==
=== KIBAT ===
Sejarah Gereja KIBAID dimulai pada tanggal 4 Juli 1936, pada waktu siswa-siswa Sekolah Alkitab Makassar (SAM) yang tinggal di Makassar membentuk suatu persekutuan yang diberi nama "Keperloean Indjil Bangsa toradjaToradja" disingkat "KIBAT". Siswa–siswa inilah dengan beberapa orang Toraja yang ada di [[Makassar]] (pernah disebut [[Ujung Pandang]]), memutuskan untuk mengadakan pertemuan secara rutin dan teratur, bukan untuk membentuk gereja baru, melainkan untuk mengadakan pembaharuan dalam gereja. '''Pdt. Peng Hong''', salah seorang dari dosen mereka, menyetujui dan mengusulkan nama untuk persekutuan mereka yakni "'''KEPERLOEAN INDJIL BANGSA TORADJA (KIBAT)'''". Pertemuan ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 4 Juli 1936.
 
Tanggal 4 Juli 1936 itu pula merupakan tanggal berdirinya Gereja KIBAID di Makassar yang kemudian mendapat pengakuan dari pemerintah sebagai satu badan hukum pada tanggal 4 November 1949 dari Kementrian Djustisi Indonesia Timur dengan nomor: A.15/I/33, dengan nama '''KIBAT''' ('''Keperluan Injil Bangsa Toraja'''). Sejak itu, setiap tahun tanggal 4 Juli diperingati sebagai hari jadi Gereja KIBAT (yang dilanjutkan ketika berubah nama menjadi KIBAID).
Baris 36:
Gereja ini aktif memperjuangan perdamaian dan keadilan sosial di Indonesia, antara lain seperti yang pernah dilakukan untuk mengakhiri kekerasan di [[Papua]], dalam kerja sama dengan 33 gereja setempat lainnya.<ref>[http://www.infopapua.org/artman/publish/article_2047.shtml 33 Churches in Papua call for immediate action to end violence]. WPNews West Papua. Jul 28, 2009.</ref>
 
Selain itu, Gereja KIBAID berupaya mengembangkan jangkauan pelayanan di bidang pendidikan. Pertama-tama lembaga pendidikan teologi, yang dimulai dari mendirikan Kursus Alkitab sejak tahun 1951 di Burake, Tana Toraja, dengan lama pendidikan dua tahun. Kursus Alkitab ini ditingkatkan menjadi Sekolah Alkitab Kibaid (SAK) pada tahun 1965 dengan lama pendidikan tiga tahun. Kemudian pada tahun 1968, SAK ditingkatkan lagi menjadi Sekolah Theologia Kibaid dengan lama pendidikan lima tahun. Seiring dengan tuntutan zaman dan perkembangan pelayanan, maka Sekolah Theologia Kibaid ditingkatkan lagi menjadi Sekolah Tinggi Teologi Kibaid pada tahun 1993. Sekolah inilah yang memberikan suplai tenaga pelayan paling besar bagi pelayanan Gereja KIBAID.
 
Selain pendidikan teologi, Gereja KIBAID juga berupaya memperluas jangkaauan pelayanannya di bidang pendidikan umum dengan membuka Taman Kanak-kanak pada tahun 2001 di tiga tempat, yaitu Makale, Buntu dan Batusitanduk, yang pengelolaannya dibawah Yayasan Pelayanan Kibaid (YPK). Selain itu, di beberapa gereja lokal telah didirikan Satuan PAUD Sejenis (SPS) yang mendapat dukungan dari pemerintah.