A Silent Voice (film): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Cleanup
k Cleanup
Baris 46:
Shōya Ishida mengatur tindakannya sesuai kemauan dan berjalan ke tepi jembatan—berniat untuk bunuh diri. Pada menit-menit terakhir, akal sehatnya muncul kembali. Ia kemudian mendengar suara kembang api dan mengingat kembali hari-harinya di sekolah dasar dan peristiwa yang telah membawanya ke titik ini dalam hidupnya.
 
Pada masa itu, Shōya adalah seorang anak yang acuh tak acuh, memandang teman-temannya sebagai cara untuk menghilangkan kebosanannya. Masuknya seorang siswa baru bernama Shōko Nishimiya ke dalam kelasnya menarik minatnya, ketika Shōko memberi tahu kepada teman sekelasnya bahwa ia tuli. Terlepas dari kecacatannya, ia mencoba yang terbaik untuk hidup normal dan menjalin hubungan dengan teman sekelasnya. Namun, murid-murid lain dan guru percaya bahwa kehadirannya mengganggu keseimbangan sosial, dan Shōya mulai menjahilinya.{{sfnm|1a1=Connelly|1y=2017|2a1=Marsh|2y=2017}}
 
Ketika isu penindasan mencapai telinga kepala sekolah, Shōya ditunjuk sebagai pelakunya. Ia menyatakan bahwa beberapa temannya juga ikut mengganggu Shōko, tetapi mereka berpaling darinya—menolak fakta bahwa mereka ikut terlibat. Dengan segera, teman-teman sekelasnya mulai menindasnya, mirip dengan perlakuan yang ia berikan kepada Shōko. Shōya menyalahkan Shōko dan mereka berdua berkelahi kecil setelah ia melihat Shōko melakukan sesuatu ke mejanya. Shōko kemudian dipindahkan ke sekolah lain, dan ia akhirnya tahu bahwa Shōko menghapus pesan-pesan kebencian yang ditinggalkan teman-teman sekelasnya di atas mejanya. Shōya melihat dirinya sendiri, menyadari status barunya sebagai orang buangan yang tersiksa. Setelah dilempar ke kolam oleh teman-teman sekelasnya, ia menemukan buku catatan Shōko.{{sfn|Marsh|2017}}