Abdul Ghofur: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Adysetia1 (bicara | kontrib)
Profil
Adysetia1 (bicara | kontrib)
Pendidikan
Baris 1:
'''Prof. Dr. KH. Abdul Ghofur''' ({{lahirmati|[[Paciran, Lamongan|Paciran]], [[Lamongan]]|12|02|19491951}}) adalah pengasuh [[Pondok Pesantren Sunan Drajat]] di [[Paciran, Lamongan|Paciran]], [[Kabupaten Lamongan|Lamongan]], [[Jawa Timur]]. Kyai Ghofur merupakan keturunan ke-14 dari [[Sunan Drajat]] (Raden Qosim)<ref name=":0">{{Cite web|url=http://blog.santridrajat.com/2013/03/kiai-seribu-solusi.html|title=Biografi Prof. Dr. KH. Abdul Ghofur - Sang Kiai Seribu Solusi ~ Kang Santri|last=Santri|first=Kang|website=blog.santridrajat.com|language=en-US|access-date=2018-07-25}}</ref>. Saat ini ia menjabat sebagai salah satu dewan pembina [[Nahdlatul 'Ulama|Nahdlatul Ulama']] (NU) Jawa Timur sekaligus sebagai tokoh NU di [[Indonesia]]. Pondok pesantren yang diasuhnya merupakan satu-satunya pesantren peninggalan [[Walisongo|Wali Songo]] yang masih ada dan saat ini menjadi salah satu pesantren dengan jumlah santri terbanyak di Indonesia<ref>{{Cite news|url=http://www.nu.or.id/post/read/81924/negara-pesantren-kiai-abdul-ghofur-|title='Negara Pesantren' Kiai Abdul Ghofur {{!}} NU Online|last=Online|first=NU|newspaper=NU Online|language=en-US|access-date=2018-07-25}}</ref><ref>https://ppsd.or.id/tentang-kami/</ref><ref>{{Cite web|url=https://insud.ac.id/pengurus-yayasan/|title=Pengurus Yayasan – INSUD Lamongan|website=insud.ac.id|language=en-US|access-date=2018-07-25}}</ref>.
 
== Pendidikan ==
KH. Abdul Ghofur merupakan putra dari pasangan H. Martokan dan Ibu Hj. Siti Kasiyani<ref name=":0" />. Abdul Ghofur kecil memulai pendidikan formal di TK. Tarbiyatut Tholabah Kranji pada 1956. Ia melanjutkan jenjang pendidikan SD dan SMP di tempat yang sama, dan menambah pendidikan agama melalui Madrasah Ibtidaiyah dan Madrasah Tsanawiyah. Pada 1965, Abdul Ghofur remaja melanjutkan belajarnya di Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Denanyar, Jombang, Jawa Timur. Seusai tamat di salah satu pesantren tertua di Indonesia tersebut, ia melanjutkan belajar di Pondok Pesantren Kramat dan Pondok Pesantren Sidogiri di Pasuruan, Jawa Timur.
 
Selepas itu, ia kembali melanjutkan pendalaman belajar agama di Pondok Pesantren Sarang, Jawa Tengah selama 1 tahun yang pada saat itu sudah diasuh oleh KH. Maimun Zubair. Tidak hanya itu, ia kemudian belajar ke Pondok Pesantren Lirboyo, Pondok Pesantren Tertek dibawah asuhan KH. Ma'ruf Zuwaini, serta Pondok Pesantren Raudhotul Qur'an di Kediri, Jawa Timur pada rentang tahun 1970-an.
 
== Pranala Luar ==