Hyang: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
Dikembalikan ke revisi 12553278 oleh HsfBot (bicara): Meh. (Twinkle (つ◕౪◕)つ━☆゚.*・。゚✨) Tag: Pembatalan |
||
Baris 1:
{{noref}}
{{Agama di Jawa}}
[[Berkas:Empty throne to the Supreme God Bali.jpg|
'''Hyang''' (dikenal dalam bahasa [[Bahasa Melayu|Melayu]], [[Bahasa Kawi|Kawi]], [[Bahasa Jawa|Jawa]], [[Bahasa Sunda|Sunda]], dan [[Bahasa Bali|Bali]]) adalah suatu keberadaan spiritual tak kasat mata yang memiliki kekuatan [[supranatural]]. Keberadaan spritual ini dapat bersifat [[Ketuhanan|ilahiah]] atau [[roh]] [[leluhur]]. Kini dalam [[bahasa Indonesia]] istilah ini cenderung disamakan dengan [[Dewa]], [[Dewata]], atau [[Tuhan]]. Tempat para hyang bersemayam disebut [[Kahyangan]], yang kini disamakan dengan konsep [[surga]].
== Asal mula ==
Istilah "hyang" kini lebih sering dihubungkan dengan ajaran [[Hindu Dharma]] yang berkembang di [[Jawa]] kuno dan [[Bali]], tetapi sesungguhnya kata ini memiliki akar yang lebih tua, yakni kepercayaan [[animisme]] dan [[dinamisme]] asli masyarakat [[Austronesia]] yang memuliakan [[roh]] [[nenek moyang]] dan roh kekuatan alam yang menghuni pohon, batu, hutan, gunung, atau tempat-tempat tertentu. Konsep "hyang" berasal dari sistem kepercayaan masyarakat Indonesia asli, bukan berasal dari konsep spiritual Hindu-Buddha [[India]].
Baris 11 ⟶ 10:
Pada masyarakat [[Orang Sunda|Sunda]], [[Orang Jawa|Jawa]], dan [[Orang Bali|Bali]] kuno, kekuatan alam tak kasat mata dan roh leluhur ini diidentifikasi sebagai "hyang". Roh leluhur ini menghuni tempat-tempat yang tinggi, seperti [[gunung]] dan bukit. Tempat-tempat ini disucikan dan dimuliakan sebagai tempat [[jiwa]] leluhur bersemayam.
== Istilah ==
|