Hukum Sali: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 85:
 
==== Tata suksesi pada 1328 ====
Raja Philippe pun mangkat tanpa meninggalkan putra, dan digantikan oleh saudaranya yang naik takhta menjadi [[Charles IV dari Perancis|Raja Charles IV]] tanpa tentangan. Raja Charles juga mangkat tanpa meninggalkan putra, namun juga meninggalkan permaisurinya dalam keadaan mengandung. Situasi ini menimbulkan krisis suksesi, sama seperti yang pernah terjadi pada 1316, sehingga kaum bangsawan mulai bersiap sedia, baik untuk memilih dan mengangkat seorang wali, maupun untuk memanfaatkan peluang menjadi penguasa berikutnya. Pada saat itu, sudah dimaklumi bahwasanya kaum perempuan tidak dapat mewarisi takhta kerajaan Perancis (meskipun belum ditetapkan secara tertulis).<!--
 
Dengan penerapan asas agnatis, pihak-pihak berikut ini tidak diperhitungkan sebagai ahli waris takhta:
Under the application of the agnatic principle, the following were excluded:
*the daughtersAnak-anak ofperempuan dari Raja Louis X, PhilipRaja Philippe V, anddan Raja Charles IV, includingtermasuk theanak possibleyang unbornsedang daughterdikandung of the pregnant Queenoleh [[Jeanne d'Évreux]], permaisuri mendiang Raja Charles, jika kelak terlahir perempuan;
* [[Isabella ofdari FrancePerancis]], sistersaudari ofRaja Louis X, PhilipRaja Philippe V, dan andRaja Charles IV, wifepermaisuri ofRaja KingInggris, [[Edward II ofdari EnglandInggris|Edward II]].
 
ThePermaisuri widowmendiang ofRaja Charles IV gavemelahirkan birthseorang toanak a daughterperempuan. [[Isabella ofdari FrancePerancis]], sistersaudari ofRaja Charles IV, claimedmengklaim thehak thronewaris forbagi her sonputranya, [[Edward III ofdari EnglandInggris]]. ThePerancis Frenchmenolak rejectedklaim the claimini, notingdengan thatalasan "Womenbahwa cannot"kaum transmitperempuan atidak rightdapat whichmewariskan theyhak doyang nottidak possessdimilikinya", ayakni corollarypenjabaran todari theasas successionsuksesi principleyang inditetapkan pada 1316. TheWali regentraja, PhilipPhilippe ofdari Valois, becamenaik Philiptakhta VImenjadi ofRaja FrancePhilippe VI inpada 1328. PhilipPhilippe becamemenjadi kingraja withouttanpa serioustentangan opposition,yang untilserius, hissampai attemptia toberusaha confiscatemerebut [[Gascony]] inpada 1337 madesehingga memancing Edward III pressuntuk memaksakan klaim hishak claimwarisnya toatas thetakhta FrenchKerajaan thronePerancis.
 
==== Kemunculan Hukum Sali ====
AsSejauh faryang asdapat can be ascertaineddipastikan, ''SalicHukum law''Sali wastidak notsecara explicitlyeksplisit mentioneddisebutkan eitherpada in1316 1316maupun orpada 1328.<!-- It had been forgotten in the feudal era, and the assertion that the French crown can only be transmitted to and through males made it unique and exalted in the eyes of the French. Jurists later resurrected the long-defunct Salic law and reinterpreted it to justify the line of succession arrived at in the cases of 1316 and 1328 by forbidding not only inheritance by a woman but also inheritance through a female line (''In terram Salicam mulieres ne succedant'').
 
In its origin, therefore, the agnatic principle was limited to the succession to the crown of France. Prior to the Valois succession, Capetian kings granted appanages to their younger sons and brothers, which could pass to male and female heirs. But the appanages given to the Valois princes, in imitation of the succession law of the monarchy that gave them, limited their transmission to males. Another Capetian lineage, the [[Montfort of Brittany]], claimed male succession in the Duchy of Brittany. In this they were supported by the King of England, while their rivals who claimed the traditional female succession in Brittany were supported by the King of France. The Montforts eventually won the duchy by warfare, but had to recognize the suzerainty of the King of France.